68. Stalker (3)

14.2K 745 7
                                    

"Felis.. Kamu gak papa kan?" Ke khawatir an terpampang jelas di wajah pucat Fedrick yang kini sedang menatap gadis kesayangannya itu.

"Gak papa ko Fed, harusnya kalian gak perlu kasar sama dia" Jawab Felis dengan tatapan sendu nya, siapa pun yang melihat tentu akan merasa sejuk.

"Tadi nya aku juga gak mau nyegel tapi.. Tuh disuruh Nona Pien" Ujar Seera sambil sedikit membungkuk an tubuhnya kearah Luna (sebenernya sih nyindir:v).

"Lah.. Aku? Kan kamu juga yang mau Putri Maorra" Sahut Luna dengan penekanan dibagian Akhir, Fedrick dan Seera terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Luna.

"Kamu tau dari mana sebutan itu?" Ekspresi Seera mulai serius.

"Gak tau Kedenger aja di telinga"
"Telinga?" Luna terbelalak, ia menengok kearah jendela di belakangnya yang tak jauh dari tempat mereka berdiri, sejenak muncul Senyum sinis di bibir manis nya.

"Stalker kita masih ada Guys"

"Kamu bisa lihat?" tanya Felis

"Hitam.. Oh bukan itu bukan aura, itu.. Bayangan"
"Dia sembunyi dibalik pohon baris pertama" jawab Luna.

"Bayangan ya?" Seera tersenyum sinis, ia mulai menggerakkan tangannya dan bayangan itu Seperti tertarik. Sampai di tengah Lapangan bayangan itu berhenti namun ia meronta Seperti tercekik.

"Stupid Stalker!!" Seera semakin mempererat cekikan nya Dan... .Wssshh
Bayangan itu lenyap.

"Kira² nguntit siapa lagi?"

"Kita" jawab Luna dan Seera bersamaan.

"Kita? Kamu sama Seera?" Tanya Gracia bingung.

Seera memutar bola matanya bosan "Aku, Luna Kamu, Fedrick, Felis, Alan, Alen dan Senna".

"kenapa?"

"Aku kurang tau, tapi yang pasti kalian harus lebih hati²" kali ini Luna yang menjawab.

"Ya udah balik, sana Fed Asrama kamu kan bukan lewat sini"
.
.
.
Seera, Luna, Gracia dan Felis sudah berada di Kamar Asrama.

"Aku bingung, Stalker? Ngapain juga sih?" tanya Felis kesal

"Stalker yang tadi bukan manusia" jawab Luna, Gracia dan Felis yang mendengar itu kaget.

"Bukan manusia? Terus apa dong? Setan?" Gracia malah Histeris sendiri:v.

"Kamu gak liat tadi? Ba-ya-ngan!!"  jawab luna dengan 'sedikit' bentakan.

"Dia benar² bayangan, dia bahkan gak punya pikiran buat dibaca" Sahut Seera.
"Bayangan? Jangan².."

.Crakk

"Haah... Kok kaca nya pecah?" teriak Felis Histeris, ya karena ranjang nya emang deket jendela.

"Tunggu, ada panah? Surat surat" Luna mengambil gulungan yang ada pada anak panah tersebut, dan saat dibuka...

-tha érthoume, tha periménoume állous treis mínes-

"Whatt?? Tulisan macam apa ini?" Teriakan Luna mengundang 3 buah bantal yang melesat cepat Ke wajah nya.  Buugh "Aduuhh"..

Seera segera merebut kertas yang ada di tangan Luna.

"Kami akan datang, tunggu tiga bulan lagi"  Seera melirik kearah sahabat²nya

"Siapa?" tanya Felis bingung dan diikuti anggukan oleh Gracia

"Shadow Troops" Nada jawaban Seera kini terdengar lebih mengerikan.

"Dari mana kamu tau?" Tanya Luna yang ternyata sudah sadar :v

"Ini tulisan DarkVill, biasanya hanya dipakai orang² Terpilih kerajaan"

"Jadi maksud kamu kerajaan kamu ikut campur dalam masalah ini?

"Bukan, aku tau siapa yang mengirim surat ini. Kerajaan ku gak akan mempertaruhkan nyawa pewaris tahta mereka sendiri" jawab Seera dengan tenangnya.

"Jadi?"

"Kita.. Butuh.. Stalker" tatapan kejam nya mulai tampak

"Buat apa?"

"Aku mau tau rencana selanjutnya" uuh.. Aura nya mulai seram, mungkin itu yang ada di benak Luna, Gracia dan Felis saat melihat Seera bicara Seperti itu.

"Apa perlu aku kasih tau masalah ini ke Miss Yisa?" Tanya Gracia

"Iya, kita harus siapkan pasukan" jawab Seera

"Aku akan minta kak geri buat nyiapin pasukan dari Earthest"

"Aku akan siapkan prajurit Gaerdes"

"Aku bisa suruh Naru buat kirim pesan ke raja Devanor"

"Dan aku akan suruh Fedrick atau Senna untuk pulang ke DarkVill dan minta bantuan pada ayah"

"Terkadang orang baik pun harus punya sisi jahat untuk menang" itulah yang ada di pikiran Seera sekarang.

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang