Stunning Edge 绝色锋芒 Jilid II

Bab 24

Qi Aoshuang dan Leng Lingyun mendirikan kemah di luar Lembah Naga.

Leng Lingyun memasang tenda, sementara Qi Aoshuang menumpuk kayu bakar, menyiapkan api unggun mereka untuk malam. Black Feather dan White Emperor terpental di sekitar Leng Lingyun, menunggu dengan penuh harapan agar Leng Lingyung memasak daging untuk mereka.

Pada saat ini, sekelompok orang berada di mulut jurang. Memimpin mereka adalah wanita yang menawan, mewah, dan diikuti oleh seorang pria muda berpakaian bagus. Pemuda itu memiliki pedang yang indah di pinggangnya, sepatu botnya dengan kualitas tertinggi. Pakaiannya disulam dengan elegan, menunjukkan statusnya yang tinggi. Di belakangnya adalah ksatria bersenjata. Di bagian belakang ada seseorang yang berpakaian berbeda dari mereka, mengenakan pakaian putih bersih. Dia mempertahankan jarak tertentu, tidak tertinggal di belakang, tetapi tidak mengikuti dengan baik.

"Tuan muda, Dragon Valley ada di depan. Kita harus berhenti sekarang, "kata seorang pria paruh baya yang memimpin para kesatria dengan sungguh-sungguh. Dia mengutuk dalam hati. Ini harga yang bodoh, dibujuk hanya karena wanita itu datang ke tempat berbahaya ini. Itu adalah Lembah Naga, tempat di mana bahkan beberapa binatang ajaib tidak akan muncul. Meskipun mereka memiliki murid dari Sekte Tersembunyi berikut untuk melindungi mereka, jika mereka memasuki Lembah Naga dan benar-benar membuat naga marah, itu akan menjadi aneh jika mereka tidak ditelan utuh! Kuda-kuda mereka sudah gelisah hanya di mulut jurang. Mereka hanya bisa meninggalkan dua orang di belakang untuk menjaga kuda-kuda saat semua orang terus maju.

"Diam, orang bodoh yang tidak berguna," pria berpakaian mewah itu dengan marah mencela. Dia kehilangan muka di depan kecantikan karena lelaki tua itu! Pemuda itu adalah pangeran ketiga Belruk, Banis. Dia benar-benar terpikat oleh kecantikan dalam sebuah kesempatan bertemu.

Kapten menggertakkan giginya dengan pahit. Tak berguna? Bisakah manusia menang melawan naga? Sang kapten menembak pandangan penuh kebencian pada wanita cantik itu. Itu semua karena kesalahan bimbo ini sehingga mereka dipaksa untuk mengikuti pangeran tanpa otak ini di sini. Murid dari Sekte Tersembunyi hanya bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan pangeran. Pada titik kritis, mereka akan hancur.

Meskipun Sekte Tersembunyi tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, mereka masih manusia; mereka masih perlu makan. Semua uang mereka berasal dari segelintir keluarga kekaisaran. Sebagai pembayaran, mereka akan mengirim beberapa murid mereka untuk melindungi anggota keluarga kerajaan.

Kapten melirik murid Sekte Tersembunyi. Murid mengikuti dengan tidak terburu-buru, tenang dan tenang. Dia tidak pernah berbicara sepatah kata pun dengan mereka. Kapten itu menghela nafas. Semoga pangeran mereka cukup bijak untuk tidak terus maju.

"Ya ..." wanita yang memikat itu berbicara dengan pangeran Banis dengan genit.

"Mm, ada apa, Baby?" Banis bertanya dengan hati-hati dengan senyum menjilat.

"Langit semakin gelap. Kita harus mendirikan kemah di ujung jurang dan masuk besok, oke? "Suara menawan wanita itu hampir meleleh pangeran Banis.

"Baiklah, tidak masalah. Baby, besok kita masuk ke Dragon Valley. "Pangeran Banis menatap keindahan itu dengan lembut.

"Apakah akan ada masalah?" Tanya si cantik dengan manis.

"Bagaimana bisa? Ksatria ini adalah kesatria Belruk terbesar. Kami bahkan memiliki murid dari Sekte Tersembunyi. "

"Tidak adil, murid itu hanya bertanggung jawab atas keselamatanmu," kecantikan itu cemberut manis. Matanya bersinar sangat dalam dengan sesuatu yang tidak jelas yang menghilang seketika. Tidak ada yang memperhatikan.

"Oh konyol, kamu adalah segalanya bagiku. Bagaimana mungkin dia tidak melindungimu, "dia menghiburnya. Tetapi meskipun dia mengatakan ini, dia juga tidak tenang. Murid itu hanya bertukar kata dengannya tiga kali. Dia sangat tidak puas dengan sikap muridnya. Cara dia selalu tampak memandang rendah dirinya selalu membuatnya merasa tertusuk.