Chapter 3

3.4K 355 16
                                    

"TERSERAH!! SEKARANG TURUNKAN AKU!!" Phana langsung memberhentikan mobilnya

"Silahkan turun sudah sampai juga" Wayo langsung terdiam, melihat sekeliling dan benar ini di depan fakultasnya. 'bagaimana dia tau aku kuliah disini? Apa benar dia tau tentang diriku?'

"Kenapa tidak turun? Kau bilang ingin turun?" Wayo segera Sadar akan lamunannya

"Terimakasih" ucap Wayo datar dan langsung turun dan membanting pintu mobil Phana dan pergi tanpa menoleh lagi. Phana hanya kaget saat mendengar Wayo membanting pintu mobilnya.

"Astaga dasar orang gila!! Dia fikir mobil ini murah apa? Wajahnya memang manis tapi sikapnya sok jual mahal hhh jika bukan karena misi itu aku juga tidak mau berhadapan dengan orang keras kepala seperti dia, Kupingku rasanya panas saat mendengar celotehannya itu" geram Phana

.

.

.

"Ai'Yo ada apa dengan wajahmu itu hah?" kurasakan tepukan pelan dipundakku, dan ternyata Ming lah orangnya. Ming ini sahabatku, iya kami memang berbeda jurusan namun dia sahabatku sejak zaman sekolah dulu.

"Aku sedang kesal dengan seseorang.." ujarku lemah

-kau bayangkan saja pagi-pagi ada seorang pangeran ah tidak bukan pangeran, mungkin Pangeran jelmaan Iblis ya benar" lanjutku sambil menggelengkan kepala menyangkalnya.

/Plakk/!!

"Aww kenapa kau memukulku hah! Aku sedang kesal kau tau!" kesalku

"Kau sendiri, ucapanmu melantur, Pangeran jelmaan iblis mana ada seperti itu hey?" aku memutar bola mataku malas.

"Ada, tadi pagi dia menjemputku dan mengaku sebagai kekasihku di depan orangtuaku. Kau dengar itu? Di depan orangtuaku. Aku bingung dan merasa aneh padanya tiba-tiba muncul dan mengaku seperti itu" kuhembuskan nafasku kasar. Kurasakan Ming menepuk pelan bahuku. Membuatku menoleh padanya.

"Sudahlah Yo jangan terlalu  dipikirkan, tapi ngomong-ngomong siapa sih orangnya?"

'ah malas sekali menyebut namanya itu' batinku

"Phana" ucapku datar

"APAA!!!! PHANA KONGTHANIN!!??" teriak ming seperti kesetanan.

PLAKK!

kupukul kepalanya itu yang seenaknya teriak ditelinga orang. Dia fikir teriakannya itu merdu apa?

"Bisa tidak kau tidak usah teriak bodoh!"

"Astaga yo kau benar dijemput oleh Phana? Apa kau mengenalnya? Apa kau tau dia siapa hah?"

"Tidak aku tidak mengenalnya dan tidak mau tau" ucapku malas

"Yo kau harus tau dia itu Bulan kampus tahun lalu" ucap Ming antusias

"Aku tidak perduli karena yang aku tau hanya P'F--" kuhentikan ucapanku ketika teringat seseorang yang harusnya kulupakan.

"P'Forth? Cih Kau bilang kau akan melupakannya, tapi ini? Kau masih mengingatnya dan kenapa juga kau masih sedih?" kutatap Ming yang juga menatapku.

"Kemarin dia mengantarku.." ucapku pelan

"Lalu?"

"Ya hanya mengantar, sudah itu saja!"

"Ya sudah kan sudah ada P'Phana" seakan langsung autofocus oleh nama itu membuat kekesalanku kembali lagi ke atas ubun-ubun.

"Sudahlah aku ingin ke kelas, malas membahas orang aneh itu" kulangkahkan kakiku meninggalkan Ming.

"Ai'Yo!! Ck dasar" aku masih mendengar gerutuan ming yang sepertinya kesal karena kutinggal begitu saja. 'suruh siapa dia menyebut nama pria misterius yang tiba-tiba muncul'

[PHAYO] Mysterious Boyfriend ✔ Where stories live. Discover now