"... Bagaimana kalau aku jatuh cinta...."

2.2K 264 19
                                    

Usai makan malam,Chris mengunjungi Sarah di 'kastilnya'.

"Sudahlah, Chris. Aku tak akan ikut. Kalian tidak rugi apapun tanpa ada aku di situ. Lagipula aku tahu itu ide Sergio untuk dapat lebih dekat dengan Emma. Betul, kan?"

"Well, kelihatannya sih begitu. Tapi, please, Sarah..."

"Tidak."

"Kamu lebih suka aku mati bosan seharian harus menemani para wanita yang tidak kukenal?"

"Huh, lebay."

Chris mengeluarkan senjata pamungkasnya, " Kau sahabatku, kan?"

"Dan kau ingin aku merasakan lagi sakit yang selama ini kuobati?" Jawab Sarah emosi tanpa sempat berpikir lagi.

Chris terkejut dengan jawaban itu.

"Apa maksudmu?" Ia memelankan suaranya.

Sarah tersadar. Aduh, keceplosan! Umpatnya dalam hati.

"Pokoknya tidak !" Ia berusaha mengelak.

Tapi terlambat. Chris penasaran.

"Dengar Sarah. Aku dan Sergio bisa menerima permintaan ganjilmu untuk tidak menampilkan dirimu langsung di acara, walau tanpa alasan jelas. Tapi kali ini, aku, sahabatmu, ingin mendengar alasanmu."

Sarah terdiam.

"Aku tak akan beranjak sampai kau bicara."

"Oh, ya?"

"Baik, " Chris membaringkan diri di atas kursi panjang.

"Dasar nekad ! Kau tidurlah di situ, aku akan menginap di rumah Emma."

Chris bangkit dan menangkap satu tangan Sarah dan menaruhnya di pipinya. "Please...."

Sarah segera menariknya. "Chris, aku mengerti kau mulai sering bosan di sini. Dan aku senang bisa jadi teman yang bisa meringankannya sedikit. Tapi dalam hitungan hari, kau akan pergi lagi dari hidup kami, hidupku, mungkin selamanya. Jadi tak ada gunanya menambah beban pikiranmu."

"Oh, kau anggap persahabatan kita ini karena aku di sini dan kebetulan bertemu kamu, lalu selesai sampai di situ ? Oh, Sarah, aku kecewa dengan penilaianmu."

Chris menarik napas.

"Asal kau tahu. Aku punya segudang teman. Banyak sekali. Tapi sahabat yang bisa kuajak bicara, maksudku benar-benar bicara, sedikit sekali. Dan itu ada kedua orangtuaku dan Sergio. Dan sekarang ada dirimu. Aku pasti sering mengunjungimu nanti, terutama bila aku ingin menyepi. Aku senang bisa belajar mengenal orang lain dengan sudut pandang yang berbeda, darimu."

Sarah masih membisu.

"Tidakkah kau merasa kita memang ditakdirkan seperti ini? Tidakkah kau sadari betapa kita mudah saling memahami? Bahkan pada hal-hal yang menurut orang lain aneh?"

Chris menatap lekat-lekat mata Sarah.

Sarah jadi jengah. Ia segera menyela, " Kita baru saling kenal, Chris. Tahu apa aku tentang dirimu dan sebaliknya, kurasa kau belum tahu apa-apa tentang aku..."

"So, tell me..."

"Lalu apa? Bagaimana kalau aku jatuh cinta padamu?" Jawab Sarah ringan berusaha memecah keseriusan malam itu.

Chris tertawa kecil. "Tak mungkin. Aku bukan tipemu."

"Kau gila, ya. Kau tipe idaman hampir semua wanita!"

"Hampir. Dan kau masuk di hampir itu kan? Kau jelas tidak suka lelaki cerewet dan manja seperti aku?" Ejek Chris mengulangi kata-kata yang pernah dilontarkan Sarah padanya.

The Star and the Vineyard (TELAH TERBIT!!!)Where stories live. Discover now