en@m - Handphone

2.5K 182 107
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong. 🔞🔞










Guanlin pov

Saat si kembar sudah terlihat rapih, aku langsung menyuruh kembar menunggu di depan. Tak lupa mommy nya kembar. Mobil van hitam sudah menunggu di depan pintu masuk. Sedangkan jihoon sibuk dengan empat tas kecil si kembar. Memang jihoon tidam mau menyewa jasa asisten rumah tangga. Ia lebih memilih mengurus segala sesuatunya sendiri. Aku yang tidak tega melihatnya langsung membantu jihoon. Aku tidak mungkin membiarkan jihoon menjadi kurus. Jihoon lebih bagus dengan badan gendutnya, eoh? Tidak-tidak. Maksud ku badan berisinya.

"Ji, sini aku bantu" jihoon yang mendengarnya hanya diam saja. Alu pun sigap menyiapkan botol minum dan tempat makan yang sudah tertera nama masing -masing ke tas si kembar. Tempat makannya berisi roti kering.

"Udah benar belum ini hoon?" aku menunjukan hasil kerjaku. Membuat jihoon tersenyum kecil. Dan mengelus pipiku.

"Ini salah guan, kamu gak cocok kerja beginian. Cocoknya kerja di kantor" ia membereskan lagi isi tas kembar.

Sampai pada terakhir, dimana saatnya absen. "Jisun?" panggil jihoon.

"Iya mommy, jisun disini" jihoon langsung memberikan tasnya pada jisun.

"Jisoo?"

"Ada mom, jisoo lagi pakai sepatu dulu" jihoon pun mengelus rambut yang bisa dibilang panjang pada anak seumurannya.

"Jihyun??"

"Disini mommy" jihoon langsung memberikan tasnya pada jihyun.

"Jihyo??" jihyo tak menjawab. Karena ia sedang asyik memeluk kakiku. Jihyo memang sangat suka dekat denganku. Mungkin memang aku sudah ganteng dari dulu.

"Sini hoon, biar aku yang kasih" aku pun memakaikannya. Dan kami semua pun masuk ke mobil van tersebut.

Saat di mobil, aku pun hanya diam memikirkan handphone apa yang pas untuk si kembar. Masalahhnya, kembar masih kecil dan terlalu dini untuk memegang handphone. Tapi bagaimana lagi? Aku sudah berjanji pada kembar.

Mobil van hitam masih berjalan menuju mall tempat kami akan membeli handphone untuk four ji. Untung saja hari ini yang membawa mobil pak supir. Jadi aku bisa bercanda dengan istri dan anakku.

"Ji..." panggilku membuat semua anakku menengok kepadaku, termasuk jihoon juga.

"Iya daddy?? Ada apa??" tanya jihyun.

"Begini sayang, jika daddy membelikan kalian handphone. Kalian harus menuruti semua kata mommy dan daddy ya?" jihoon berkata kepada si kembar, membuat semua mengangguk pasti. Aku pun hanya bisa menatap jihoon. Jihoon hanya diam dan berkata.

"Baiklah, mommy mau kalian jangan main handphone terus. Dan tidak boleh buka internet yang aneh-aneh ya? Janji?" jihoon memastikan pada mereka yang tadi mengangguk pasti.

"Yang aneh-aneh itu apa mom?" jihyo bertanya pada jihoon, dan jisun pun langsung berbisik pada jihyo. Namun suara bisikannya terdengar, walau kecil.

"Itu loh jihyo, yang suka mommy lakukan dengan daddy" bisikan jisun membuat jihyo melotot.

"Hah?" ia menutup mulutnya dengan tangan super kecil itu. Jihoon yang mendengar itu langsung bertanya pada jisun.

"Memang apa yang suka mommy lakukan dengan daddy jisun??" jisun kaget mendengar mommy nya berkata agak sedikit terdengar kasar itu.

PANWINK [GUANHOON] Sadis (COMPLETED)Where stories live. Discover now