74. Grand Final

15.8K 748 5
                                    

Karena matahari mulai terbenam, pasukan bayangan itu pun mulai sedikit.
Tapi percuma, pasukan Academy pun hanya tinggal yang benar² kuat saja, dari Tingkat satu dan tentara bantuan banyak yang tewas Kecuali Nix, Gon, Fang, dan pasukan Vampire DarkVill, mereka masih tetap pada jumlah yang sama--- mungkin baru satu atau dua yang mati.

"Tu..tunggu... Sedikit? Tadi membludak, apa.. Karena matahari udah terbenam ya? Nix, Pasukannya habis ya?"

"Tidak!! Mereka masih banyak, sangat banyak" jawab Phoenix itu.

"Ap.. Apa? Banyak? Sangat banyak?".

"Mereka akan datang dengan ketua Mereka" Sahut Fang si naga Angin

"Ka.. Kapan?"

......

"Sekarang" Jawab ke empat Hewan itu bersamaan.

Benar saja, pohon kembali bergoyang, tidak ada angin sama sekali tapi bak gempa semuanya berguncang.

Nix, Gon, dan Fang sudah mengambil ancang².

"Nix, kau disini dengan ku. Wolfin, sekarang kau yang maju"

"Tentu yang Mulia" Jawab Wolfin dan Nix yang hampir bersamaan.

.Raawwrr...

"Sekarang!!"

Sisa-sisa prajurit mulai bertarung kembali, mengerahkan sisa² tenaganya.

"Sial.. Seera mana Seera? Dia kan Pengendali Bayangan kenapa gak dihabisin aja sih?" Luna makin geram dengan pertarungan ini.

Mata Luna memutar, dan saat sampai di atas pandangannya menangkap seorang berpakaian serba hitam, matanya menyala, dan.. Tunggu, tangannya Seperti menggerakan sesuatu..

"Siapa? Dia.. Manusia kan? Tangannya..." Luna mengarahkan telunjuknya Atas-Bawah-Atas-Bawah.. Hahh?!

"Dia yang menggerakan bayangan itu?" Teriak Luna Histeris

*

Di medan tempur

"Sial!! Kenapa pasukan nya malah tambah banyak, aku kehabisan tenaga" Umpat Seera

"Seera, kamu bisa panggil ba.tuan gak?" Teriak Gracia yang ada di samping nya.

"Bantuan? Bantuan apa?... Bantuan?! Iya aku tau" Seera mundur dan mengambil sebuah Batu Mulia yang pernah diberikan padanya, dia melemparkan batu itu ke tanah kosong dan...   Bbbwwrrr..

Sebuah portal yang sangaatt besar muncul disana, kemudian munculah sesosok yang diinginkan Seera, Kura² Raksasa itu.. "Genbu" .

"Aku minta bantuan mu, habisi semua bayangan itu"
Kura² itu mengangguk dan berjalan kearah bayangan, terjadi guncangan yang cukup dahsyat karena mengingat ukurannya yang lebih besar daripada Kura² nya Luna.

Mereka terus menyerang tapi tetap saja bukannya mati, bayangan itu malah hidup lagi.

"Sial. Pasti ada yang mendalangi semua ini" Umpat Fedrick yang masih bertarung di Front depan. Ia mundur dan istirahat sejenak ke tempat para Healer untuk mengobati luka² nya.
Seganas apapun Fedrick dan Seera mereka hanya bisa bertarung menggunakan tangan, karena Kekuatan pikiran dan Pengendalian darah mereka tidak berguna sama sekali melawan bayangan.

"Fedrick.. Luka mu parah" Ujar Felis yang berada di barisan para Healer.

"Tolong obati cepat, Teman² ku dalam bahaya" Felis mengangguk dan langsung mengobati sekuat tenaga nya, luka Fedrick benar² terlihat brutal.

Fuerza Academy  (Vol.1) [END]Where stories live. Discover now