Chapter 66: Muncul lagi

8.5K 601 141
                                    

Maaf lama ya guys hehe😘

Athaya duduk dengan jantung yang berdetak cepat. Berkali kali ia mengumpat pada dirinya sendiri. Ini salahnya. Athaya menghembuskan nafasnya panjang seraya mengusap kepalanya ke belakang.

Ia khawatir dengan Calla, ia jadi teringat dulu juga Calla pernah seperti ini. Athaya juga baru ingat Calla mengidap penyakit Leukemia Lympoblastik. Yang paling berbahaya dari jenis Leukemia lainnya dengan kemungkinan bertahan hidup paling kecil.

Athaya tambah pusing memikirkannya. Tapi ia masih kecewa dengan Calla. Ia tambah pusing harus berbuat apa.

"WOY!"

BUGHH!!

Baju Athaya ditarik paksa oleh seseorang dan orang itu membogem mentah Athaya. Athaya memegang pipinya dan melihat siapa pelakunya.

Farrel.

Disitu juga terdapat Alana, Lara dan Aletha dengan wajah khawatir.

"Dimana adik gue bangsat!"

Athaya menatap mata Farrel yang menunjukan bahwa ia sangat marah. Athaya memaklumi itu, ia tak membalas ia hanya menunduk. Melihat respon Athaya, Farrel tambah meninju Athaya berkali kali.

"STOOPP!! LO MALAH SEMAKIN MEMPERKERUH SUASANA TAU GAK?!" Bentak Alana seraya memisahkan mereka berdua.

"Athaya! Gue tanya sama lo! Kenapa Calla bisa pingsan?! Lo apain dia!" Ketus Lara.

Athaya masih diam dengan wajah dinginnya.

"Ini semua salah gue" ucap Athaya dengan dingin. Farrel tambah geram mendengar itu, dengan sekali hentakan ia meninju wajah Athaya sampai Athaya tersungkur.

"BANGSAT! DASAR COWOK BAJINGAN!" Maki Farrel. Ia menendang Athaya berkali kali. Lara dan Alana menarik Farrel yang sudah kesetanan memukuli Athaya sedangkan Aletha membantu Athaya untuk bangkit.

"Bisa kita omongin baik baik gak?! Ini rumah sakit jangan buat keributan! Kalian udah besar gausah kayak anak kecil gini! Kita tanya dokter Calla kenapa bisa aja dia cuma pingsan biasa!" Ucap Alana

Farrel menatap Athaya penuh kebencian, ia duduk di kursi sebrang Athaya dengan pikiran kacau. Tak lama kemudian dokter keluar dan serentak mereka semua berdiri.

"Dokter! Bagaimana dengan Calla" tembak Farrel to the point.

"Dimana keluarga pasien?" Ujar dokter tersebut

"Saya kakaknya dok" ujar Farrel. Dokter tersebut menganguk.

"Baik ikut saya kita bicarakan di ruangan saya" ujar dokter tersebut.

Mereka mengikuti dokter yang memeriksa Calla dan mereka tiba di ruangan dokter tersebut. Dokter itu awalnya hanya memperbolehkan Farrel yang masuk tapi Alana, Aletha, Lara dan Athaya memaksa dokter tersebut agar mereka juga bisa masuk ke ruangannya.

"Jadi begini"

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan pasien akhir akhir ini?"

"GARA GARA DIA DOK!" Ucap Farrel seraya menatap tajam Athaya. Athaya hanya menatap sinis Farrel. Aletha mendengus kesal lalu nenjawab dokter tersebut.

"Calla memang akhir akhir ini sedang banyak fikiran dok abis putus cinta" jawab Aletha. Dokter tersebut menampilkan wajah datar lalu berkata

"Bisa serius?" Kata dokter itu.

"Buat apa kita boong dok pasien memang lagi stress berat karena banyak fikiran dan habis terkena musibah" jawab Lara.

Dokter itu hanya menghela nafas lalu menjelaskan kondisi Calla saat ini. Mendengar perkataan dokter sontak kelima anak itu lemas. Mereka tidak percaya dengan perkataan dokter itu. Calla pasti masih memiliki kesempatan untuk hidup dan bahagia.

Athaya benar benar lemas mendengar penjelasan dokter tersebut. Ia bimbang apakah ia harus mendengar penjelasan Calla terlebih dahulu.

Sesudah mereka keluar ruangan dokter tersebut tak ada seorang pun yang ingin membuka mulut. Mereka masih syok dengan perkataan dokter itu.

"Lo puas"

Setelah sekian lama keheningan terjadi, akhirnya Farrel membuka suara.

"Ini semua gara gara lo bajingan" tekan Farrel. Saat ia bangkit dan ingin membogem Athaya lagi, Aletha bangkit dan menahan Farrel.

"Gue tau seberapa kesel lo sama Athaya tapi dia juga lagi sama kaya kita. Dia lagi terpukul Juga. So keep your emotion please" ujar Aletha. Farrel menatap tajam Aletha lalu pergi meninggalkan mereka semua.

****

Ting!

Ammara: how are you dude?

Aletha menatap kesal pesan yang baru masuk dari Ara. Ia mengabaikan pesan tersebut. Tapi tak lama kemudian muncul notif baru dan itu dari orang yang sama.

Ammara: hmm, so u angry with me too? Oh damn right i just angry with Calla not with u or Lara dude!

Aletha mendengus kesal. Ia membuka pesan tersebut dan menjawab,

Aletha: lo kalo mau ngomong gausah so inggris lahir juga lo di garut

Aletha: lo bukan sahabat gue lagi gausah chat chat gue atau lara atau calla. Lo cuma ex friends kita doang.

Aletha tersenyum puas mengetik pesan tersebut. Tak lama kemudian Ara membalas pesan Aletha. Membaca pesan dari Ara, Aletha mendadak diam sekaligus terkejut.

Ammara: Hmm really? But how can I find you all in this hospital?

Ammara: now turn around siapa yang ada di belakang lo sekarang

Aletha perlahan memutar dan melihat tiga orang berdiri tak jauh dari tempatnya tersenyum sinis. Emosi melihat senyum tanpa dosa mantan sahabatnya ia bangkit dan berjalan dengan langkah yang ia hentakan. Tangannya sudah mengepal ingin menonjok wajah menyebalkan si psikopat Ammara.

Ini salah mereka. Bukan salah Athaya. Calla yang diperkirakan hidup tidak lama lagi karena mereka. Bukan karena Athaya. Aletha membulatkan tekad ia ingin menghabisi Ammara. Mantan sahabatnya.

Jiaaahhhhh

Hello guuys hehehe mohon maaffff bangeeettt aku lama bangeett bangeett bangeeetttt bangeett bangeett bangeeett bangeet bangettt bangeett bangeett bangeett bangeeetttttttttt updatenya hehehe bisa ditambahin lagi ya kata "banget" nya sama kalian hehe

Aku tuh lupaa ngasih tauu kalo aku gabisa nulis soalnya aku mau UN gaiss tapi sekaranv unnya udah beresssss jadi bisa ngetik lagii deehhh hehehehe

Maafff yaa teman temaan aku lamaaaaaaaaaa banngggeeettt updatenyaa

Aku gamau janji kapan upnya hehe takut meleset hehe

Maaf yaa sekali lagi temen temeenn aku bakal usahain lebih baik lagi hehe

Oh iya lupaa deehh tulisss yang kurangnya apaa yaaa di scene inii

Elah gaya gayaan scene🤪 pokonya comment yaaa guuuyysss jangaann luppeee

Byeeeee guuyyyssssss lloovveeee uuu alll❤️

Athalla (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang