57. Pergi Lagi

14.5K 734 0
                                    

Diruang tamu sekarang sudah ada Luna, Sera, Alan dan Alen yang sedang mengobrol.

"Oh iya gw ko gak liat Mamah sama Papah sih" Bisik Alen pada Alan

Alan segera membalas dengan bisikan lagi "Lean juga gak ada".

Tak jauh dari mereka ada seorang pria kurang lebih usia 40 tahun sedang berjalan di depan Kediaman keluarga kerajaan sepertinya ia sedang mengawasi para pelayan yang sedang bersih².

Alen melihat ke arah nya dan ia segera menghampiri tuan nya itu.

"Pak Rein, yang lain kemana?" mungkin yang dimaksud Alen dengan 'yang lain' adalah keluarga nya.

"Raja sedang Rapat di pusat kota, sementara Ratu dan Putri sedang jalan² ke Villa. Mungkin untuk beberapa hari" Jawab pria yang dipanggil Pak Rein tersebut.

"Villa?" Kini Raut Wajah dua bersaudara berubah dan saling tatap.

"Ayo kesanaaa!!" Seru Kedua bersaudara itu, Mereka benar² terlihat senang.

"Pak Rein, Tolong siapkan koper kami. 2 Gadis ini kamarnya di dekat Kolam renang" Ujar Alen dan segera bangkit dari tempat duduk nya, begitu pun Pak Rein yang bergegas ke kamar Tuannya itu terlebih dahulu.

"Pelayan!!" Seru Alan, seorang pelayan dengan Rok selutut berwarna hitam berenda dan menggunakan celmek putih berenda datang menghampiri.

"Ya Pangeran, ada yang bisa saya bantu" tanya pelayan tersebut.

"Bantu pak rein mengemas barang² kami, lalu siapkan mobil"

"Baik Pangeran" pelayan tersebut segera melakukan apa yang di perintahkan tuannya.

"Kita mau kemana?" Tanya Seera
"Kita akan ke villa, disana itu dekat dengan pantai. Kamu pasti suka" Jawab alan dengan Wajah yang masih tampak senang.

Tak begitu lama, kemudian Pak Rein datang bersama seorang pelayan membawa 4 buah koper. Tentu saja milik Alan, Alen, Luna dan Seera.

"Pangeran ini koper nya, dan mobilnya sudah saya siapkan" Ujar Pak Rein.

"Terima kasih, kami akan berangkat sekarang" Mereka segera berjalan menuju halaman depan yang di sana sudah terparkir mobil yang akan mereka pakai.

Setelah berada di mobil, kami pun siap berangkat!!

Namun sebelum berangkat Alen berpesan pada orang kepercayaan keluarga nya itu "Pak Rein, Saat papah pulang nanti tolong bilang Aku dan Alan tadi kesini tapi sekarang kami akan ke villa bersama mamaj, jadi kalau mau bertemu ke villa saja".

"Tentu Pangeran" Beliau langsung menutup pintu mobil dan membiarkan kami pergi.
.
.
.
.
Di tengah² perjalanan...

"Kapan sampe?" Ternyata pertanyaan itu dari Luna.

"2 jam" Alan membalasnya singkat.

"Lun, temen mu ini emang irit ngomong banget ya" Alen memandang Seera yang duduk di sebelah nya dengan tatapan dan senyum menyindir .

Luna yang mengerti maksud Alen segera menjawab dan menatap jahil Seera "Bukan irit ngomong Len, Kamu lupa ya kata Gres? Dia itu kan harusnya diPE-KAin duluan" Dengan penekanan dibagian 'Pe-ka'

"Ohh.. Iya ya!! Princess Seera minta dipekain?" kini giliran Alen yang menatap jahil Seera

"Apaan sih kalian ah" owowow.. Pipi Seera bersemu merah..

Ketiga temannya itu malah menertawakan Tingkah Seera yang menurut Mereka lucu.

Disela-sela tawa mereka, Alan mendadak berpindah duduk ditengah-tengah antara Seera dan Alen.
Tanpa diduga Alan justru merangkul pundak Seera
"Kalo Alen gak mau Peka, Aku juga siap ko" Kali ini Alan yang menampakkan senyum jahilnya, tapi pada Luna dan Alen.

"Alaaann!! Sini kamu jangan deket²" Luna menarik kerah baju alan dan menyeretnya kembali ke tempat duduk nya.

Alen menepuk nepuk pelan pundak Seera Seperti Orang yang sedang membersihkan sesuatu. "Untung badan Seera gak kotor, Lu kan bakteri semua"

"Enak aja, kalo tangan gw bakteri semua, Lu udah penyakitan dari dulu" Ekspresi Alan berubah menjadi Kesal dengan mengerucutkan bibirnya dan bersedekap.

"Emang gw sakit" Alan menatap bingung Alen.

Secara bersamaan Alen dan Luna menyeru kan jawaban yang sama "Sakit Hatii..."

Seketika kini malah Alan dan Seera yang tertawa sepanjang perjalanan....

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Where stories live. Discover now