Suara Cinta Tanpa Kata #Part-37

3K 212 21
                                    


Rintikan tetes air hujan yang jatuh dari ataa genting akibat hujn semalam masih terdengar. Bahkan semakin lama tetesan itu jatuh semakin membuat genangan air di permukaan tanah dan juga paving blok.

Seorang gadis cantik berparas manis duduk termenung di jendela kamarnya seraya memperhatikan setiap tetes air hujan yang jatuh. Ia menumpukan sebelah pipinya pada lipatan kedua tangannya yang berada diatas lutut yang ditekuk. Dalam artian ia memiringkan kepalanya hanya untuk memperhatikan pemandangan tetes hujan di pagi hari yang terasa sejuk ini.

Ia menghela napas berkali-kali guna mengurai rasa penat dalam dada juga dalam pikirannya. Rasanya semua yang terjadi akhir-akhir ini sangatlah tiba-tiba sehingga membuatnya tak sanggup mengelak walau hanya sekejap saja. Semuanya terlalu cepat dan jujur saja ia sangat tidak suka dengan keadaan seperti ini.

Tak terasa, tetesan embun di kedua pelupuk matanya berjatuhan bagaikan tetesan hujan dari atas genting yang membasahi bumi. Suara isak tangis mulai terdengar dan dengan segera gadis cantik ini menelungkupkan kepalanya pada lipatan kedua tangannya.

Bahunya bergetar tanda ia sedang menumpahkan segala apa yang ia rasakan pada keheningan. Baginya saat ini tak ada seorang pun yang mampu mengerti perasaannya yang tengah dilanda kekacauan bahkan mungkin sudah berada pada tahap kehancuran.

Entahlah. Ia sendiri pun tak tahu, yang ia rasakan saat ini hanyalah rasa sakit di bagian hatinya yang membuatnya sulit untuk melakukan apapun selain berdiam diri dalam lamunan yang tiada arti.

Drrtt drrrttt..

I need you baby
And if it's quite all right
I need you baby
To warm the lonely nights
I love you baby
Trust in me when i say okay

Suara dering ponsel yang berada diatas meja belajar yang tak jauh dari tempatnya berada seketika membuat gadis yang masih menangis ini mendongak.

Ia terdiam. Tiba-tiba saja ia dapat merasakan detak jantungnya mulai berpacu dengan cepat. Napasnya memburu, ia merasa dunia hilang seketika saat mendengar nada dering yang ia khususkan untuk satu orang.

Satu orang yang sudah berhasil menjungkir balikkan hatinya, pikirannya juga dunianya. Hingga deringan itu berhenti, ia masih terdiam dengan pikiran berkecamuk. Dan pada akhirnya ponselnya kembali terdiam setelah nada dering yang sama tak terdengar lagi.

"Hhhhhh..."

Ia menghela napas berat lalu kembali menelungkupkan kepalanya pada kedua lipatan tangannya. Bukan untuk kembali menangis hanya saja ia ingin menenangkan diri untuk sejenak. Namun..

Triniing

Trinniiig

Trinniiing

Triniing

Trining

Suara dering ponselnya kembali terdengar. Namun kali ini bukan via telepon melainkan via chat yang berbunyi berkali-kali. Dan hal itu membuatnya terganggu.

Mau tidak mau ia pun turun dari jendela dan dengan langkah malas ia berjalan ke arah meja belajarnya untuk mengecek siapa yang sudah menerornya dengan jumlah chat yang bejibun.

"Gabriel?" Gumamnya penuh tanya saat ia sudah membuka aplikasi chat bernama WhatsApp.

Nama Gabriel Jason berada di paling atas chat roomnya. Dengan segera ia membuka chat dari Gabriel yang lebih dari 50 chat itu dan seketika mengernyit heran saat isi chatnya hanya satu huruf yang sama yaitu huruf P.

"Nih bocah kenapa, dah? Nyepam gue dengan huruf yang sama?" Gerutunya tak mau mengerti.

Namun seketika matanya melolot saar Gabriel kembali mengirim pesan yang membuatnya langsung kalang kabut.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Where stories live. Discover now