Dua Puluh Sembilan

28.8K 1.8K 94
                                    

HEY GAISEE HAMPIR ENDING NIH!! BAGI KALIAN YANG MASIH STAND BY DI CERITA KU INI TERIMA KASIH BANYAK BANGET YAAA~~ AKHIRNYAA HAMPIR ENDING JUGAA 

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE JIKA KALIAN SUKA~~~

•••

Hampir setiap hari Mark mengganggu hari hari Alice, jika ia pergi ke taman untuk menunggu Tenzi pasti Mark selalu menghampirinya,ke toko buku,cafe, bahkan ke apartemenya sendiri yang selalu memencet tombol setiap saat, Alice bahkan tak habis pikir jika Mark sampai tahu apartement nya

Baru saja Alice melupakan Mark, sosok itu kembali muncul dan menghiasi hari hari indah Alice dengan kehadiran Mark yang selalu muncul setiap saat Alice merasa resah bahkan pergi menginap ke apartement Tenzi walaupun sungguh malu jika meminta dirinya menginap di apartement seorang pria

Dan akhir akhir ini Tenzi sepertinya sedang sibuk dengan dunianya sendiri sehingga ia jarang pulang bersama dengan Alice apalagi menghabiskan waktu bersama dan sudah beberapa bulan Alice belum pernah bertemu Marel ataupun Irina Alice sungguh merindukan sosok hangat mereka berdua

Dan hari ini Tenzi terlihat aneh dan lebih overprotektif di banding sebelum sebelumnya

"Alice apakah kau akan tidur di ruang terbuka seperti ini?" tanya Tenzi yang membuat Alice menoleh ke arahnya yang sedang menonton televisi

"Ahh tidak apa, aku dulu sering tidur di sofa bersama ayahku jadi tidak apa Tenzi." tolak Alice halus dan kembali menonton televisi, Tenzi tiba tiba pergi lalu kembali dengan membawa selimut dan beberapa bantal

"Aku juga akan di sini." ketus Tenzi dan ikut duduk di samping Alice, Alice hanya tersenyum kemudian mengambil selimut dari lengan Tenzi dan menyelimuti mereka berdua yang sedang terduduk menonton tv

"Alice, jika aku tidak ada di sini apakah kau akan melupakanku?" tanya Tenzi ketika tengah serius menonton acara televisi yang menurutnya menarik

"Apa yang kau katakan? Lucu sekali kau hah." ucap Alice yang diikuti kekehannya yang membuat Tenzi menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ahh entahlah tiba tiba aku ingin mengatakannya begitu saja." kata Tenzi yang kemudian dengan jahilnya menarik kepala Alice agar bersender di bahunya dan Alice menurut patuh.

•••

Sementara itu di balik gelapnya gang terdapat seorang gadis pirang dan pria misterius yang sepertinya sedang melakukan transaksi, wanita itu memakai tudung kepala begitupun dengan pria di hadapannya yang menggunakan topi berwarna hitam

"Ku ingin kau membunuh gadis ini." ucap wanita itu dengan nada licik dan memberikan foto seorang gadis berambut cokelat yang sedang tersenyum kepada seorang pria yang mengenakan jaket jeans hijau Army yang mengacak rambutnya gemas

"Kau yakin? Gadis ini sangat manis, aku tidak mau membunuhnya." tolak pria bertopi di hadapannya, sebenarnya ini adalah alasan yang di gunakan untuk menaikan harga menyewa jasanya

"Kunaikan tawaran kemarin 2x lipat." ketus gadis itu yang membuat pria bertopi itu memasukan foto gadis yang berambut cokelat itu ke dalam saku jas panjang miliknya

"Besok kau harus melaporkan bahwa kau sudah membunuhnya!" gadis itu berucap sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan gang kecil dan sempit dan membaur dengan orang orang yang berlalu lalang di trotoar jalanan, dan pria bertopi itu terlihat seperti sedang menghubungi rekannya. "Besok sore, datang ke alamat yang sudah kukirim ke e-mail mu." ujar pria itu sebelum akhirnya menutup telponnya.

•••

Betapa senangya Alice ketika hari ini Tenzi mengajaknya untuk pulang bersama , karena sudah hampir satu minggu Tenzi disibukan dengan dunianya sendiri dan jarang mengantar pulang Alice itu karena ia sedang menyiapkan kejutan pesta ulang tahun untuk Alice yang tinggal menghitung hari,dan entah karena ada firasat apa tiba tiba Tenzi ingin mengantar Alice pulang dan singgah di Apartement Alice sebentar ,dan semalam juga Tenzi tidak bisa tidur bahkan ia harus meminum obat tidur karena tidak biasanya ia bergadang dan tidak bisa tidur, seolah olah ia mempunyai rasa tidak enak dan hatinya yang janggal yang akan terjadi tragedi di esok hari

My Mate is a Nerd [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang