23. Benih baru

20.4K 1.1K 3
                                    

Hari semakin sore Gracia, Luna dan Felis kembali lagi ke Asrama mereka.
Begitupula dengan Alan, Alen dan Fedrick.

"Oh kalian sudah pulang, Aku khawatir. Tadi nya aku mau menyusul, apalagi tadi siang aku merasakan firasat aneh" Ucap Seera saat Luna, Gracia dan Felis memasuki kamar Asrama.

"Gak ada apa² Seera tenang aja, tapi kaya nya ada yang lagi jatuh cinta" Ucap Gracia sambil melemparkan senyum Devil nya ke arah Luna.
"Hah? Apa? Kok natap aku gitu amat" Ucap Luna
"Ngaku.... Aku sama Alen ngliatin loh dari jauh" Jawab Gracia masih dengan senyum Devil nya.
"Apaan sih gres, ngga ah iihh" Ucap Luna sambil memukuli Gracia dengan bantal, Dan terjadilah perang bantal antar mereka berdua:v

"Ehh.. Seera? Aku mau tanya?" Ucap Felis sambil menghampiri Seera yang sedang berdiri di dekat jendela (Jendela kamar mereka itu Menghadap ke Arah Gerbang Academy, dan letaknya gak jauh² amat sih dari kasurnya si Seera sama Felis).

"Ya.." jawab Seera
"Ini soal Sepupu mu, eh.. Fedrick" ucap Felis dengan hati²
"Fedrick? Kenapa? Apa dia melukai mu lagi? Mengancam? Atau me.." ucapan Seera terpotong oleh Felis
"Engga.. Eh.. Bukan itu, maksudku.. Apa ucapannya bisa dipercaya? Kamu bilang dia Vampire haus darah" Ucap Felis sambil terus menunduk.
"Fedrick? Dia selalu serius dengan apa yang diucapkannya, dia selalu bisa di percaya. Dan untuk Vampire haus darah? Dia tidak sebegitu arrogan untuk memenuhi hasrat nya sebagai Vampire, sebutan Pembunuh berdarah dingin atau Vampire haus darah itu hanya julukannya saat di medan pertempuran atau di Arena bertanding seperti minggu lalu" jelas Seera panjang Lebar sambil memandang lurus ke arah Luar jendela. "memang, kenapa?" sambungnya.

"Ahh.. Tidak, ehm...Lebih baik aku mandi dan tidur" ucap Felis yang kemudian bergegas meninggalkan Seera dan masuk ke kamar mandi.
Tapi tanpa sepengetahuan Felis, Seera berhasil membaca pikiran nya "Kau beruntung Fel" batin Seera sambil tersenyum kecil.

Setelah mandi Felis langsung menghempaskan tubuh nya ke kasur empuk nya itu sambil terus berpikir dan mengingat apa yang tadi siang terjadi.

"Apa benar² bisa dipercaya ya, apa ucapannya serius? Tapi bagaimana pun juga 'Dia' kan Seorang Vampire, suatu saat pasti akan butuh darah juga kan?aahh.. Kan kepikiran lagi, udah ah tidur Felis tidur.." Batin Felis sambil terus berusaha menutup mata nya.

Sementara Seera yang dari tadi membaca Pikiran Felis hanya bisa tersenyum dari atas kasurnya.

Dan dari Asrama Putra.

"Sial lagi² aku harus begadang gara² mengingat wajah gadis itu saat tersenyum, benar² membuatku tidak bisa tidur saja" Batin Fedrick sambil menatap ke arah jendela

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora