45. Full Time❤2

16.4K 857 4
                                    

*Di dalah Hutan Fuerza Academy*

"Kamu mau apel engga?" Tanya Alen dari atas pohon

"Mau..." sahut Seera

"Ya sini naik"

"Hah?? Kenapa harus naik? Sini turun"

"Engga mau, kalo mau ya kamu yang naik" ucap Alen sambil terus memakan Apel yang ada di tangannya.

"Hmm.. Ya udah aku pulang aja" belum jauh Seera melangkah Alen sudah turun dari pohonnya.

"Iya deh iya aku turun, Nih" Alen menghampiri dan Memberikan sebuah Apel pada Seera.

"Kita ke danau aja yuk" Ajak Alen, Seera hanya mengikuti nya.

"Dah, duduk sini" Ucap Alen seraya membersihkan Rerumputan dari daun² kering yang jatuh dan menyuruh Seera duduk.

Seera dan Alen kini duduk berdua dipinggir danau sambil menyaksikan hamparan Hutan lain yang ditumbuhi banyak bunga di seberang danau.

"Ser?" Seera hanya menengok ketika namanya dipanggil

"Apa.. Setiap bulan Purnama kamu akan bereaksi kaya gitu?" tanya Alen dengan raut wajah serius

Tiba² Seera kembali teringat akan kejadian tadi malam

"Hm.. Ya" Alen langsung kaget mendengar ucapan Gadis yang ada di sebelanya itu.

"Iya?? Tapi.. Kenapa? Apa karena kamu... Kamu kekurangan darah? Atau Kamu--"

"Aku gak pernah lagi minum darah Len" jawab Seera memotong ucapan Alen

"Tapi.. Kenapa?"

"Terakhir kali aku dan Fedrick minum darah manusia, itu waktu umurku 6-7 tahun setelah itu..... Gak pernah lagi, aku kasihan sama mereka yang jadi korban. Belum lagi kalau korban kami itu jadi Vampire lagi dan melakukan pemberontakan" jelas Seera

Mendengar pembicaraan yang mulai serius Alen membaringkan Tubuh nya di atas pangkuan Seera, yang tentu Awalnya Seera pun kaget.

"Jadi... Kamu Terus ngrasain penderitaan itu sampe sekarang saat bulan Purnama?" tanya Alen lagi.

Dan sekali lagi jawaban Seera hanya "Ya".

"Senna bilang satu² nya cara menghentikan rasa sakit pada 'kalian' itu.... Darah?" Seera hanya mengangguk.

"Kalau begitu... Kamu boleh hisap darah ku sepuasnya biar kamu gak sakit lagi" Ucap Alen dengan memandang lekat Wajah Gadis yang disayanginya itu.

Dengan cepat Seera memegang wajah Alen dan menggeleng.

"Aku gak akan pernah lakuin itu"

"Tapi Seera aku ga mau--"

"Engga Alen"..

" Seer--"

"Aku ga akan pernah Lakuin itu" Tegas Seera yang membuat Alen diam sejenak sambil menatap Lekat wajah gadis itu.

"Aku ga akan pernah ninggalin kamu, Aku janji akan selalu jagain kamu" Seera tersenyum mendengarnya Sejauh ini belum pernah ada yang mencintainya setulus itu, dan belum pernah ada yang benar² menjaga nya selain Fedrick.

Seera mendekatkan wajahnya pada wajah Alen...

Semakin dekat...

Semakin dekaaatt...

Semakin dekaaaaatttt... Dan

Hup!! Hidung mereka sudah saling menempel..... Namun,

Seera kembali mengegakkan tubuh nya dan menjauh kan wajah nya dari wajah Alen.

"Hah.. Cuma gitu doang?" Ucap Alen, Seera memandangnya bingung

"Padahal kan aku mau nya lebih" ucap Alen sambil mengerucutkan bibirnya dan buang muka.

Seera yang mengerti apa maksud Alen, Memegang kedua pipi alen dan menggoyang goyangkan nya sehingga membuat kepala Alen menggeleng cepat.

"Aduh aduh ... Seeraa". Seera hanya tertawa melihat Wajah Lucu Alen.

*Di Jalan Beraspal Depan Gedung Academy*

"Ngapain disini?" tanya Luna ketus

"Gapapa, enak aja kan disini lebih sejuk, lebih sepi" Jawab Alan dengan santai nya

"Tuh kan kamu mah otak mesum sih, mau nya yang sepi² terus"

"Bisa gak sih gak usah ngomongin aku otak mesum otak mesum terus?...". Alan menarik Leher Luna dan mendekat kan wajah Luna pada wajahnya
"Atau... Kamu mau dicium?"

Luna segera mendorong tubuh Alan agar menjauh dari nya, dan segera berbalik membelakangi Alan guna menyembunyikan wajah merahnya.

"Apaan sih, kan mesum"

"Ya udah tunggu disini"

"Loh kamu mau kemana?" Luna segera berbalik dan melihat Alan berlari menjauh

"Tunggu disana jangan kemana mana!!" Teriak Alan

"Ihh mau apa sih Anak itu" guman Luna .

Tak lama kemudian Alan datang dengan membawa sesuatu ditangannya---lebih tepatnya Di balik punggung nya.

"Habis ngapain sih?" tanya Luna masih dengan nada ketusnya.

Alan mendekat kan tubuh nya ke arah Luna dan.... Menyodorkan setangkai bunga Mawar yang ia ambil tanpa izin di Lobi Fuerza Academy:v

"Kamu mau ga jadi pacar aku?" Ucap Alan dengan Serius menatap wajah Luna.

Luna yang kaget akan apa yang di lakukan pemuda dihadapannya itu hanya bisa memandang dan diam sejenak sebelum sebuah pertanyaan konyol terlontar dari mulutnya.

"Kalo engga kenapa?".

"Kalo engga, Aku bakal buang bunga ini dan pergi jauh dari kamu"

"Kalo iya?"

"Kalo iya, kamu harus tarik ucapan dan Anggapan² kamu tentang aku yang 'Gak Peka' dan 'Mesum' itu"

Luna tersenyum kecil mendengar jawaban yang dilontar kan Alan.

"Hmm.. Ya". Alan menatap bingung ke arah luna.

"Ya, Aku tarik ucapan ku soal kamu yang Gak peka dan mesum itu" Ucap Luna sambil mengambil mawar yang ada di tangan Alan

Mendengar jawaban yang memang ia inginkan dari Luna, Alan langsung tersenyum dan mengangkat tubuh Luna sambil memutar mutar.... (Silakan bayangkan sendiri:v)

"Dari tadi dong, Aku deg deg an tau" Ucap Alan sembari mencubit pipi Luna

"Aw.. Iihh ya kan aku mau ngetes kamu itu beneran nembak aku atau cuma bohongan, kan biasanya kamu itu selalu keliatan ga Pe-Ka"

"Bukan Aku yang ga peka, tapi kamu tuh. Aku udah ngode keras banget sampe minta dicium segala tapi kamu nya malah nganggep itu becanda" Luna yang mendengar penjelasan Alan tersebut langsung menjewernya

"Modus kamu bagus sih, tapi buat apa kalo gak nembak²"

"Ya makanya hari ini aku nembak kamu kan". Ucap Alan dan langsung memeluk Luna...





Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Where stories live. Discover now