Chapter 18 - Zveon vs. Forest

1.1K 147 41
                                    

Suram, itulah kesan pertama selama Ayah menurunkan jabatan mulianya padaku.

Sayap Timurku yang indah harus menanggung deritanya lagi untuk menyeimbangkan terbang Fantasia Cosmo di langit kemakmuran. Hanya satu hal yang konstan meruap-ruap di hatiku; akankah aku dapat melindungi segenap kaumku dari sisa-sisa kesadisan yang bangkit dari makamnya? Belum cukup tumpah darah para malaikat untuk meredam kuasa kebengisan, yang membuatku nyaris meratap sesal, mengapa kejahatan memiliki sekelumit saja kekuatan. Apa kemenangan memang tak ditakdirkan untuk mereka yang mengharap kebajikan?

Aku melangkah mondar-mandir di depan salah satu jendela Istana Claumere, menolak terpukau oleh juluran ranting berdaun lebat dengan kuntum-kuntum bunga merah jambu dan kicauan burung di atasnya. Yang terlihat olehku hanya asap dan jelaga yang menyeruak akibat kerusakan para monster di Hutan Tor, dan tangisan penuh duka rakyatku. Kepalaku pening, dan ini bukan rasa sakit yang dapat disembuhkan dengan segala obat yang kutahu. Rasa sakit itu membelit dan menikam-nikam mengikuti alur pembuluh darahku, terus bermukim hingga teror itu tak lagi mengganggu siapapun yang menjadi tanggung jawabku, entah kapan waktu itu akan tiba.

Penyampaian Felix beberapa hari yang lalu memberiku cukup informasi. Tetapi mengetahui kapan dan di mana rencana jahat itu akan dioperasikan, membuat segalanya terasa lebih buruk. Noola mengkhawatirkan kantung mata yang semakin bergurat di bawah mataku. Bagaimana aku bisa tenang ketika semua mimpi burukku ternyata sama sekali bukan mimpi?

"Yang Mulia Pangeran Forest. Maafkan aku, tetapi mereka mencarimu di luar istana."

Salah seorang penjaga mendatangiku dengan tergesa. Dengan pikiran yang masih menggerogot, aku mengikutinya ke depan balkon utama. Dahanam teriakan makin memekakkan telinga, dan sebelum aku menampakkan diri di serambi terbuka itu, keresahan mencabut kelihaian otot napasku.

Ribuan massa berdiri di depan istana dengan gejolak yang sama mengerikannya dengan api yang melahap Hutan Tor. Massa itu memenuhi seluruh penjuru benteng istana, menyerukan kelengseranku. Aku terkejut, oleh karena ekspresi-ekspresi kecewa yang terbersit di wajah para makhluk dengan fitur-fitur magis khas Timur itu. Bendungan kepercayaan yang sempat diteguhkan Anna kini berhasil ambrol dan meluapkan dendam lamanya, kepada saudara-saudara kegelapan kami yang berkhianat, lalu mengancamku untuk tenggelam karena memberi mereka kesempatan.

Hal yang paling meretas sisa nyaliku adalah saat mereka mengusung poster raksasa berlukiskan wajah Zveon, persis di depan pagar utama, dan seisi istanaku dapat menyaksikannya. Beberapa obor teracung. Api merayap dan menghanguskan poster itu perlahan, hingga warna merah pada kedua mata lukisan itu meninggalkan percikan abu yang menyala ganas. Serpihan kain hangus terbang terbawa angin dan menjadi limbah udara yang menyuramkan seisi kota.

Kau akan tahu seberapa besar kerusakan yang akan dikirimkan para makhluk kegelapan ke negaramu kelak...

Rasa pening kembali menekan persarafan kepalaku. Bayangan senyum tajam Poseidon mengejekku dengan kebenaran, seakan semua ini adalah travesti yang khusus diciptakan untuk meremukkanku dari segala sisi.

Kegelapan pada kedua mata di lukisan hangus itu membawa benakku pada tumpukan pedih yang pernah menindih sosoknya. Zveon membunuh ayahnya sendiri di umur sebelas tahun, di waktu yang bersamaan ketika gen vampir itu berdesakan dan berintegrasi dengan gen penyihirnya. Kegelapan memang tahu siapa sasarannya yang paling utama; siapa lagi kalau bukan makhluk kegelapan nomor satu di Sayap Barat itu. Kekuatan yang dimilikinya begitu besar, hingga membuat insan-insan sangsi menepis kebaikannya, sebagian karena benci, namun lebih banyak karena takut. Nyawa-nyawa yang tumbang di bawah libasan pedangnya menunjukkan sesuatu; bahwa kehidupan pun takut padanya. Para pemberontak itu adalah tanggung jawabnya, karena semua makhluk fantasi tahu siapa Raja Kegelapan yang sesungguhnya.

Shine and Shadow (Dark and Light, #2)Where stories live. Discover now