Suara Cinta Tanpa Kata #Part-18

2.8K 171 25
                                    

Rumah Mahendra -19:45 WIB-

Saat ini Rio sedang mengerjakan PR Matematika dengan I-Phone tepat berada disampingnya. Tiba-tiba tangannya terhenti saat mengingat sesuatu untuk mencoret-coret kertas HVS. Lalu ia mengetik sesuatu di I-Phonenya kemudian kembali melanjutkan aktifitasnya yang sedang mencari jawaban dari rumus Limit Fungsi.

Ting

Ketika ia sudah menyalin jawaban yang menurutnya benar ke buku cetak Matematikanya, I-Phonenya berbunyi menandakan ada satu chat WhatsApp dari seseorang. Dengan segera Rio membuka chatnya dan seketika sebuah senyum tersungging dibibirnya.

'FyMine : kmu kan lgi bljr kok malah chat?'

Rio membaca balasan chat dari FyMine yang tak lain dan tak bukan adalah Ify. Ia mengganti nama Ify di phonebooknya tepat dihari mereka jadian. Tak terasa hubungannya dengan Ify sudah berjalan seminggu dan semuanya berjalan baik-baik saja.

Mengenai sahabat-sahabatnya? Ia sudah memberitahu mereka bahwa ia memilih untuk menjalin hubungan dengan gadis yang ia suka tanpa berhenti untuk mencari Flo. Dan tentu saja keputusannya itu membuat Alvin, Cakka, Gabriel, Shilla, Sivia dan Agni terkejut namun tetap menerima.

Meskipun Rio bisa merasakan bahwa Sivia tidak menyukai keputusannya tapi gadis itu hanya diam. Gadis dengan perangai jutek itu benar-benar tidak setuju ia menjalin hubungan dengan Ify. Meski tak menyuarakan protesnya didepan sahabat-sahabatnya tapi Sivia menunjukkannya secara terang-terangan padanya.

Flashback On
------

"Nah itu si Rio" Tunjuk Agni saat melihat Rio berjalan kearah meja pojok kantin yang ia dan sahabat-sahabatnya yang lain tempati.

Sontak saja Shilla, Sivia, Cakka, Alvin dan Gabriel menoleh saat mendengar nama Rio disebut. Dan benar saja. Pemuda tampan yang sudah menghilang selama dua hari itu berjalan dengan santainya kearah meja mereka.

"Ngumpet dimana aja lo selama dua hari ini?" Tanya Cakka langsung saat Rio sudah duduk tepat disamping Shilla.

"Gue gak ngumpet dimana-mana, kok" Jawab Rio acuh lalu mengambil satu bungkus yupi milik Shilla kemudian memakannya.

"Yelah. Jawab yang bener napa, Yo. Kita khawatir tau. Semenjak lo kabur gitu aja kita gak pernah liat lo lagi" Ujar Shilla kesal melihat sikap santai pemuda itu.

"Seriusan elah. Gue gak kemana-mana. Cuma pas waktu itu gue pergi ke Bogor-"

"Bogor!!" Seru Shilla, Agni, Sivia, Alvin, Cakka dan Gabriel memotong ucapan Rio karena terkejut.

Rio yang sedang berbicara dipotong begitu saja mendengus kesal. Ia memutar kedua bola matanya malas.

"Bisa gak buat gak motong pembicaraan kalau gue lagi ngomong?" Tanya Rio sinis karena kesal.

"Hehehe.. Lanjut Yo lanjut" Cengir Shilla yang dibalas dengusan malas oleh Rio.

"Iya. Gue ke Bogor. Cuma sebentar tapi" Lanjut Rio singkat lalu diam yang membuat sahabat-sahabatnya melengos.

"Terus lo ngapain ke Bogor kalo cuma sebentar? Emang lo punya sodara atau kerabat gitu disana?" Tanya Alvin kemudian.

"Punya. Gue kan sebelum pindah ke Paris terus pindah ke Jakarta lahir dan tinggal di Bogor. Lagian gue kesana bukan buat ngunjungin sodara atau kerabat kok" Jawab Rio lalu dengan tak berdosanya ia meminum jus jeruk milik Alvin.

Sementara Alvin sendiri tak peduli dengan sikap seenaknya Rio karena ia sudah terbiasa.

"Terus lo ngapain disana?" Tanya Gabriel bingung.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Where stories live. Discover now