04 Awal Kesuksesan

18 2 0
                                    

Espektasi kadang tidak sama dengan realita, bisa lebih baik atau lebih buruk, kau hanya perlu bersyukur saat itu jadi lebih baik dan berusaha lebih baik saat itu menjadi lebih buruk.

- Arina Sinta Hermawan -

***

"bosan" guman gadis kecil yang sedang duduk lesu di meja kerja mamanya, melipat kedua tangannya di meja dan menjadikannya bantalan untuk kepalanya.

Arina menguap lebar, merasa bosan karena tidak ada yang bisa dia kerjakan, sebentar lagi jam 11 siang, itu berarti mamanya akan segera datang.

Setelah memposting poto poto model pakaian dan asesoris di akun instagram onlineshop miliknya, Arina merasa bosan Karena tidak banyak yang merespon postingannya itu,

Maklumlah dia pemula dan ini baru awal, pengikutnyapun masih sedikit karena memang baru dibuat tadi pagi.

Arina tau ini akan terjadi, dia sudah memperhitungkan semuanya, termasuk cara mengatasi ini.

Arina akan meminta tolong Luisa untuk mempromosikan akun onlineshopnya ini, di akun instagram milik Luisa.

Luisa adalah seorang model majalah fashion anak, tidak terlalu terkenal memang, tapi cukup untuk membuat dia memiliki banyak penggemar.

Arina akan ke rumahnya siang ini setelah mama nya datang, "ah aku lupa belum mengabari Luis kalau aku akan datang, sepertinya aku harus telepon dulu" gumannya sambil menyalakan layar hendphonenya, mencari nomor dengan nama Luisa.

Arina melakukan panggilannya, menunggu beberapa saat hingga seseorang disebrang sana menjawab teleponnya.

"hai Luis, apa kau dirumah?" tanya Arina.

"aku dirumah Arin, hari ini tidak ada pemotretan, ada apa?"

"aku kerumahmu ya, mau minta tolong" Arina berbicara dengan nada memohon, membuat yang disebrang sedikit kebingungan.

Kiranya kenapa sahabtku ini, begitu kira kira Luisa membatin disebrang sana, "ya, datanglah, aku akan menunggu" katanya.

"baiklah terimakasih aku akan datang, see you" ucap Arina semangat, Arina langsung mematikan ponselnya dan melompat lompat semangat, tidak menyadari kalau mama tercintanya sudah datang.

"berhenti melompat nak, kau bisa jatuh" sontak suara itu memberhetikan Arina yang sedang merayakan kebahagiannya, Arina berbalik dan menemukan sang mama yang sedang menatapnga.

"eh mama, sudah datang rupanya" Arina hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "ma, aku mau kerumah Luisa ya, nanti sore pulang, aku janji gak akan pulang lewat dari jam 6 sore, boleh ya?" lanjut Arina kemudian.

Lina mengahampiri Arina, mengelus rambutnya "Pergilah, tapi jangan merepotkan ya, berhati hati juga" titah sang mama yang langsung mendapat anggukan semangat dari Arina.

Singkat cerita

Arina tiba didepan sebuah rumah tiga lantai yang cukup mewah, lebih mewah dari rumahnya yang sederhana dan hanya dua lantai.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Beloved AssistantWhere stories live. Discover now