Tiga  Pertunangan

1.8K 48 0
                                    

".........!?"

"Ya. Saya mendapat kepercayaan dari Allah untuk dilamar yang namanya Den Jusuf Fattaah Bin KH Abil Fattaah Gaazali pemimpin Pondok Pesantren besar Al-Fattaah," kilah Kemala sejelasnya pada Yasa yang duduk di depannya.

Yasa menatap Kemala tak berkedip. Ada kebeningan hati tercermin dalam bias tatapnya. Ia tidak menangis, namun gambaran hatinya tampak basah terserpih di matanya. Entah apa yang sebenarnya berkecamuk di jiwanya. Ia tidak mengerti juga. Kadang ia suka memaki dirinya sendiri atas sikap tololnya itu. Bertabuhnya genderang cinta yang melantunkan alunan kelukaan tanpa mula. Yasa lalu berujar pelan seakan tanpa dipahami oleh jiwa sadarnya sendiri,

"... maafkan Yasa jika seandainya Kak Kemala kecewa dan akhirnya membenci Yasa. Hari itu bukanlah hari ini. Tapi hari itu mungkin tanpa Kak Kemala sadari sudah sedang terjadi dengan Kak Kemala sejak sejauh hari sebelum hari ini. Semoga teman Yasa, Jusuf Fattaah itu bahagia karena Kak Kemala. Maafin Yasa yang sebesar-besarnya ya," kini jelas bagaimana perubahan di raut wajah ganteng itu, ada penyesalan mendalam di deras air matanya yang tiba-tiba jatuh berderai.

Akhir bulan Mei yang cerah itu kembali bergelayut awan gelap di langit hati seorang perjaka tampan bernama Yasa. Hujan darah yang menetes dari lukanya berjatuhan di sudut mata hatinya. Luka yang tiba-tiba terobek parah tanpa siapapun melihatnya. Kemala tak mengerti! Apa yang sedang tejadi dengan Yasa saat ini?

"Kenapa mesti ngomong gitu? Saya rasa tidak ada sesuatu perlakuan yang aneh dari Yasa. Makanya saya pernah bilang, Yasa bareng saja nikahnya dengan Kak Kemala. Karena saya yakin kalau orang secakep Yasa itu punya banyak cewek simpanannya. Jadi apa susahnya milih dari salah satu cewek itu buat dinikahi. Level Yasa kan ceweknya pasti cantik-cantik. Selain dari kecantikannya mungkin ada salah seorang yang terbaik. Yang bisa masuk dalam keluarga Yasa yang sangat religius. Lebih seru kan? Kita nikah bersamaan. Kita juga bahagia bersama," ujar Kemala seiring hatinya.

"Yasa kira cinta itu tak selamanya menjadi sumber kekuatan tetapi juga menjadi sumber kelemahan bagi sebagian mereka yang mengalami kisahnya."

"Saya merasa cinta itu selalu memberikan arti kebahagiaan tersendiri. Sedari dahulu semenjak mengenal cinta sampai saat ini senang terus bawaannya."

"Jadi Kak Kemala benar-benar tulus menerima tunangan Jusuf?"

"Kenapa tidak?"

"Maaf ya, Jusuf itu mungkin tidak setampan Yasa ataupun Abi. Tidak juga mungkin setampan mantan-mantan pacar Kak Kemala."

"Emang Yasa kenal Jusuf?"

"Setidaknya. Karena KH Abil Fattaah itu adalah guru besarnya Abi. Hingga tak jarang kami sekeluarga berkunjung ke pondoknya. Lagipula Jusuf itu seangkatan Aliyah dengan Yasa. Abi menyuruh Yasa tinggal di pondoknya. Tapi Yasa lebih memilih kos.

Meskipun begitu, kebiasaan di sekolah juga kegiatan sehari-hari Yasa di rumah kosan apa sih yang tidak sampai ke Abi. Sebab Abi sudah menjadikan Jusuf sebagai pemantau gerak-gerik Yasa. Yasa gak bisa apa. Gak mungkin marah sama Jusuf. Jikapun Yasa nindak Jusuf, urusannya sudah pasti sama Abi.

Jusuf itu otaknya cerdas juga. Prestasinya saingan Yasa. Tetapi ia kalah juga nilai akhir ujiannya sama Yasa. Yasa menjadi juara umum tingkat kabupaten. Hingga Yasa mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk meneruskan pendidikan.

Ada juga beasiswa prestasi dari beberapa universitas. Sayangnya Abi sekaligus tidak ngasih izin mutlak. Yasa kecewa banget sama keputusan Abi.

Emang sih itu sudah perjanjian Abi sama Yasa yang tidak bisa diganggu gugat lagi. Jika selama sekolah menengah Yasa nilai belajarnya plus nilai kepribadiannya sangat memuaskan, Abi siap menyekolahkan Yasa kemanapun, sampai dimanapun meskipun Abi seratus persen harus membiayainya.

Akulah Sity Maryam Indonesia? (SELESAI, LENGKAP)Where stories live. Discover now