2

3.8K 217 0
                                    


Arman dan Aditya bergegas menuju kelas. Suasana riuh begitu terasa.

Arman dan Aditya mulai memasuki kelas. Nampak saat ini kelas tengah diisi oleh siswa yang menghuni kelas itu. Arman lalu mengajak Aditya masuk.

Mereka telah berada di dalam kelas. Arman membantu Aditya menuju ke tempat duduknya. Arman memutuskan agar Aditya dapat duduk sebangku dengannya.

"Terima kasih Arman! Hari ini kamu sudah beberapa kali nolongin saya!", ujar Aditya dengan senyum lebarnya.

"Nggak masalah! Kita kan sekarang teman. Sudah tugas teman membantu temannya yang butuh bantuan.", jawab Arman.

Aditya dan Arman berbincang seraya menunggu bel masuk berbunyi. Ditengah-tengah obrolan menyenangkan yang tengah terjadi, sesekali Aditya mendengar sayup-sayup suara beberapa orang yang tengah membicarakannya.

Aditya sadar betul bahwa beberapa orang tengah membicarakannya.

"Oh, dia toh murid barunya?"

"Iya, ganteng banget! Tapi sayang dia lumpuh!"

"Iya, sayang banget! Coba aja nggak lumpuh, bisa jadi mostwanted tuh di sekolah ini."

"Tuh cowok ganteng banget, cocok banget buat jadi gebetan. Tapi, kalo dibawa jalan ya pasti malu-maluin. Harus dorong kursi rodanya, kan nyusahin!"

Seperti itulah ucapan-ucapan yang ditangkap oleh indra pendengaran Aditya. Memang terdengar menyakitkan, tapi Aditya mencoba untuk tetap sabar.

Kring.....

Suara bel masuk pun akhirnya berbunyi. Seluruh siswa mulai masuk kembali ke kelas. Duduk dibangku dengan tenang guna menunggu guru pengajar datang.

Aditya dan Arman duduk tenang dibangku mereka, hingga pada akhirnya ketenangan mereka kembali terusik tatkala melihat Mikayla dan ketiga temannya melangkah angkuh ke dalam ruang kelas.

Mata Aditya tak henti memandangi sosok Mikayla. Ia merasa ada hal aneh pada diri Mikayla.

"Selamat pagi, anak-anak!"

Pikiran Aditya langsung buyar pada saat sapaan selamat pagi dari guru yang hari ini akan mengajar tengah menyapa seisi kelas.

"Selamat pagi, bu!"

Seluruh siswa membalas sapaan pagi dari ibu guru.

"Anak-anak, saya dengar hari ini kalian kedatangan teman baru. Siapa orangnya?", tanya Ibu Lisa, yang hari ini memiliki jadwal mengajar di kelas itu.

Seluruh pasang mata mengarahkan pandangannya pada Aditya. Aditya lalu mengacungkan tangannya.

"Wah, kamu ternyata! Silahkan maju dan perkenalkan diri kamu, agar teman baru kamu ini lebih mengenal kamu.", ujar Ibu Lisa lembut.

Dengan segenap keberaniannya, Aditya menggerakkan kursi rodanya untuk maju ke depan kelas. Lagi-lagi, tatapan mata teman sekelasnya membuat keberanian Aditya hampir saja melorot. Ditambah lagi Mikayla. Gadis itu menatap remeh dan menunjukkan rasa ketidaksukaannya pada keberadaan Aditya.

"Perkenalkan nama saya Aditya Daniel Richardo. Saya ini pindahan dari SMA Kencana."

Aditya memberi senyuman pada semua teman sekelasnya. Mikayla, gadis itu bergumam kecil ketika Aditya telah selesai memperkenalkan diri.

"Aditya Daniel Richardo, namanya keren pake banget, tapi nggak sesuai sama orangnya. Udah cowoknya lumpuh, cacat, nyebelin lagi!", gumam Mikayla di tempat duduknya.

Mikayla dan AdityaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon