02 Keinginan

19 3 0
                                    

Keinginan yang kuat membuatmu mau berusaha keras, dan usaha tidak pernah mengecawakan hasil.

- Arina Sinta Hermawan -

***

5 tahun sebelumnya!

Seorang gadis kecil berseragam merah putih berlari lambat dengan senyum cerianya, dia melangkah menuju sebuah butik sederhana milik mamanya, gadis kecil itu adalah Arina yang masih berusia 13 tahun dan baru kelas 6 SD.

Arina sudah cantik dan pintar darisananya, wajah yang didapat dari mamanyanya, dan kepintaran yang didapat dari ayahnya.

Diusianya yang masih tergolong anak anak, dia sudah jadi primadona dimana mana, di sekolahnya, di daerah tempat tinggalnya, di keluarganya, kecantikan dan kepintarannya di akui.

Arina menghapiri mamanya yang sedang duduk di meja kerja di butiknya, ini baru sekitar jam satu siang dan seperti biasa Arina akan pulang ke butik mamanya untuk membantu sang mama melayani pelanggan atau hanya sekedar merapihkan pakaian pakaian yang dijual disana.

"Mama aku pulang" teriak Arina keras sampai mengagetkan sang mama, "kau ini, bisa tidak jangan berteriak saat datang, hah? Dan dimana adikmu? " kata sang mama dengan wajah pura pura marahnya yang membuat Arina cengengesan malu.

"ya maaf ma udah kebiasaan. Alisa tadi langsung pulang kerumah ma katanya banyak PR, mama udah makan? Arina laper mau makan" katanya sambil mengusap perut ratanya dan tersenyum manis menatap sang mama.

Mamanya hanya tersenyum hangat melihat kelakuan anaknya itu sambil memberikan sekotak makanan yang sudah dibelinya tadi siang, sang mama tau bahwa anaknya akan kesini dan ingin makan seperti biasa, jadi dia sudah persiapan.

"mama, tadi Luisa bawa handphone baru ke sekolah, handphone nya canggih lo mah, banyak fitur kerennya, aku mau dong ma, handphoneku udah lama udah jadul, ketinggalan jaman, boleh ya ma" Arina mengatakan itu dengan mata yang menatap sang mama dengan tatapan memohon,

Mamanya hanya tersenyum mendengarnya, sang mama hanya menjawab "kamu boleh ko beli handphone baru, tapi kamu harus nabung dulu, nanti mama tambahin uangnya. Jadi setengah dari kamu, setengah dari mama, gimana?" dan kata kata sang mama mampu membuat bibir Arina mengerucut kesal yang membuatnya terlihat sangat lucu.

"mama jangan lupa, aku ini baru kelas 6 SD, darimana punya uang kalo bukan dari mama sama ayah, mama ada ada aja" ucap Arina.

Mendengar itu sang mama hanya menggelengkan kepalanya "pokonya mama gak mau tau, kalo kamu mau silahkan, enggak juga mama gak rugi kan?"

Arina hanya bisa menghentakan kaki kesal dan pergi keluar menuju kursi depan meninggalkan mamanya yang tertawa cekikikan melihat tingkah putri pertamanya itu.

Begitulah cara keluarga Hermawan mendidik anak anaknya agar tidak manja, dan itu terbukti ampuh untuk membuat sikap boros tidak tertanam dalam diri anak anak mereka.

Arina duduk di kursi sopa depan butik sambil melamun, memikirkan bagaimana caranya mendapat uang saat dia masih berusia sedini ini untuk bekerja,

Lelah melamun Arina membuka handphone lamanyanya yang dia dapat karena berhasil meraih juara 1 saat kenaikan kelasnya tahun lalu.

Arina membuka sosial media miliknya yang baru dia miliki beberapa bulan lalu, itupun hasil dibuatkan oleh Luisa sahabatnya.

Arina melihat sebuah postingan di beranda sosial medianya, menatapnya beberapa detik, lalu buru buru dia masuk ke butik, mengitarkan pandangannya lalu tersenyum dan menjentikan jarinya, "ide bagus" gumannya sambil tersenyum manis.

Dengan semangat membara Arina kecil pun memulai rencananya yang sudah tersusun rapi di kepala briliannya itu, dia akan menjalankan misinya dengan baik dan harus berhasil,  HARUS!!! Yakinnya dalam hati.

---------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Anhelina sebagai Arina kecil)

****

Jangan lupa tinggalkan jejak kehadiranmu disini!!

- terimakasih -

Beloved AssistantWhere stories live. Discover now