Epilog gaes

9.6K 738 8
                                        

"Hei! Jangan lari-larian, Sayang.."

Teresha mengejar sang anak yang kini sudah menginjak umur 3 tahun. David namanya.

David merupakan buah cinta dari pernikahan Teresha dan Rian 4 tahun lalu. Waktu berlalu begitu cepat. Baru kemarin rasanya Rian lahir ke dunia, sekarang ia sudah menikah saja.

"Gapapa, kak. Yuk sama Onty Icha." Ucap Icha sambil memeluk David yang sempoyongan.

"Aduh, Cha.. David aktif banget anaknya. Aku mikirin kandungan kamu, Cha." Jawab Teresha tidak enakan.

Ya, Icha sedang mengandung anak pertamanya. Ia menikah 1 tahun yang lalu. Tentunya bersama pria pilihannya sendiri.

"Udah gapapa, kak. Sekalian Icha belajar ngurus anak."

Teresha mengalah. Ia kembali duduk di kursinya dan meminta maaf pada Ali Prilly.

"Itu wajar, Sha.. Rian juga dulu kayak gitu." Ucap Prilly. Rian yang merasa terpanggil langsung cemberut.

"Dulu ya, Rian itu kerjaannya berantakin rumah dengan mainannya yang bejibun. Akibat terlalu dimanja sama Daddy nya nih."

Ali mengerutkan alisnya yang sudah memutih, "Lah kok jadi bawa-bawa aku?"

"Inget inget aja.. siapa yang waktu itu beliin miniatur pesawat-pesawatan yang cuma ada di Belgia doang."

Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia membelikan semua itu hanya untuk membuat Rian senang. Itu saja. Tidak ada sama sekali niat memanjakan.

"Kalo David nih Mom, dia ga bakal bisa tidur kalo belum berantakin dapur. Entahlah apa maksud dia kayak gitu. Pengasuhnya pun sampai ganti 4× karena ga betah." Adu Teresha. Prilly dan Ali tersenyum.

"Sekarang baru bisa anteng kalo digendong Icha. Bukan apa-apa, cuma takut aja sifatnya David nurun ke anaknya Icha nanti." Canda Teresha. Semuanya pun tertawa.

"Ngurus anak kayak gitu emang perlu kesabaran, Sha. Mom dulu juga pernah stress ringan pas awal-awal punya Rian. Tapi lama kelamaan, udah biasa gitu sama sikapnya. Malah sekalinya Rian ga kayak gitu, Mom ngerasa ada yang aneh aja. Ada yang kurang."

"Justru, di masa-masa inilah kamu harus telaten ngurus David.. kasih dia kenangan yang gabisa dia lupain. Jadi nanti kalo dia sudah besar, dia bisa inget. Oh mama ku kayak gini dulu, oh mama ku pernah beliin ini waktu aku kecil. Gitu." Lanjut Prilly.

Teresha mendengar nasehat Prilly dengan seksama. Ia merasa mendapat ilmu baru menjadi seorang ibu dari mertuanya.

"Kamu mending punya David umur 30 an. Udah mateng lah bahasanya jadi ibu. Dulu Mom punya Rian pas umur 20 tahun. Bayangin aja, di umur  yang biasanya masih sibuk pacaran, hangout sama temen-temen, Mom justru harus dirumah ngurus anak. Tapi Mom ga pernah ngeluh. Berkat arahan Oma Ully, alhamdulillah Mom berhasil mendidik Rian sampai sekarang ini."

Teresha terharu mendengar kisah Prilly. Terbukti jelas bahwa Rian dan Icha merupakan permata bagi Prilly yang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya.

"Mama.."

"Apa, Sayang?" Tanya Teresha sambil menggendong sang anak yang sepertinya mengantuk.

"Mau tidur.."

"Mom, Teresha izin minjem kamar ya buat nidurin David."

Prilly tersenyum, "Pake aja. Rumah ini juga rumah kamu kok."

Teresha pun menggendong David menuju kamar suaminya. Ia meletakkan sang anak yang sudah pulas.

"Ganteng banget kamu, Nak. 11 12 sama papa mu waktu kecil."

David memang mewarisi semua yang ada pada diri Rian. Dari mulai rambut, alis, hidung, hingga bibir. Bisa dibayangkan betapa tampannya ia nanti ketika sudah besar.

Sesudah menidurkan David, Teresha kembali ke ruang keluarga.

"Udah tidur si David?" Tanya Icha. Teresha mengangguk.

"Pules malahan."

Icha murung, "Padahal aku masih pengen main sama dia.."

"Nanti kan bisa, Sayang." Ucap Dito, suami Icha.

"Besok deh aku sama David kerumah kamu. Kita main bareng-bareng."

Icha tersenyum lagi. Entah kenapa ia sangat betah menemani David bermain. Padahal sebelum hamil, Icha sangat anti dengan sikap jail keponakannya itu.

Disisi lain, Ali merangkul istrinya dengan sayang. Ia sangat bangga memiliki istri yang sabar dan pengertian.

"Ga kerasa ya, udah puluhan tahun kita jadi suami-istri." Gumam Ali. Prilly tersenyum.

"Iya. Padahal pertemuan awal kita ga enak banget."

"Aku kira, kita ga akan bertahan lama karna dijodohin. Tapi dugaan aku salah. Justru perjodohan itu yang buat aku makin dewasa dan ga manja lagi sama mama papa." Lanjut Prilly.

Awal pertemuan mereka memang bisa dibilang aneh. Ali yang tiba-tiba saja datang kerumah Prilly bersama orangtua dengan pakaian pilot yang lengkap. Dan Prilly, ABG labil yang manja dan tidak mengerti kehidupan berumah tangga. Namun seiring berjalannya waktu, sifat manja Prilly sedikit demi sedikit mulai berkurang. Ali dengan sabar membimbing Prilly untuk menjadi istri sekaligus ibu yang baik bagi keluarga kecilnya.

"Semua konflik udah kita lalui. Dari Elisa sampai Bella." Ucap Ali.

"Kamu ingetnya mah konflik mulu.." Ucap Prilly agak kesal.

"Siapa bilang? Aku inget banget waktu aku ngucapin ijab kabul depan penghulu dan papa kamu. Dan disaat kamu hamil anak-anak kita, disitulah aku mulai ngerti artinya cinta."

Prilly terkekeh, "Kata-katanya.. kamu copas darimana? Hm?"

"Kurang asem kamu!" Canda Ali. Mereka berdua pun tertawa bersama.

Masih ingat Kenzo, kan? Putra bungsu Ali Prilly itu kini tengah menempuh pendidikan di universitas terkenal di Inggris. Beda halnya dengan kakak-kakaknya yang memilih untuk mengikuti jejak kedua orangtua, Kenzo justru ingin mengembangkan kemampuan seninya. Kelak, ia akan menjadi ahli seni dunia.

Karena menempuh perguruan tinggi di negara orang, Kenzo sering terkena homesick. Ia bahkan pernah bolos 3 hari hanya untuk bisa bertemu dengan keluarga. Prilly dan Ali sangat marah waktu itu. Apalagi Ali. Ia pernah mengancam Kenzo. Ancaman itu berupa tidak dikirimnya uang untuk kehidupan Kenzo di luar negeri. Ancaman itu pun akhirnya berhasil membuat Kenzo kembali lagi ke Inggris dan melanjutkan studinya.

"Kamu tau ga? Aku cinta banget sama kamu. I love you, TILL THE END." Ucap Ali sambil mencium kening sang istri. Prilly hanya tersenyum menikmati kasih sayang suaminya.
















Atas jawaban kalian di part sebelumnya, author bikin epilog nieh..

Ga janji ya, tapi inshaallah bakal ada part 2 nya untuk epilog kali ini.

Btw follow instagram baru author ya, @raniya_cancii

Tenang.. di follback kok~

Selamat hari raya Idul Fitri 1439 H pembaca setiaku~

THR lah..

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now