Chapter 36

75.1K 6.8K 2.8K
                                    

Haii... Masih nunggu kan? 😂 Maaf ya aku lagi agak bad mood belakangan ini entah kenapa. Jadi kayak rada males gitu nulis, padahal ide banyak di otak 😟

Happy Reading



"Kak, ayo pulang. Aku lelah...," Lovely menarik tangan Jason membelah kerumunan orang-orang yang menjadi saksi bagaimana kacaunya pesta ini berjalan. Jason meminta jaket Tian untuk menghangatkan tubuh Lovely dan melingkupkan pada bahunya agar anak dan ibunya tidak menggigil kedinginan.

Baju Lovely mau pun Jason basah kuyup. Pun tidak jauh berbeda dengan Jayden meski aksi meluncur ke kolam renang itu menjadi hal yang begitu sia-sia. Kulit Lovely yang putih pucat semakin memucat dengan bibir membiru menandakan rasa dingin yang menusuk itu mulai menembus tulang. Jason merapatkan tubuhnya pada Lovely dengan tangan yang melingkar erat di bahunya.

"Ayo kita pulang, Sayang. Anak kita jangan sampai kedinginan," Jason bergumam pelan dan sanggup menembus indera pendengaran Jayden yang tajam. Jason tidak sama sekali berniat untuk memanasi. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa ia serius ingin tetap berada di samping perempuan di sebelahnya agar luka Lovely melihat Jayden yang memeluk kekasihnya sedikit sirna. Agar Lovely bisa menyadari bahwa akan ada seorang Jason di sisinya ketika dia terluka.

Jayden menoleh di bahu, melihat tidak ada sanggahan dari Lovely kecuali anggukan lemah. Mereka berdua mulai melangkah ke arah luar. Jayden menelan saliva kasar seraya menetralkan amarahnya yang menggebu sekeras mungkin mengingat Sarah tergugu dalam dekapan.

Semua orang yang menghalangi memberikan Lovely dan Jason jalan tanpa melepaskan pandangan dari keduanya. Terkejut berkecamuk dalam benak masing-masing.

Sementara Jayden masih memeluk Sarah yang menangis tersedu-sedu dalam dekapan sambil terus menggumamkan permintaan maafnya tidak kuasa menyangkal apa yang baru saja dibeberkan Jason. Sahabat keparatnya. Ia memutuskan kontak matanya dari Lovely yang berjalan normal tanpa menyeret kakinya ketika tubuh Sarah bergetar dalam pelukan.
Semua orang sekarang sudah tahu, dan tidak ada waktu untuk merasa malu. Hanya tinggal menunggu kabar ini akan secepat kilat menyebar ke semua stasiun televisi dan akun-akun gosip di sosial media besok pagi.

Ia harus sudah mulai bersiap-siap menghadapi kedua orangtuanya. Ia harus berusaha menjelaskan pada Sarah tentang kerusakan akibat dari perbuatannya. Ia benci mengakui, bahwa sekarang ia pun mulai ketakutan jikalau Jason serius ingin berada di samping Lovely. Walau sisi yang lain pun ikut merasa sakit melihat kekasihnya tersakiti karena ini. Bagaimana dengan masa depan yang telah dirancangnya bersama Sarah? Bagaimana dengan mimpinya untuk selalu bersama Sarah sementara perempuan lain tengah mengandung anaknya?

Sungguh, sampai mati, ia tidak akan rela darah dagingnya menyebut lelaki lain sebagai Papa. Jika benar anak yang dikandung Lovely adalah anaknya, apapun yang terjadi, anak itu akan menjadi miliknya entah bagaimana pun caranya.

Mengapa segalanya jadi begitu rumit?

Sulit percaya, tapi itu adalah jawaban yang selalu menjadi kegelisahannya. Sekarang, semuanya menjadi begitu masuk akal mengapa tiga bulan ini perutnya selalu serasa diporak-porandakan dan rasa mual setiap pagi tak ingin pergi meninggalkan badan. Bahkan, obat penangkal rasa mual pun tidak sanggup untuk mengusirnya.

Ini pernah terjadi pada ayahnya saat ibunya menganduk Kayla—adiknya. Gen Ethan benar-benar kental ada di dalam tubuhnya. Semua hal tentang Ayahnya mengapa menjadi satu kepaduan yang tidak terpisahkan berbaur bersama DNA-nya?!

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang