Tiga Puluh [END]

47.9K 2.1K 83
                                    

ADUH GAISE AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA REVISI ATAU KURANG LEBIH 11 BULAN REVISI AKHIRNYA CERITA INI DAPAT ENDINGNYA JUGAAA~~ OMAYGAT SETELAH SEKIAN LAMA OTAK MUMETKU AKHIRNYA BISA REFRESING JUGA~

SEBENARNYA KALO NGGA ADA HAL HAL YANG MEMBUAT TERGANGGU SAYA MENULIS MUNGKIN DARI BEBERAPA BULAN YANG LALU JUGA SUDAH BERES TAPI KARENA DI SEKUL BANYAK TUGAS SOO... YOU KNOW LAH HEHE 

DAN BAGI KALIAN YANG MASIH SETIA DENGAN CERITAKU SAAT INI TERIIIIMMMMAAAKKKKAAASSSIIIHHH !!! KALIAN TELAH MENSUPPORT KIYA LEWAT VOTINGAN KALIAN SUNGGUH DIRIKU BERTERIMA KASIH BANYAK BANGET~~

•••

Sudah hampir sebulan Tenzi meninggalkan Alice untuk selama lamanya,Waktu itu Mark sengaja berkunjung ke apartemen Alice untuk mengecek keadaannya namun tak kunjung di buka sehingga terpaksa ia menggunakan kemampuan intelektualnya untuk menghack pin keamanan Alice dan setelah masuk betapa terkejutnya ia ketika melihat pria yang selalu bersama Alice tertidur kaku dengan wajah sangat pucat dan Alice menangis histeris di atas kepala pria itu ,sesegera Mark menghubungi panggilan darurat Inggris Raya yaitu 999 dan melaporkan hal ini

Sebenarnya salah satu alasan Mark pergi ke Apartement Alice karena tiba tiba hatinya terasa sangat sakit,perih ,dan sesak, jika bukan karena Alice lalu siapa lagi yang bisa menyebabkan Mark merasa sakit secara tiba tiba tanpa alasan yang jelas dan setelah itu Mark segera bergegas pergi menuju Apartement Alice, Mark mengetahui pria berambut hitam yang sama sepertinya itu adalah putra dari salah satu pengusaha majalah dimana ayahnya menjadi Investor untuk mendanai evolusi besar besaran yang di lakukan perusahaan itu yang tak lain adalah Lee Ink, Mark seringkali membantu ayahnya bekerja jika ia tidak sibuk dan sering melihat dan memilah perusahaan yang berkualitas untuk didanai oleh perusahaan ayahnya dan bekerja sama

Mark ikut terharu ketika Alice beberapa kali terisak dan menyatukan keningnya dengan pria yang ada di pangkuannya yang tak lain adalah Tenzi, Mark mengusap bahu Alice dan spontan Alice langsung memeluk Mark dan menangis kepadanya, Mark mengusap bahu Alice dengan tempo perlahan berusaha menenangkannya.

•••

Semenjak kepergian Tenzi nilai Alice sempat anjlok turun dan hal itu mampu membuat departemen dari Amerika sempat mengancam Alice akan di keluarkan dari program beasiswa jika nilainya selalu rendah, dan hal itu mampu menekan Alice dan menyebabkan Alice depresi belum lagi rasa bersalahnya kepada keluarga Lee karena demi dirinya putra tunggal sekaligus penerus keluarga Lee harus pergi meninggalkan mereka selama lamanya

Bahkan Alice sempat berniat bunuh diri jika bukan Mark yang mencegahnya dan memeluknya posesif serta menenangkannya yang mampu membuat Alice tertidur di dalam pelukannya meskipun Alice sempat meronta ronta dan memukul mukul Mark untuk melepaskan, tapi nampaknya rasa sayang dan cinta Mark terhadap Alice sudah bertambah kuat

Dan tepat hari ini, mereka –Mark dan Alice‒ melakukan sidang terakhir skripsi mereka, kondisi Alice sedikit membaik ketika ia bertemu dan mengobrol dengan Marel,Irina dan tentu saja Cyintia yang menguatkan batinnya dan mengikhlaskan Tenzi agar tenang di alam sana

Dan juga pelaku penembakan Tenzi itu telah di tangkap berkat usaha dari Litch, yang tak lain adalah pembunuh bayaran yang di sewa oleh Ziafli untuk membunuh Alice namun meleset dan kecerobohannya yang meninggalkan mangsanya yang masih hidup membuatnya tertangkap, apalagi sniper M107 miliknya yang sudah di modifikasi menyerupai teropong bintang hanya muat 3 amunisi, dan salah satu amunisi itu mengenai Tenzi dan membuatnya meninggal yang membuat Ziafli tentu saja merasa syok dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di kamar Apartement nya setelah mendapat laporan bahwa Tenzi meninggal, sementara sang pelaku penembak dengan satu orang rekannya di penjara seumur hidup.

My Mate is a Nerd [TAMAT]Where stories live. Discover now