Suara Cinta Tanpa Kata #Part-25

2.6K 206 40
                                    


Rio terus menarik Ify dengan perasaan tak menentu. Ia berjalan cepat dengan langkah lebarnya membuat Ify yang berjalan dibelakangnya tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah kakinya.

Rio terus menatap kedepan dengan tatapan sulit diartikan. Ia juga terkadang menghembuskan nafas berat berkali-kali demi mengurai rasa sesak didadanya saat Ify memutuskan sepihak jalinan kasih antara mereka berdua.

Dan entah kenapa? Rasa sakit yang rasakan saat ini jauh berkali lipat sakitnya dibanding saat ia mengingat dimana keberadaan Flo. Hatinya benar-benar terluka saat karena keputusan tiba-tiba dari Ify, kekasihnya.

Sementara Ify sedari tadi hanya menunduk sambil menggigit bibir. Ia benar-benar tak berani untuk mendongak walau hanya sekedar melihat punggung lebar Rio yang ada didepannya. Bahkan saat ini ia sudah menangis karena keputusannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Rio. Sama halnya dengan Rio, ia sendiri pun terluka.

"Sekarang jelasin apa maksud kamu tentang kita putus?" Tanya Rio langsung setelah keduanya sampai dihalaman belakang sekolah tempat biasa keduanya menghabiskan waktu.

Ia membalikkan badannya lalu mundur beberapa langkah dari Ify yang sedang menundukkan kepalanya. Ia menatap datar Ify yang kini sudah terisak dan hal itu tentu saja membuat hatinya semakin perih.

"Ify!" Panggil Rio dengan nada rendah seraya mulai melangkahkan kakinya mendekati Ify.

"Please! Kamu bercanda kan, sayang?!" Bisik Rio pelan saat ia sudah berada tepat didepan Ify.

Ia sedikit menundukkan kepalanya untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Ify yang kini masih menunduk. Lama tak ada jawaban Rio pun menyentuh dagu lancip Ify dengan jari telunjuknya lalu mendongakkan kepala Ify agar mau menatapnya.

"Kenapa kamu lakuin ini ke aku, Fy? Kamu udah janji sama aku, kan! Kamu gak akan meminta apapaun ke aku yang berkaitan dengan berakhirnya hubungan kita. Iya, kan? Tapi kenapa sekarang kamu mutusin aku? Kenapa?" Bisik Rio pelan tepat didepan wajah Ify yang berjarak kurang dari 10cm dengan wajahnya.

Mendengar bisikan Rio membuat Ify seketika memejamkan kedua matanya sehingga lelehan air mata itu semakin membasahi pipi mulusnya. Bahunya bergetar samar pertanda ia sedang menangis hebat saat ini namun ia mencoba untuk menahannya.

Tak lama kemudian Ify membuka kedua matanya lalu dengan pelan menjauhkan wajahnya. Ia mundur beberapa langkah yang membuat Rio terpaku ditempatnya.

"Apa kamu serius mau putus sama aku, Fy?" Tanya Rio datar namun tatapannya terlihat kosong.

Dan hal itu membuat Ify semakin merasa sesak didadanya. Ia tak sanggup melihat Rio. Dan semakin tak sanggup saat melihat Rio mulai meneteskan air matanya.

Ingin rasanya ia berlari dan memeluk Rio lalu menjelaskan pada pemuda itu bahwa ia tak ingin mengakhiri hubungan mereka. Dan mengatakan bahwa ia sangat mencintainya. Namun ini sudah menjadi keputusan terakhirnya, ia takkan menyesal meski perasaan itu pastinya ada.

Dengan terpaksa Ify mengangguk yang membuat Rio menggeleng tak percaya. Lalu dengan cepat pemuda itu berjalan cepat kearah Ify dan dengan sekali sentakan ia menarik tangan kanan Ify dengan tangan kirinya.

Sementara tangan kanannya berada tepat dibelakang tengkuk Ify. Menarik kepala Ify agar mendekat ke wajahnya dan detik berikutnya ia berhasil mendaratkan bibirnya di bibir Ify. Memberikan sebuah ciuman yang bisa dikatakan sedikit kasar pada Ify.

Ify yang mendapat serangan tiba-tiba dari Rio seketika membelalakkan kedua matanya. Ia dapat melihat dengan jelas kedua mata Rio yang tertutup namun tetesan air mata itu masih saja keluar membasahi pipinya.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum