PART 13

2.1K 110 4
                                    


penulis : DANI BAKRIE

----000----

"LEO... ngapain dikamar mandi dengan Si Miftah??" Tanya Ochi yang ternyata sudah didepan toilet.
Deg...
Aku terdiam seketika, jantungku seakan copat detik ini. Suasana seakan panas, padahal ruangan ini ber ac dan orang orang sudah masuk area kerja.
Maksudku, ruangan kerja tempat baju baju dijual ditempat luas, sesuai kategori ada boys, girl, dewasa, baby, sepatu, pakaian dalam. Semuanya ada 2 lantai semuanya terbagi dengan rapih. Sementara aku sekarang ada diruangan karyawan, ada loker untuk senior kantin kecil makanan kaya warteg, ada musolah dan toilet serta ruangan kassa admin, dan kantor berkas serta securiti.
Aku masih berdiri di belakang Leo, dengan wajah ketar ketir. Karena berada diposisi yang agak gak enak, menurutku...
"Kamu curiga??" Tanya Leo dengan tenang dan santai. Tenang dan santai sama tidak??? I dot now.
"Emh....." Ochi hanya diam dengan menatapku, heran sih..... si Ochi kok bisa curiga??? Apa ini cuman perasaan.
"Masa iya kamu cemburu ama Miftah??" Tanya Leo dengan natap Ochi. "Miftah itu cowo.... mana mungkin aku suka. Masa jeruk makan jeruk." Sambung Leo.
'APA!!!'
Ucapku dalam hati kaget, hebat banget ya Leo kamu. Bukannya faktanya kamu ngejar ngejar ya.
'Sumpah.....'
Nie orang gila harta kali ya, ampe mau deketin ochi cuman karena harta. Aku menatap Leo sinis lalu...
"Permisi...." Gumamku dengan tanpa melirik lagi.
Aku membuka pintu ke area, saat ku buka di area kerja sudah banyak orang orang berbelanja. Aku segera ke kassa 3 untuk tugas hari ini. Aku sampai dikassa 3, segera ku bereskan uang ku ke mesin. Lawan... eh... maksunya patnerku kali ini teh Anggi beda ama kemaren teh Rini. Teh Anggi.... wajahnya jujur nyeremin. Muka agak kecut, alis tebal, bedak lumayan. Sedang hamil 7 bulan, agak kasian sih.... masih kerja.
Hari ini hari sabtu.... Kenapa aku ngomong hari?? Karena ini penting bagi kassa, Eh... bagi semua deh. Karena biasanya toko sibuk, bisa dibayangin dong banyak orang orang libur dan berbelanja. Biasanya di kassa ini ada 3 orang, Tapi hari ini belum datang karena midle (Masuk setengah hari) masuk jam 11 siang.
Aku akan cerita satu hal yang menjengkelkan tentang satu anak baru bernama Rena. Gini awalnya, Teh anggi dapet job tambahan bikim kartu member mcc logo merah, yg punya pasti tau. Aku lagi sibuk ama konsumen hingga Teh Anggi gak bisa nyuruh. Dan ahirnya ia pergi sendiri. Otomatis aku dikassa sendirian dong. Nah.. diwaktu ini awalnya sepi. Namun lama kelamaan membludak konsumen saya ampe bingung dan gemetar karena masih baru juga.
Nah... diwaktu ini Rena datang. Dia menghampiriku aku sih seneng ya di bantu, jujur aja bagus. Tapi... di atas bantuan ini si Rena ngomong macem macem. Pas ada konsumen nanya gini....
"Mas... kassanya cuman 1?? Ini gak dibuka??" Tanyanya.
"Enggak mas...." Jawabku.
Di sini kata kata Rena mulai bikin kesel.
"Tuh... kerasa kan gimana kerja sendiri...." Gumamnya, aku sendiri kaget... Maksud Rena apa nih.... kok ngomong gitu.... Aku tak menggubrisnya sama sekali, dan aku anggap angin lewat.
"Kemaren sok sok soan pengen sendiri sok bisa...." Hah!! Jujur aku makin kaget, ini si Rena apa sih... orang lagi panik banyak konsumen kok malah ngajak ribut. Aku gak pernah punya salah sama dia, kenapa dia gini. Ah.... pengen aku tarik itu kerudung dan berkata....
'Maksud???'
Tapi ku tahan, karena didepan ku konsumen. Konsumen yang dalam kerjaku ia adalah raja, jadi. Aku harus profesional beda ama Rena yang malah nyulut emosi.
"Ya... ini sekarang rasanya... biar belajar dan gak sombong lagi..." Dash.... disini aku naik pita... 'SUMPAH...." Gumamku pelan. Aku gak bisa nahan lagi karena pusing didepan konsumen sementara Rena malah nambah beban banget
"Rena kalau mau bantu bantu aja... kalau gak udah aja...." Ucapku sekalian aja bikin sombong, abis nie anak bikin kesal setengah mati sumpah.
Rena lalu diam, dia pergi kebelakang entah kesindir.... mungkin karena tau lah hati wanita sensitif kaya pantat bayi. Karena kata kataku, abis salah sendiri orang lagi sibuk malah ceramah siapa coba yang gak kesel.
"Ha...ah...." Aku narik nafas.
"Sabar mas...." Ucap salah satu konsumen.
"Eh...." Kayanya dia merhatiin aku lagi diceramahin tadi. "He he he he" aku senyum.
Ternyata ada juga yang tau perasaanku yang stress, Tak berapa lama, seniorku teh Siti datang, dia langsung buka kassa Teh Anggi dengan Ekspres... bukan kaya si Rena malah ceramah dengan sok pintar menurutku ya.....
Aku dan Teh Siti ahirnya selesai melayani pembayaran, Teh Siti senyum ke arahku. Aku pun senyum ke Teh Siti sambil menghilangkan deg degan karena kejadian tadi.
"Teh..." Panggilku agak ragu sih.
"Kenapa??" Tanya Teh Siti padaku.
Aku gak panjang lebar ya, disini aku cerita ke Teh Siti soal si Rena, gimana gedegnya aku ke Rena. Ihhhhh rasanya pengen aku ngelabraknya sekarang, tapi aku ingat aku masih belum jadi karyawan masih training. Jadi, aku cuman curhat aja sesama pegawai ke Teh Siti. Teh Siti bilang apa coba??.... Katanya....
"Sabar aja.... dia anak labil...."
Hemmm jawaban yang kurang bagiku, tapi ya mau gimana. Mungkin ya... bisa aja Teh Siti bela si Rena.... Itu baru mungkin belum pasti. Asik ngobrol dengan Teh Siti, teh Anggi datang. Teh siti pun kembali ke kantor, aku cerita gak ke Teh Anggi??.
Ya cerita lah.... Mau tau jawaban dia apa??
"Kenapa gitu.... hor..... bukan bantuin ya.... Rena...." Teh Anggi bingung, apa lagi aku. Aku yang gak punya salah ama dia kenapa aku yang kena. Memang dulu aku sempet cerita ke Teh Mela aku pengen cepet bisa biar bisa sendiri. Harusnya itu bagus dong bukan di cap sombong.... aku ingin cepet bisa kok dibilang sombong. 'Sumpah.... masih gedeg....'.
"Iya.... Justru Mif juga heran...." Ucapku dengan bingung.
"Gak apa apa biarin aja... entar juga dapet balesan....." Balas Teh Anggi padaku.
"Amin...." Jawabku dengan senyum.
Jam istirahat tiba, aku beli nasi alakadarnya, alakadarnya cuman beli ampela yang dikecap harga 2000 an aku beli 2. Tapi ini aja udah cukup bisa buat kenyang kok sampai ntar sore. Di kantin ada si Rena...
Deg...
Aku balik gak jadi duduk, aku pindak ke tangga darurat. Disana aku sendiri makan di keheningan tangga walau ada sih anak anak senior disana namun aku masih canggung belum siap beradaptasi.
Jam istirahat selesai aku mulai kembali kerja, tak ada yang menarik sampai hari sore. Hanya terus melayani konsumen sampai tangan gempor dan kesemutan serta mulut yang kecut dan kering karena sering bilang...
"SELAMAT SORE DENGAN MIFTAH...... BLA BLA..."
Dengan wajah tulus padahal palsu, ini lah pekerjaanku yang aku cintai. Kaya dipenjara dengan jeruji transparan, namun aku nikmatin aja tohh nanti kaya aku akan nunjuk nujuk orang termasuk Rena...
'Aduh... masih dendam ke sumat....'
Jam pulang kerja, aku merapihkan tas ku. Setelah menghitung uang, uang yang terkena virus. Bisa bikin orang orang tunduk loh... Aku mengambil tasku lalu berjalan ke pintu exit artinya pulang entah kenapa tulisanya Exit.
Aku jalan perlahan sambil buka ponsel, ada 1 buah pesan. Bisa ditebak??? Ini dari siapa??? Dari Om Ryan.... Tapi bukan itu mama....
PESAN...
"De udah pulang?? Gimana kabarnya??"
------
Itu aja pesannya, aku langsung membalasnya "Udah baru ni mah, alhamdulilah baik gimana mama??" Tanyaku balik. Lalu aku kirim, belum terkirim karena sinyal lemah.... sampai dibawah dekat pintu baru tekirim. Biasa jaringan yang katanya ooreoo itu tengah masalah ahir ahir ini. Entah banyak utang atau apa aku tak tahu, yang pasti secepatnya aku harus ganti kartu.
Sampai diluar tepatnya lapangan parkir belakang, Om Ryan sudah berdiri disamping mobilnya. Ia memakai pakaian rompi hitam kemeja putih celana licin ketat membuat sesuatu diselangkanggannya terlihat jelas.
Aku berjalan menghampirnya, aku tak senyum padanya. Justru aku heran sama tonjolan dicelananya, mataku tersorot tajam pada hal itu.
"Hei...." Gumamnya saat aku mendekat padanya.
Aku masih datar aja, tiba tiba...
"Eih....." Om Ryan menutup burunya karena tadi aku menyentuhnya.
"Wah.... Boty sangean....." Ucapnya dengan wajah kaget setengah mati.
"Lagian pake celana gitu..... Boty atau cewe juga pasti ngeliatin...." Ungkapku dengan melipat kedua tangan ku didada. "Besok besok ganti...." Gumamku.
"Gak... Ini membuatku perkasa DEKUSAY......" Katanya dengan panjang di bagian dekusay.
"Ganti...." Balasku.
"Kenapa??" Tanya Om Ryan dengan menatapku tajam.
"Aku gak suka.... aja... kamu lebih ganteng...." Ucapku memberi alasan ambigu, abis bingung juga mau ngomong apa.
"Ha ha ha ha" Om Ryan tersenyum terbahak bahak.
"Bilang aja cemburu...." Balas Om Ryan padaku.
"Ih... Enggak...." Jawabku mengelak.
"Ngaku hayo....." Seru Om Ryan kembali.
"Enggak ih......" Ucapku kembali menolak dengan menatap ke arah kanan, karena om Ryan ada disebalah kiri. Tiba tiba....
MUACHHHHHHH
Mataku terbuka lebar seketika, darahku seolah terhenti. Wajahku memerah, itu pasti gak usah ditanya.
"Aku suka kamu cemburu DEKUSAY...." Ucap Om Ryan memegang dagu ku.
"Apaannn....??" Tanyaku membantah. "GR..." Gumamku kembali.
CLEK....
Ku buka pintu mobil lalu masuk dan duduk di belakang. Om Ryan terus menatapku, Serius enggak tau kenapa jadi serba salah sekarang.
Bingung...
Deg degan...
Gelisah jadi satu...
'Aku gak ngerti...' Ungkapku dengan kesal.
Om Ryan masuk kedalam mobil. Dia duduk didepan, ya iyalah lah orang dia supirnya. Aku juga bingung kenapa harus duduk dibelakang sekarang. Aku cemberut sendiri tanpa sebab.
"Mau kemana Tuan....??" Tanya Om Ryan padaku.
"He he he...." Aku senyum karena malu.
"Ke bioskop yu...." Ungkapnya padaku. "Mau gak??" Tanya Om Ryan padaku.
"Ayo..." Jawabku.
"Ya... udah..... keluar dari mobil ya...." Seru Om Ryan padaku.
"Kok turun??" Tanyaku.
"Nonton disini kan bisa...." Ucapnya padaku.
"Oh." Jawabku.
Aku dan Om Ryan alias MASGUSAY.... pergi ke lantai 4, tempat dimana ada bioskop disana. Kesana naik eskalator karena lif banyak yang make apalagi malam minggu kamu tahu lah... Banyak kucing kucing bertebaran...
TUNGGU....
Kucing??
Apa aku juga kucing?? Om Ryan kan Om Om. 'Hemmmmmm' Gumamku dalam hati. Belum lama jalan, dilantai 2 benar aja banyak kucing. Aku dan Om Ryan jalan dengan jarak agak jauh. Dan kalian tahu.... anak anak seusia SMS senyum senyum ke Om Ryan. Om Ryan yang ngebuat aku BT, dia malah ngasih senyum juga. Tanganku mengepal ingin rasanya ku tonjok ni duda, mana katanya cinta mau buktiin tapi mata jelalatan.
Gak sampai situ loh emosiku... ada satu pria menghampiri. Masih muda... gayanya sok iye... banget. Sok kecakepan, ganjen genit ihhhh i i sejenis angel kayanya. Si cewe penggila Leo najis amat.
"Hayyyy Om...." Sapanya, Cih..... aku mengepalkan tanganku dengan hati kesal.
Om Ryan senyum, lalu menatapku...
"Sendirian ya?? Mau gak saya temenin??" Ucap si pelacur itu... duh.... aku kesel banget.... sumpah...
Tanganku gatel ingin mukul si kucing pelakor, aku berjalan ke arah Om Ryan. Saat dekat mau ngelabrak nih... saat mataku udah melotot tanganku udah ku tenangai nafas udah di atur. Dan......
...
..
.
MIFTAH/RYAN
TO BE CONTINUE
Wah.... Reader MIFTAH mau mukul orang... nihh??? Penasaran ga??? Stay besok ya Reader :)

SOSIAL MEDIA CCDP
Wattpad : @Adminarmy
Instagram : ceritacintaduniapelangi
Youtube : Cerita Cinta Dunia Pelangi
Email : armyramdani4@gmail.com
Website : http://ccdp93.wordpress.com

KASIH TAK SAMPAI (boyxboy)Where stories live. Discover now