Suara Cinta Tanpa Kata #Part-33

3.9K 264 27
                                    

BACA AJA DULU DAN KALO UDAH BACA GAK USAH NAWAR CEPET LANJUT ATAU MINTA LANJUT DOUBLE PART!!!! TERSERAH EMAK YAA MAU UPDATE BERAPA PART JUGA -_- YANG PENTING NIH CERBUNG GAK EMAK GANTUNG SAMPE BERTAHUN-TAHUN

------


Ify terus berlari dengan sesekali menghapus air matanya yang jatuh membasahi pipinya. Pengakuan Rio tentang siapa dirinya benar-benar membuat perasaan bergejolak antara tak percaya, shok, kecewa juga bahagia. Ia terus berlari tanpa menoleh kebelakang.

Ia takut. Benar takut-takut untuk melihat seseorang dibelakang sana yang pastinya sedang mengejarnya. Yah siapa lagi kalau bukan Rio. Sosok Kak Al-nya yang selama ini ia tunggu. Sosok yang ia rindukan dan sosok yang menjadi alasan utama ia tak memiliki teman atau sahabat sampai saat ini.

Yaah semua itu karena Rio. Pemuda itu pernah berkata padanya bahwa ia tidak boleh dekat dengan orang lain kecuali keluarganya dan pemuda itu sendiri. Oleh karena itu ia selalu menyendiri dan tak pernah mau menerima seseorang yang berniat ingin berteman dengannya.

"Hiks.. Hiks.. Hikss.." Isak Ify lalu menjatuhkan tubuhnya ke tanah berumput yang berada tepat dibawah pohon mahoni yang berada di taman belakang sekolahnya.

Bahkan ia sama sekali tak peduli pada lututnya yang sedikit memar akibat terbentur dengan akar pohon. Ia menunduk dengan seluruh tubuh yang bergetar hebat. Ia mencengkeram kuat akar pohon itu sebagai pelampiasan seluruh perasaannya saat ini.

"Flo..."

Ify tersentak saat tiba-tiba ia merasakan sebuah pelukan hangat seseorang sembari menyebut namanya. Ia menegang lalu dengan sekali sentakan ia melepas paksa kedua tangan yang melingkar dikedua bahunya kemudian berdiri dan berjalan mundur beberapa langkah hingga tanpa ia sadar punggungnya membetur batang pohon.

Sementara Rio, seseorang yang memeluk Ify tadi hanya menatap sendu kekasih tercinta yang kini semakin terisak dengan kepala menunduk sambil menutup mulutnya dengan punggung tangan dan tangan yang lainnya menempel pada batang pohon.

Dengan posisinya saat ini sedang berlutut dengan kedua tangan yang menjuntai menyentuh tanah ia seolah-olah sedang menyembah Tuhan. Meski padanya nyatanya tak seperti itu, ia hanya merasa jika kakinya tak sanggup menopang berat tubuhnya karena terlalu lemah oleh cintanya pada gadis didepannya ini.

"Flo.. Kak Al ka-"

"STOP!" Potong Ify sembari mengangkat tangannya yang ia gunakan untuk menutup mulutnya.

"Flo gak mau denger kalimat itu dari Kak Al. Flo gak mau!" Ujar Ify pelan yang membuat Rio menunduk.

"Dengerin Kak Al dulu, Flo. Kak Al mohon sama Flo. Flo ma-"

"Flo gak mau denger apapun dari Kak Al" Potong Ify lagi setengah berteriak sembari menutup kedua telinganya.

Kepalanya juga menggeleng kuat seolah-olah ia tak ingin mendengar apapun dari Rio. Ia belum siap dengan semua yang akan Rio ucapkan. Ia takut. Ia takut jika hal itu semakin membuat perasaannya terguncang.

"Flo, please. Dengerin Kak Al dulu, sayang" Bujuk Rio lembut menatap memohon pada Ify dengan posisi yang belum belum berubah.

"Jangan panggil Flo dengan sebutan sayang" Tukas Ify yang membuat Rio merasa ditenggelamkan kedalam lautan larva yang seketika membuatnya terbakar dan hancur lebur seperti kayu yang dilalap api hingga menjadi debu.

"Kak Al manggil Flo dengan sebutan sayang itu karena Kak Al sayang sama Flo" Ujar Rio sedih saat Ify yang secara tak sadar menolak dirinya.

"KAK AL BOHONG. KAK AL BOHONG. FLO GAK PERCAYA SAMA KAK AL. KAK AL GAK PERNAH SAYANG SAMA FLO" Teriak Ify marah dengan tatapan tajamnya yang membuat Rio memejamkan kedua matanya sejenak.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora