Chapter 39

77.8K 7.4K 3K
                                    

Hai, masih menunggu? 😅 akhirnya bisa update juga 😂 Seperti biasa, 5600 kata 🙌🏻🙌🏻

Mulmed: Younha Waiting

Happy Reading



Acara itu berubah mencekam dalam sekejap mata. Suasana hangat nan romantis yang semula tercipta lenyap seketika saat dengan penuh keyakinan, Jayden membeberkan fakta di hadapan semua orang. Fakta yang terlampau keterlaluan bagi siapapun yang baru mendengar. Konyol dan mustahil dilakukan oleh seorang Jayden dengan reputasi yang bisa dibilang bersih. Prestasinya dalam nilai akademik dan segala bidang yang digelutinya nyaris sempurna, sehingga melihat kegilaan ini, cukup membuat bibir mereka menganga.

Mata sebagian besar dari mereka membelalak lebar, sementara sebagian kecilnya bersikap biasa saja sebab sudah tahu dari acara infotainment dua minggu lalu. Hanya terhenyak kaget, tidak menyangka anak dari orang terpandang sekelas keluarga Xander rela mempermalukan dirinya sendiri di hadapan semua orang seperti ini. Jayden menghamili seorang perempuan, mereka tahu. Yang tidak mereka tahu adalah, perempuan yang dimaksud itu ... calon istri dari salah satu anggota keluarga mereka sendiri!

Meski seluruh acara gosip itu tidak lagi mengabarkan kecuali satu pagi itu: barangkali ditutupi oleh limpahan materi keluarga Xander untuk seluruh stasiun televisi sehingga ditarik penayangannya, mereka masih ingat dengan jelas menyebutkan nama putra sulung Ethan Xander dan detail lengkap ceritanya tentang kehamilan ini. Hanya saja mereka tidak tahu jika Lovely lah perempuan yang dimaksud karena wajahnya disamarkan. Pun dengan semua akun gosip di seluruh sosial media yang menghapus postingannya. Di kolom pencarian, akan sulit untuk dicari, seolah kebenaran kehamilan Lovely itu tidak pernah terjadi.

Jason hendak menerjang lagi, tetapi dengan segera beberapa orang menahan tubuhnya yang diliputi kemurkaan luar biasa. Termasuk Tamara yang sempat kosong untuk beberapa saat menelaah pengakuan Jayden. Rasanya ia nyaris pingsan saat kata demi kata terlontar dari bibirnya.

Jayden sudah siap dihujani banyak pertanyaan atau pun makian. Saat kakinya melangkah putus asa ke sini, konsekuensi apapun sudah ia pikirkan matang-matang. Termasuk yang paling buruk sekalipun, ia harus siap menerimanya. Namun, yang ia dapatkan keheningan nan mencekam setelah semua pengakuan berakhir.

Ia bisa merasakan kemarahan Jason yang menguar, pun dengan raut Ayahnya yang menatapnya tak kalah kesal. Di sebelahnya ada ... si manusia berlidah tajam. Daripada tatapan tajam ayahnya, rasanya seringaian tipis di sudut bibir Om dari Jason lebih terlihat mengerikan. Jayden harap setelah acara ini selesai, ia tidak perlu bersitatap muka dengannya.

"Jason, apa benar yang dikatakan Jayden?" Tamara mengatur nada suaranya agar tidak menyentak murka pada putranya di hadapan seluruh anggota keluarga yang datang.

Jayden menunggu, jawaban apa yang akan dikatakan si keparat itu pada ibunya. Risiko sudah melambai, menantikan bom kedua yang tinggal menghitung detik dan meluluhlantakkan.

"Mom, Jayden gila! Dia udah nggak waras!" Sanggah Jason berapi-api. Jason kehilangan kalimatnya dipenuhi emosi yang bergejolak dalam dada.

"Bukan itu pertanyaan mommy, Jas!" suara Tamara dilingkupi rasa kecewa dibohongi oleh anak kandungnya sendiri. "Apakah benar anak yang dikandung Lovely adalah anak Jayden?" Decitnya penuh penekanan.

Sejenak, Jason memejamkan mata, kemudian membukanya lagi dan mengembuskan napas kasar setelahnya. Matanya menatap ibunya, memohon pengertian. "I love her, mom," Jason menunduk dalam setelah terdiam sejenak. "I love her. Aku nggak peduli siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. Aku nggak peduli bagaimana janin itu bisa hadir di dunia, yang pasti aku ingin menjadi Ayahnya. Aku ingin tetap bersamanya. Aku ingin menerima apa yang nggak bisa orang lain terima. Aku ingin menjadi bagian dari,—"

Lost StarsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon