sembil@n ½ - Woojin

1.3K 113 15
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong. 🔞🔞

Jihoon pov

Woojin masih setia bermain dengan kembar, si kembar pun terlihat sangat gembira. Mereka sibuk menanyai tentang woojin. Sebenarnya siapa orang tua mereka? mengapa kembar lebih memilih woojin yang kuadratnya hitam dekil begitu, apa karena gingsul nya yang manis?

Jihyo yang cita-cita nya ingin menjadi dokter digunakan nya sebagai alasan untuk dekat dengan woojin hyung. Dari tadi jihyo sibuk bertanya tentang dokter sambil mengedipkan matanya. Ambisi nya untuk mendekati woojin pun tidak sia-sia, woojin malah memeluk nya membuat sang penggoda semakin kesenangan.

"Paman? Kalau boleh tau, paman itu doktel apa?" Jihyo.

"Eum paman dokter spesialis bedah umum" Woojin.

"Waah, apa paman tidak takut?" Jihyo.

"Tidak" Woojin.

"Paman woojin pemberani, hehehe" Jihyo mengusel badannya di pundak woojin.

Jihyun yang melihat itu pun tidak mau kalah, ia juga mulai bertanya-tanya seputar pacar woojin. woojin pun menjawabnya, hal itu juga yang membuat jhyun tidak mau kalah dalam hal pendekatannya pada woojin.

"Eum... Paman? Apa paman punya pacal?" Jihyun.

"Saat ini belum" Woojin.

"Baguslah" Jihyun.

Jisun dan jisoo hanya bisa menggelengkan kepala melihat kedua adik kembar nya kegatelan seperti itu, ia lebih memiih bermain dengan harabeoji dan halmeoni. Jisun dan jisoo juga sudah tau kelakuan kedua adiknya kembarnya jika bertemu namja ganteng.

"Yaak...!! cepat tidur di kamar eomma jihyun, jihyo... ppali..ppali.." aku mengusir jihyo dan jihyu untu naik ke atas dan tidur di kamarku.

"Mommy... ini masih jam 8. Nanti jika jihyo mengantuk jihyo akan tidul"

"Nde.. mom. jihyun juga masih segal"

"Yaisshh.... dari mana kalian belajar melawan mommy heum?"

"Jihoon -ah, biarkan anak mu bermain dulu. ia baru bertemu dengan pamannya. apa mereka tidak boleh bertemu denganku?"woojin angkat bicara, setelah itu woojin kembali menggelitik jihyun dan jihyo.

"Memang tidak boleh!! jika jiyhun dan jihyo bersamamu mereka lupa denganku, jadi aku tidak memperbolehkanmu dekat dengan anakku" aku mengambil segelas wine dan meminumnya dalam sekali tenggak. dan membanting gelasnya ke meja sampai bunyi nya terdengar seisi ruangan dan mengagetkan semua orang disini. Termasuk guanlin.

"Wae jihoon?" tanya guanlin padaku.

"Aniyo..."

"Mau dekat dengan siapa pun tetap saja, yang mereka sayang adalah kau jihoon. Tidak ada guna nya cemburu dengan kedekatan ku dengan kedua anakmu jhyun dan jihyo itu" aku terdiam sebentar dan tidak menjawab omongan woojin lagi.

"Paman woojin ? apa mommy sepelti ini waktu masih kecil" jisun bertanya dengan tanpa keraguanya. Woojin punmenjawab pertanyaan jisun.

"Benar," ucapnya lantang. "dan sepertinya sampai sekarang sifatnya masih sama" jisun terlihat terkekeh dengan jawaban woojin.

Muka ku terlihat merah, lebih tepatnya karena marah. Marah karena woojin mempermalukan ku di depan anakku sendiri. Guanlin tanpa kusadari menghampiriku. Dia mengelus bahuku yang bergetar. Ia tau diriku, jika aku marah pasti selalu disertai tangisan.

"Ji, masa sama paman nya sendiri aja kamu cemburu? Ayo lah ji, ini bukan waktunya untuk cemburu. Kita kan disini mau liburan. Sebagaimanapun anak kita deket sama orang, pasti tetep aja dia sayang nya sama kamu. Kan dia lahir dari perut kamu" guanlin memegang perutku dan mengelusnya pelan. Dan tidak tau kenapa omongan guanlin ada benarnya. Aku mengusap cairan bening yang membasahi pipiku.

Aku memeluk guanlin dan mencium curuk lehernya. Guanlin pun juga membalas ciumanku. Ia mencium leherku sampai terdengar desahan kecil dari mulutku. "makasih guan" guanlin hanya mengangguk dan mecium leherku lagi.

"Sana pindah ke kamar" seketika aku melepaskan pelukanku dan menatap woojin kesal.

"Diem aja deh dekil"

"Jihoon..... " panggilan guanlin membuat aku berhenti mengatai woojin. Tidak mungkin aku membuat guanlin marah. Bisa-bisa aku tidak bisa jalan 2 minggu.

"Iya guan, aku gak bakal marah lagi" aku menatap malas woojin dan beralih menatap kembar.

"Oh iya hoon, lu mau ambil spesialis apa?" Woojin bertanya serius membuat aku memberikan tanggapannya dengan serius juga.

"Eum, kayanya dokter bedah jantung jin... Biar dapet banyak duit"

"Susah loh, gua juga kemaren pengen ambil itu. Tapi kata Sunbae nya banyak yang kelamaan di sidang skripsi. Soalnya skripsinya susah" Woojin berkata serius lagi kali ini.

"Gua pasti bisa kok"

"Fighting"

"Makasih"

Saat sedang berbicara masalah spesialis kedokteran dengan woojin, jisoo datang sambil mengucak matanya yang sedikit berair dan berakhir memelukku.

"Mommy?"

"Ada apa sayang? Jisoo lapar heum? Atau apa?" Seperti biasa, anak laki-laki (namja) pasti lebih dekat dengan mommy nya dibandingkan daddy nya. Dan sebaliknya anak laki-laki (uke) pasti lebih dekat dengan daddy nya.

"Jisoo mengantuk mommy.... Jisoo mau digendong" rengeknya sambil mendusel.

Melihat jisoo yang sangat aku sayangi menangis minta digendong. Aku pun beranjak menggendong nya.

"Ughhh, anak mommy sudah besar nde? Badan nya besar dan berat sekali" jisoo yang saat itu sudah setengah sadar masih bisa tertawa kecil sampai akhir nya terlelap tidur.

Jisun juga tertidur lelap di sofa dengan posisi kepala nya berada di atas tangan nya yang terlipat. Sepertinya dari tadi ia juga ingin digendong. Tapi karena aku sedang menggendong jisoo. Ia mengurungkan niatnya.

"Guan..." Panggilku. "Tolong pindahkan jisun ke kamarku ya"

"Nde" guan pun menggendong jisun diikuti aku yang menggendong jisoo di belakang nya. Kami pun tidur bersama, meninggalkan jihyun dan jihyo yang masih setia dengan woojin. Dan mungkin mereka akan tidur dengan woojin di kamar nya. Karena kamarku sudah penuh.






Haloo sayangku.
Aku update nih.
Maaf lama ya update nya.
Aku punya masalah sama handphone aku.
Doain ya semoga masalah nya cepet selesai.
Aku sedih tau karena ada masalah sama handphone sendiri.
Atau ada yang mau temenin jalan2?
Temenin kuy.
Eunki dari kemaren bosen banget dari kemaren udah kaya jablay di Jakarta Fair mulu main nya.
Soal nya dari kemaren di Jakarta fair banyak konser.
Lumayan cuman bayar masuknya doang 35k bisa nonton konser Ari Lasso, Slank, Hi-vi, Last child, Ayu Ting Ting, RAN, Wali, The Changcuters, dan terakhir Sheila on 7.
Murah, hehehe.

PANWINK [GUANHOON] Sadis (COMPLETED)Where stories live. Discover now