Prolog.

491 65 12
                                    

Di rumah yang sangat besar di ruang keluarga ada seorang pria paruh baya memakai kacamata yang sedang memegang sesuatu di tangannya untuk ditandatangani.

Di sampingnya terdapat seorang wanita yang sedang menenangkan kedua bayi kembar tersebut tepat di gendongannya bayi perempuan dan laki-laki yang hanya berbeda 5 menit.

Di sebrang meja ada dua sepasang kekasih yang sedang menunggu jawaban dari kakaknya
"Bagaimana kak? Kamu mau kan memberi anak kembarmu kepada keluargaku?" Tanya seorang pria

Dengan berat hati dan tangan sedikit bergetar,pria paruh baya tersebut menandatangani berkas tersebut.

"Baiklah kalau begitu,saya akan memberi anak laki-laki tersebut kepadamu"

Senyum pun mengambang di wajah pria tersebut
"baiklah kalo begitu,kemarikan anak lelaki itu kepada kami"

Dengan senang hati Wanita yang ada di sebelahnya pun mengambil anak laki-laki tersebut dari gendongan sang ibu.

Tanpa sang ibu sadari, bayi laki-laki itu menarik bagian bajunya seperti ia ingin berkata kalau ia tak ingin berpisah dari ibu kandungnya.

"Tolong jaga anak saya,jangan sampai dia terluka sedikitpun itu akan membuat saya sangat sedih"

Wanita yang kini sudah menggenggam bayi lelaki tersebut menganggukkan kepalanya disertakan dengan senyuman.

"Baiklah kalau begitu,saya dan istri saya pamit serta berterimakasih atas anak ini." sambil memandang mata hazel bayi tersebut sambil tersenyum.

--

"Pah,papah lagi ngapain sih? Dari tadi ngeliat berkas yang ada foto nya itu?"
Tanya seorang perempuan yang memakai seragam SMA dan membawa tas di punggungnya sambil menghampiri orang tuanya tersebut.

Ia bernama Aella Renstrom Siella panggil saja dia Ell,katanya sih biar gak ribet,umurnya 17 tahun setengah, cita-citanya ingin memiliki kekuatan membaca pikiran, katanya hal tersebut sangat lah menyenangkan bila bisa mengetahui pikiran orang lain. Anak tunggal dari pak Kelvin dan buk Xellina.

Gadis ini tentu berparas cantik dengan bulu mata lentik yang menawan serta rambut panjang yang bergelombang dan sangat halus. Sikapnya yang abstrak jadi cukup sulit di tebak juga berhati yang tak kalah cantik,penuh dengan rasa kepedulian dan satu hal yang ia tak ketahui tentang dirinya sendiri, yaitu gadis tersebut memiliki penyakit alter ego (kepribadian ganda) dan hanya orang tuanya yang tau.

"Eh ell kamu ngapain di sini? bukannya cepet sekolah,ini malah ngagetin orang tuanya"

"Hehehe,"

Ell pun menggaruk tangannya yang tak gatal sama sekali sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"maaf pah, abisnya papah dari tadi mandangin itu mulu sambil ngelamun, jadinya kan ell lupa mau Salim sama papah."

'huh' Mendengus kesal dengan anaknya tersebut yang tak kelewat pikun.
Ell pun Salim kepada papahnya -Kelvin Renstrom- tersebut dan tak lupa kepada mamahnya.

Kemudian ell pergi mencari mamahnya.
"MAH,MAMAH DI MANA? ELL MAU SALIM SAMA MAMAH!" Dengan wajah tak berdosa,ell berteriak memanggil mamahnya yang entah dimana keberadaannya.

Pria paruh baya tersebut tak habis pikir dengan anak gadisnya ini.

"Astaga ell bisa gak sih kamu sehari aja gak teriak teriakan." Ia benar-benar jengkel dengan gadisnya itu.

Ell menggaruk kepalanya yang tak gatal dan menunjukkan deretan gigi putih miliknya.

"Ehehe, maaf pah"

Seorang wanita paruh baya -Sellina Nadin- pun turun dari tangga sedikit tergesa-gesa,dengan memakai baju daster biru bercorak bunga dan menuju Ell. Dia tampak terlihat masih muda meskipun umur nya sudah lebih dari 40 tahun. Anaknya ini memang selalu bertingkah seenaknya, yang menyebabkan wanita tua itu sedikit kesal.

"Yaudah ell kamu berangkat sana! Nanti telat." Dengan kesal wanita paruh baya tersebut mengusir anaknya dengan harapan agar dia segera pergi kesekolah.

Ell pun menyalimi mamahnya
"Siap mah,pah ell berangkat dulu ya"

"Yaudah hati hati ngendarain mobilnya ya." Yang di sambut acungan jari jempol oleh Ell.

Ell memang di perbolehkan kedua orangnya untuk mengendarai mobil ke sekolah tanpa bantuan supir,itu di karenakan orang tua ell ingin ell tumbuh mandiri tanpa bantuan orang lain,selain orang tuanya itu.

Ell pun berbalik dan berjalan menuju pintu rumah dan melangkah ke arah mobilnya.

Tak lama kemudian ell kembali masuk ke dalam rumahnya lagi.

"Eh ell kenapa balik lagi?" tanya mamahnya kebingungan, dan di sambung dengan anggukan papahnya.

"Ehehe, anu.. ini mah,pah ell lupa ngambil kunci mobil." sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Kemudian ell pun mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas nakas.

"nah ini nihh,pikunnya kambuh lagi." Sahut ayahnya.

Kedua paruh baya tersebut ingin rasanya meluruskan kembali otak gadis itu.

"Yaudah mah pah,ell berangkat ke sekolah dulu. Gak usah Salim ya,kan tadi udah salim." Setelah berkata seperti itu,Ell pun berjalan keluar,sedangkan kedua orang tuanya hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.

"HATI-HATI YA ELL BAWA MOBILNYA!" sahut kedua orang tuanya sambil berteriak dan melambai ke arah Ell, mereka berdiri tepat di depan pintu rumah yang megah tersebut.

"IA MAH PAH,HATI-HATI JUGA DI RUMAH ADA JURIG(setan)!" sahut ell tak kalah nyaringnya. Sedangkan kedua orang tuanya hanya menggelengkan kepala karena tingkah laku anak tunggalnya tersebut.

***
Andai waktu bisa di putar kembali mungkin mereka tidak memiliki anak tunggal,
Tetapi
Kembar.
__
My first story.
Hope u like it ♥️

Masih pemula jadi mohon suport dan memaklumi jika ada kesalahan untuk kedepannya🥰🙏🏻

Vote jangan lupa;)
Ehe.

Kalo ada yang mau di tanyain komen aja nanti author jawab✌🏻

AxellaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon