Chapter 25

81.8K 6.1K 1.3K
                                    

Hai... lama ya? 😂 Maaf, klo hari kerja aku sibuk bangettt 😭 susah cari waktunya.

Ini foto pembukaan 👇🏻👇🏻

Ini foto pembukaan 👇🏻👇🏻

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

✨Happy Reading✨

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.




Happy Reading


Mereka berdua terengah-engah setelah ledakan pelepasan didapatkan keduanya. Tubuh Lovely masih bersandar pada dinding batu dengan kepala yang terkulai lemas di bahu Jayden. Entah berapa lama mereka mengatur napas dalam posisi itu dengan tubuh yang masih saling menyatu.

Perlahan, Jayden mengangkat wajahnya dari bahu Lovely dan melepaskan diri, kemudian menurunkan Lovely dari gendongannya secara pelan. Perempuan itu tampak lunglai dengan wajah sayunya. Beberapa tanda kepemilikan yang disematkan Jayden sepanjang bahu Lovely terpampang jelas.

Tangannya sudah mulai terasa keram menopang tubuh Lovely selama penyatuan panas itu berlangsung untuk sekian menit lamanya. Terlalu sibuk untuk menghitung, berapa lama mereka melakukan semua kenikmatan sesaat itu. Yang pasti, semuanya terasa benar. Terasa menyenangkan hingga logika berhasil dibutakan.

Sedikit merenggang, wajah Lovely menoleh ke samping. Tangannya menutupi kewanitaan dan payudaranya yang seakan menantang untuk kembali dijamah tangan Jayden. Canggung. Satu kata yang melingkupi keduanya kini. Bingung, apa yang harus dikatakan ketika kesadaran secara utuh telah kembali. Ia masih tidak percaya ia jatuh ke lubang yang sama dengan tragisnya. Hanya saja, kedua belah pihak begitu menikmati tanpa ada unsur paksaan seperti saat pertama kali.

Apa yang sebenarnya telah kami lakukan...?

Mereka saling berdiam diri. Belum ada yang berani mengucapkan kalimat, dan akhirnya Lovely memberanikan diri memandang ke depan—tepatnya ke arah Jaydeh.

Glekk..

Ia menelan ludah gugup dan malu ketika menemukan mata Jayden tertuju padanya. Lekat dan intens dengan senyum lembut yang terpatri di bibir. Mungkin sudah sedari tadi dia menatap Lovely yang mati kutu setengah mati. Ia ingin kabur dan berlari secepat mungkin menghindari tatapan itu. Tetapi ia sadar, tak mungkin mampu.

Lost StarsOnde histórias criam vida. Descubra agora