sebelas - Aegy

612 55 12
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong. 🔞🔞




Rumah Nenek

Jihoon pov

Hari ini kami berniat untuk sekedar bermain di rumah yoongi eomma. Akhir bulan kami sering kesini untuk bertukar kabar. Dan kalian tau? Eomma sangat kangen dengan keempat cucunya itu. Mungkin jika sudah ketemu akan susah dipisahkan.

Kalau jimin appa akan langsung menanyakan perusahaan pada guanlin. Yah begitulah mereka, tidak bisa jauh dari perusahaan yang mereka miliki. Sebenarnya hal menarik apa yang berada di dalam perusahaan? Mengapa mereka sangat antusias.

Sekitar pukul jam 7 malam, sehabis kami makan malam. Aku berniat membeli beberapa jajanan kecil untuk diriku. Ya, aku sangat suka mengemil. Rasanya di rumah eomma tidak ada makanan ringan yang bisa kumakan.

"Eomma, aku izin pergi ke minimarket sebentar ne" teriakku pada yoongi eomma.

"Mau ngapain Ji?? Udah malem tau, bukan nya dari tadi perginya" kesal yoongi eomma padaku.

"Biasa, jihoon mau beli cemilan kecil" eomma berdecak kesal. Baru sampai depan pintu, suatu suara memberhentikanku.

"Ikut, mommy jisoo mau ikutt. Jisoo mau jajan juga boleh kan mom?? Jisoo mau kindel joy lagi, telus mau daily milk, sama susu cokelat" suara jisoo membuatku berhenti dan menghadap ke arahnya. Jisoo memang sangat suka dengan cokelat, berbeda dengan jihyun yang suka rasa pisang, jihyo yang suka rasa strawberry, dan jisun yang suka rasa vanilla.

"Tapi mom gk bawa mobil, mom jalan jisoo"

"Nda apa-apa, jisoo mau jagain mom" aku tertawa dibuatnya.

"Udah malam ji, gk usah keluar lah" suara serak guanlin bergema di ruang tamu.

"Ih aku mau cemilan guannn...." rengekku.

"Yaudah aku temenin" baru dia ingin berdiri tapi aku tahan.

"Gak usah, aku bisa berdua aja sama jisoo" tegasku dan langsung meninggalkan rumah tersebut.
















"Mommy?? Masih jauh ya?? Jisoo cape" gumam jisoo.

'astaga, ini baru keluar gerbang jisoo. Dasar anak holkay, biasa dianterin terus. Baru jalan dikit usah ngeluh. Untung anak gua lu jisoo' ~mulut kasar uke Jihoon.

"Sabar ya sayang, kita kan baru keluar gerbang. Masa jisoo udah mengeluh, jisoo mau mom gendong heum??" jisoo menggeleng dan menjauhkan dirinya dariku.

"Jisoo itu kuat, jisoo kan ceme bukan uke kaya mom" astaga, belajar dari mana anak ini. Pemikirannya bagaikan orang dewasa.

"Yasudah kalau begitu ayo cepat jalan nya, jangan terlalu banyak mengeluh" kami berdua pun berjalan sampaj tempat yang dituju.

Begitu masuk jisoo langsung meraih kinder joy yang diinginkan nya. Dia tampak mengambil dua buah kinder joy.

Sedangkan dia mempunyai seorang adik.

"Jisoo ya, kenapa cuman dua yang kau ambil heum?? Memang jihyun dan jihyo tidak mau??" jisoo sedikit berpikir dan mengerutkan dahinya.

"Mungkin tidak mom" katanya pelan.

"Dari mana kau tau?"

"Meleka tidak menitip mom, jadi jisoo beli untuk jisoo dan hyung saja"

"Jisoo, bagaimanapun dia itu adik kamu. Jisoo harus ingat adik jisoo walau sekalipun mereka tidak menitip. Kalian kan kembar, jadi harus saling bersama. Ingat ituu, bagaimana kalau nanti jisoo punya adik lagi. Apa jisoo juga tidak akan mengingat nya lagi seperti sekarang??" jisoo bingung. Dia harus berkata apa, sepertinya dia susah mencerna kata-kata dariku.

Lalu raut wajahnya berubah, jisoo seketika memegang perutku.

"Apa di dalam sini ada aegy?? Adik jisoo?? Yeayy.." teriaknya kegirangan.

Astaga~

Bukan itu maksudku.

"Hehehehe, tidak sayang. Disini belum ada adik bayi. Tapi apa jisoo ingin punya adik??" jisoo mengangguk.

"Sangat mauu, boleh kan mom??" sekarang malah aku yang diam tidak menjawab.

Aku membuang nafas dan berkata sejujurnya.

"Boleh sayang" kami pun lanjut berbelanja dan ketika dilihat sudah dibeli semuanya. Aku pun pulang dengan jisoo sambil menenteng tas belanjaan kami disana.

Jisoo teriak kegirangan. Ada apa dengannya, bukan nya dia seharus nya lelah. Kenapa malah hiperaktif?

Dasar anak - anak, bukan nya tidur malah semakin aktif di malam hari.





Sampai di rumah jisoo teriak kegirangan. "daddy..., jisoo mau punya adik baluu. Kata mom boleh loh jisoo punya adik balu" jihyo dan jihyun pun mendekat sekalian mengambil kinder joy yang mungkin dia pikir miliknya.

"Mommy buka" pinta jihyun. Aku langsung membukanya.

"Apa benal mom kita mau punya adik balu?" jihyo bertanya sambil memakan isi dari kinder joy nya tersebut. Membuat pinggiran bibirnya belepotan cokelat karena makan sambil berbicara.

Aku menatap guanlin pasrah. Ini kemauan kembar, apa salahnya punya anak lagi. Kan mereka sangat lucu.

"Kamu mau nambah berapa anak jihoon??" tanya eomma.

"Sedapetnya aja nanti, kalo bisa sih tiga.." / "belas" belom selesai bicara guanlin terlebih dahulu memotong omonganku. Membuat eomma kaget.

"Ish, apa sih guan. Ngaco aja kamu. Mana bisa sebanyak itu" tegasku.

"Bisa kalo setiap hamil kamu lahirin 4 anak, aku bakal buat kamu hamil selama 4 tahun" cubitan langsung melayang ke perut guanlin.

"Ngomong asal aja kamu mah" guanlin hanya menampil kan gusinya itu.

"Udah-udah jangan ribut jihoon. Udah malam, gitu aja kok marah" bela eomma.

"Engga ribut kok eomma, cuman kasih tau aja mana bisa jihoon lahirin anak sebanyak itu" terangku.

"Jihoon.... kita kan gak tau misalkan nanti ada keajaiban dari Tuhan. Yang penting sekarang aminin aja, urusan jadi apa engga nya belakangan" eomma berkata sambil memegang perutku.

"Lahir yang banyak ya cucu eomma, eomma harap lebih dari 13... Misal 28 gitu... Amin" mataku melotot kaget, apa? 28? Dikira perut ini play store. Mau anak tinggal download.

Guanlin hanya ketawa aja liat kelakuan eomma.

"Mom??" Panggil jisoo.

"Iya sayang...."

"Jisoo mau punya baby secepat nya mom..." Katanya sambil menggembungkan pipi. "Jisoo mau kaya ella glos jadi selebglam, karena adik nya banyak. Wahh jisoo mau adik balu... Sekalang mom ayo sama daddy buat" jisoo menarik tanganku dan guanlin.

Wajah guanlin berubah seketika, menampakan wajah seme haus akan sex.

"Gak usah ketawa kamu guan..." Kataku tajam.

"Jihoon, aku kayanya untung nih kalo mamah minta cucu 26. Bisa nusuk terus" bisik gua ketika sampai depan kamar.

"GUANNNNN" teriakku. Dan berakhir dia menarikku ke dalam kamar, tidak lupa mengunci pintu rapat.




























Hai semua...... Aku kembalii.... Ada yang kangen.
Aku mau nanya....
Ini udahan aja atau lanjut.
Kalo lanjut mau jihoon punya anak lagi atau segini aja??
Ayo comment.

PANWINK [GUANHOON] Sadis (COMPLETED)Where stories live. Discover now