del@p@n - Sarapan pagi

2K 154 26
                                    

Jangan mengcopy cerita ini!!
Sangat susah membuatnya.
Tolong hargai cerita ini.
Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong. 🔞🔞


Guanlin pov

Tepat pukul jam 5 pagi aku baru sampai di rumah. Aku menuju ke dapur terlebih dahulu, untuk sekadar melihat makanan yang bisa mengganjal lapar sebentar hingga esok pagi. Namun kulihat tidak ada makanan sama sekali, hanya ada bahan makanan yang belum dimasak. Aku terkadang bingung, dimana jihoon taruh cemilannya.

Aku berjalan menuju kamar dengan lesu, tanpa butuh waktu lama aku untuk sampai di kamar dan berganti pakaian. Aku mengganti pakaianku dengan piyama biru dengan motif bintang. Kulihat jihoon tidak terganggu sama sekali, jadi aku berniat mencium bibirnya yang menggoda itu.

Kucium bibirnya sensual sampai pemilik bibir tersebut melenguh. "Eungh, guan" aku mengelus surai rambut jihoon yang masih sama seperti dulu, wangi vanilla.

"Ji..aku lapar ji. Aku baru pulang, dimana kamu taruh cemilan kamu? Boleh aku minta sedikit?" jihoon yang mendengar kata 'cemilan' ia langsung membuka matanya dan menatapku.

"Apa kamu bilang? Cemilan? Baru pulang? Emang gak ada orang di perusahaan guan? Sampai kamu pulang jam segini? Jam berapa ini? Kamu mau anak kamu kurang kasih sayang? Kamu mau aku kurbel? Kamu gak suka tinggal di rumah? Atau jangan-jangan kamu punya istri baru? Siapa dia?" beginilah jihoon yang kusuka, selalu posesif. Tapi posesifnya, posesif sayang. Langsung saja tanpa pikir panjang aku menyumpal bibirnya dengan bibirku.

"Ahh, sshh, guanhh" jihoon mendesah di dalam permainanku.

"Olah raga pagi?" jihoon yang mendengar itu langsung mendorong tubuh guanlin.

"Besok aja ya... Kan kamu mau makan. Lapar kan?" aku terpaksa melepas jihoon. Karena perut sudah kriuk...kriuk... Hari ini jihoon boleh lepas, tapi nanti tidak akan bisa lepas lagi.

Ia pun langsung lari menuju keluar kamar.













Jihoon pov

Mendengar guanlin yang sedang kelaparan, aku berniat mencari kan cemilan untuknya. Aku mengambil makanan cemilan seperti biskuit, kue coklat lengkap dengan saus vanilla, susu cokelat untuk membentuk badan six pack, dan beberapa selai roti isi coklat.

Karena di rasa anak-anak sudah bangun. Aku tak lupa membuatkan sereal beserta susu putih untuknya. Aku dibantu maid yang baru beberapa hari kerja disini untuk mengurusi pekerjaan rumah, tapi tidak mengurus anak-anak.

"Ny. Lai, anak-anak kulihat sudah masuk ke kamar anda" kata bibi kim padaku.

"Benarkah? Dasar anak-anak. Ayo bi, bantu aku membawa makanan ini ke kamarku" bibi kim pun membantuku membawa makanannya ke dalam kamar ku. Sampai di dalam aku menaruh makanan itu di meja nakas.

Sebelum bibi kim keluar, aku memberitahukannya untuk mencatat segala bahan dapur yang sudah habis. Tak lupa aku menyuruhnya untuk sarapan pagi.

"Anak-anak, mommy gak mau kalian makan di kasur. Nanti mommy lagi tidur di semutin" jisoo yang tadinya baru mau naik ke kasur, harus membuang jauh-jauh keinginannya.

Jisoo pun menghampiriku sambil membawa mangkuk berisi serealnya. "Mom, cuapin jisoo" aku yang melihatnya mau tidak mau harus menyuapinya. "Kamu tidak malu, adik mu saja tidak di suapin" jisoo menggeleng sambil membuka mulutnya.

"Tidak mom, jihyun sama jihyo juga dicuapin daddy kemalin" aku pun mengelus kepalanya. Guanlin yang merasa sedang dibicarakan bertanya pada jisoo.

"Adha apha heum? Kok adha yang panggil daddy?" tanya guanlin yang sedang menghabiskan selai roti di mulutnya itu.

PANWINK [GUANHOON] Sadis (COMPLETED)Where stories live. Discover now