18. Ujian Dadakan (4)

21.4K 1.3K 3
                                    

Dengan Ragu Luna Melangkahkan Kaki nya Memasuki Arena Pertarungan dan Dilihatnya Lawannya yang, benar² tidak asing.

"Gadis itu.. Yang menatapku saat Aku dan Alen sedang dihukum oleh Alean itu kan? Kenapa aku harus melawannya?" batin Alan yang menjadi lawan Luna.

      Mulai...

"Baiklah ayo kita coba" gumam Luna. Dengan mulai mengayunkan tangannya ia berhasil mengendalikan air yang ada di sekitar Arena, kemudian ia mulai menyerang Lawannya dengan melemparkan Bola² air ke arah lawan Tapi dengan santai Alan mengindar. Pertarungan terjadi begitu menegangkan bagi Luna.
"Hey!! Kau kenapa? Tidak membuat senjata? Atau... Kau belum bisa mengendalikan Elemen mu?" Ucap Alan dengan nada meremehkan.
Tak tinggal diam Luna pun kembali mengendalikan air nya tapi kali ini ia membuat beberapa anak panah dari air kemudian mendorong nya ke arah Alan yang menjadi lawannya. Tapi sekali lagi alan menghindar.

"Baiklah karena syarat pertarungan nya harus mengeluarkan Fuerzero, sekarang akan ku keluarkan.. DRAFF!!" Ucap Alan dengan senyum sinis nya.
Munculah Seekor Naga dengan Diikuti Hawa yang amat dingin, Naga Es milik Alan bertubuh Besar dengan sayap yang lebar, Berwarna hitam dan selalu mengeluarkan asap dingin dari tubuh nya.

"Oh.. Baiklah aku juga akan mengeluarkan nya.. PUSY!!" ucap Luna pelan.
Dan keluarlah Seekor kucing kecil dengan bulu KeEmasannya "Meong!!"... " Kucing? Kau tidak salah?" ucap Alan meremehkan.

Sementara dari atas Tribun:v
"Aduuhh kenapa dia mengeluarkan kucing sih? Mana imut banget lagi kan kasian kalo mati" ucap Felis
"Tapi aku.. Sepertinya kenal" ucap Seera dengan tatapan penuh selidik.

"Tidak!" Luna memetikam jari nya dan.. Bruss... Kucing Kecil nan imut itu Berubah menjadi Seekor Macan dengan tubuh yang Besar dan mengeluarkan Api dari tubuhnya.
"Apa? Ku... Kucing.. Kucing legenda itu? Benar² nyata? Di.. Di..Dia bahkan bisa menyentuh dan menjadikan hewan itu miliknya?" ucap Alan dengan Gugup karena kaget.
"Pusy ayo!!" ucap Luna sambil mengedipkan mata kirinya. Tanpa menunggu lama Fuerzero milik nya pun Langsung menyerang Naga milik Alan.

"Draff apa yang kau lakukan? Serang" ucap Alan.
Dan terjadilah pertarungan antara Kucing Api dan Naga Es.
"Aku tidak bisa melukai nya, aku tak mau menyerang nya" batin Alan mulai Gusar.
Namun Saat Kucing Milik Luna mulai kehabisan tenaga tiba² tanpa diperintahkan Naga milik Alan menyemburkan Asap Dingin dari mulut nya yang membuat Arena Dan Pusy membeku dan Craakk.. Pecah, Pusy hilang, namun yang Alan justru terkejut karena yang terkena dampak dari Semburan Hawa naga nya tadi bukan hanya Fuerzero milik Luna tapi juga Luna.
Alan yang Melihat Luna jatuh tak sadarkan diri dengan bibir yang hampir membiru akibat kedinginan segera menghampiri nya. "Hey.. Bangun, hey" ucap Alan sambil menepuk pelan pipi Luna.

3..

2..

1..

"Pertarungan kali ini dimenangkan oleh Alan Zevanor Dru dari kelas 1-1" ucap Miss Eva dengan Mikrofon nya.

Kemudian Alan menghilangkan kembali Naganya. "Sial dia dingin sekali, wajahnya pucat. Aku harus segera membawa nya" Gumam Alan dia segera membawa Luna dengan Menggendongnya ala Bridal Style:v menuju Ruang perawatan.
Sesampainya di ruang perawatan tak ada satupun tim medis disana, Alan menaruh Luna di kasur yang sudah disiapkan untuk orang yang akan di obati "Hey Bangunlah, dasar gadis Bodoh bukannya mengindar atau membuat perisai malah diam saja.. Tim Healing kalian kemana bukannya bertugas malah pergi" teriak Alan di ruang perawatan. Lalu muncul lah 2 orang wanita yang tidak lain adalah tim Healing "eh.. Maaf tuan kami istirahat sebentar karena pertarungan tadi cukup lama" kata salah satu Healer tersebut
"Ya sudah cepat tangani dia, dia hampir membeku gara² kedinginan" ucap Alan sambil menunjuk Luna yang terbaring di kasur perawatan.
"Baik tuan" jawab Healer tersebut.
Kemudian Alan pun pergi keluar meninggalkan ruang perawatan.

"Ya ampun Ada apa dengan Luna, ayo kita lihat" ucap Gracia panik dari atas Tribun dan langsung berlari menuju ruang perawatan. Yang kemudian di ikuti teman² nya.
.
.
.
.
Sementara di luar Arena tepatnya Di taman belakang Academy

"Sial!! Kenapa Serangan Fire tadi mengenai gadis itu juga, bagaimana keadaannya ya? Benar² diluar kendali semoga saja Gadis itu selamat" Batin Fedrick Gusar

"Kenapa tadi Draff malah menyerang Gadis itu, dasar naga sialan itu memang benar² suka hilang kendali, aku tak ingin berhadapan dengan Alean hari ini hanya gara² hampir membunuh temannya di pertarungan" Batin Alan tak kalah gusar.
.
.
.
.

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang