Chapter 45: Receh

10.9K 634 4
                                    

Vomment dulu yuk guyyssss💋💋

"Gue gak betah tidur disini Athaya! Gue mau pulaangg!" Kekeuh Calla yang sedari tadi merengek karena tidak betah jika berada di rumah sakit. Fabian yang pusing mendengar rengekan Calla mendengus

"Yaudah sih Thay si Calla pulang aja dari pada satu RS di obrak abrik gara gara dia gak bisa pulang" seru Fabian. Athaya masih diam dengan wajah datarnya

"Kondisi lo masih belum fit Cal, gimana kalo nanti di rumah lo pingsan? Mimisan? Nanti kita panik lagi" khawatir Amara. Calla menggeleng seraya mengerucutkan bibirnya

"Yaudah terserah" ucap Athaya dingin lalu berbalik dan keluar kamar Calla. Calla membulatkan matanya

"Kok Athaya keluar sih!" Serunya

"Itu ngambek bego!" Seru Fabian tak santai

"Kok ngambek?!" panik Calla

"Peka kampret!" Seru Fabian. Calla melotot lalu menendang kaki cowok itu

"Liat aja lo kalo gue sembuh lo gue siram pake ramuan gue!" Ketus Calla. Fabian mendelik lalu menatap Amara

"Apa liat liat!" Seru Fabian padahal jelas jelas Amara tidak melihatnya

"Apaan sih gue lagi liatin Calla juga!" Sewot Amara. Fabian mendengus kesal

"Pms ya lo! Gak ada Rangga sih jadi bawaannya kesel" ucap Calla. Fabian mengangguk membuat Calla dan Amara terbelalak

Tiba tiba pintu terbuka dan Athaya muncul "Lo boleh pulang" mata Calla langsung berbinar binar lalu memekik

"YESS! GUE BISA BEBAS DARI JARUM SUNTIK YANG SIALAN INI!" dengan bodohnya Calla menarik jarum infusannya lalu berteriak saat keluar darah yang banyak dari tangannya. Athaya, Fabian dan Amara terbelalak melihat itu

"CALLA! LO NGAPAIN!" Athaya berlari keluar kamar dan memanggil dokter sedangkan Calla sedang memekik kesakitan. Amara memegang tangan cewek itu sedangkan Fabian malah mondar mandir sambil memegang kepalanya bingung harus berbuat apa

"ADA APA KENAPA RUSUH SEKALI!" Dokter berlari bersama Athaya dengan rusuh

"ITU DOK CALLA NYABUT JARUM SUNTIK BEGO BANGET DOK! MARAHIN DOK!" teriak Fabian heboh. Dokter itu langsung terdiam lalu menghampiri Calla dengan santai

"Dok ini harus ditindak lanjuti atau gimana?!" Panik Athaya. Dokter itu tertawa lalu meraih tangan Calla. Entah mengapa Athaya tidak suka tangan Calla dipegang pegang oleh dokter itu

"Ini harus diperban" canda dokter itu. Athaya membulatkan matanya

"HAH?!" kaget Athaya

Dokter itu tertawa lalu menggeleng "tunggu sebentar ya" ucap dokter itu lalu keluar. Calla menggigit jarinya panik

"Aduh gimana kalo gue salah urat" gumamnya. Amara menjitak kepala Calla

"Ya engga lah bego!" Serunya yang ternyata mendengar gumamman Calla. Tak lama kemudian dokter datang membawa kapas dan perban kecil serta perekat. Dokter itu memakaikan ke tangan Calla hanya beberapa detik

"Nah selesai gak usah panik lagi" ucap dokter itu lalu tertawa. Athaya, Fabian, Calla dan Amara sontak bersamaan menghela nafas lega

"Makanya lo jangan bege bege amat napa. Nakal boleh bego jangan!" Ucap Fabian. Calla melotot lalu mendelik

"Yaudah lo ganti baju ya" ucap Athaya. Calla terdiam lalu menatap pakaiannya sendiri. Seakan tau apa yang ada di fikiran Calla, Athaya berbicara lagi

"Tenang lo engga usah pake baju olahraga karena gue udah beliin lo baju"

Athalla (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora