2

1.2K 125 5
                                    

Sepulang sekolah, Shanju yang terkenal dengan kerajinannya itu biasanya melaksanakan piket setiap sore. Ia melakukannya karena keinginan sendiri dan bukan menuntut jadwal. Gadis kismis itu sebenarnya kelelahan dengan banyaknya kegiatan hari ini. Apalagi ia adalah seorang ketua OSIS dan guru-guru sering memanggilnya. Saat ia sedang merapikan korden di jendela, tak sengaja ia melihat bayangan seseorang.

"Kayak kenal deh.. Lesungnya.."

Shanju menyipitkan mata melihat siluet indah tersebut dan memastikan ingatannya bekerja tidak saat ini. Ia mengeluh kesal dengan korden yang tidak bisa di atur itu. Saking sibuknya, tak sengaja orang di seberang melihatnya.

"Ohhh! Astaga!"

Dengan cepat Shanju menutup kordennya sembari menelan ludah kaget. Ia memandangi orang itu di sela-sela kain lusuh berwarna pink muda tersebut. Orang itu sangat tak asing baginya. Melepas headphone dan membiarkannya menggantung di leher putihnya. Shanju yang baru menyadari siapa orang itu pun langsung berteriak.

"Beby!!!"

Jeritnya tak percaya yang langsung keluar kelas menarik keras tas punggungnya. Namun saat sampai di depan pintu ia kembali lagi menuju kelas. Dengan gugup dan bingung tak bisa ia ungkapkan begitu saja di depan orang bernama Beby tersebut.

"Mau ngomong apa ya? Alah asal bilang ah!"

Gadis berkismis yang berwibawa itu mengintip sejenak di jendela kelasnya. It's my time! Dan kebetulan sekali Beby mulai mengemasi barangnya untuk pergi pulang. Shanju bergegas keluar kelas dan pura-pura berjalan melewati kelas orang itu. Beby yang baru saja melangkah dari kelas melihat Shanju dengan datar pun terlihat heran.

"Bilang Shania!!!"

Pasalnya Shanju yang mendatangi Beby tiba-tiba itu terdiam sejenak dengan mata tajamnya. Namun tubuhnya langsung berbalik pergi meninggalkan orang itu. Beby mengangkat alis bingung dan berlalu tidak peduli.

"Hei!"

Seseorang berteriak di tengah sunyinya senja itu. Shanju kembali lagi ke hadapan Beby dan masih dengan tatapan tajamnya yang mematikan. Orang yang merasa ada suara memanggilnya itu menoleh sedikit sambil melirikan ekor matanya yang menawan. Sembari mendengus nafas lesu, Beby terpaksa menatap wajah Shanju dengan lekat.

"Nama. Siapa?!"

Seru Shanju tidak terlalu keras tetapi ada penekanan di akhir kalimat. Beby menatap bulat raut muka Shanju yang kelewat terlalu serius tersebut. Ia tertawa seketika dan hal itu membuat Shanju membelalak bingung.

"Mau kenalan aja susah banget. Jangan bilang mau jadi calon fans? Gak nerima modus tau"

Ujar Beby santai sambil mengedarkan pandangan ke arah lain. Gadis berkismis itu membulatkan mata tak percaya. Ia di anggap calon fans di depan orang yang sebenarnya menjadi calon musuhnya. Karena hal ini Shanju menetapkan kalau Beby sah menjadi musuhnya. Ia mendesah kesal sembari berkacak pinggang.

"Hei! Asal kamu tau ya! Yang ngerebut fans aku itu kamu dan AKU.. gak sudi buat jadi fans-mu, dengar?!"

Cetus Shanju keras dan sekarang ia terlihat seperti ketua OSIS sungguhan. Beby yang mendapat perlakuan tidak baik oleh orang asing di depannya itu, meringis tidak suka mendengarnya. Tetapi, tiba-tiba ringisan itu berubah menjadi senyum. Senyum licik.

"Oh. Dasar maniak fans. Aku gak butuh. Tuh ambil. Sampe cacing-cacing aja joget liat aku keluar dari kelas. Aku mau pulang- dan jangan pernah usik kehidupan aku lagi"

Ujar Beby yang membuat hati Shanju bak tertusuk pedang mendengarnya. Ia benar-benar kalah dengan kesombongannya sendiri. Sebenarnya niat aslinya bukan membahas fans, tetapi sumber fans. Atau sepertinya sama aja lah itu. Ia sempat tak percaya fans Beby mengalahkan ketenarannya. Hari ini Shanju menyadarinya serta merasakannya. Ia telah menjadi Shania yang egois dan maniak fans.

"Tapi.. Aku akan tetep usik hidup kamu! Sampai aku temukan sumber fans-mu yang sampe ke cacing-cacing itu! Paham? Aku.. Shania Junianatha-- gak akan kalah dengan pria bernama Beby. Senja saksinya!!"

Gadis berkismis itu tersenyum mendengar sumpahnya yang dari detik ini juga akan ia lakukan. Ia membalikan badan menuju sinar matahari yang hangat. Di baliknya, Beby tersenyum tipis mendengar seruan yang menurutnya seperti bocah tersebut.

"Shania.. Dasar keras kepala.."

Kepada pembaca yang baik, mohon tekan bintang untuk mendukung cerita ini🌟

*****

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Shanju berangkat ke sekolah dengan tujuan mengintip aktivitas Beby seperti apa biasanya. Semalam ia sudah mengerjakan PR pemberian bu Viny dan sekarang tidak ada lagi beban yang memberatkan untuknya. Saat ia mengamati korden yang kemarin menjadi awal pertama ia melihat sosok Beby yang menjadi musuh sah-nya, terlihat si pemilik bangku kosong itu mulai duduk dengan santai.

"Cih, apa serunya mendengarkan musik pagi-pagi. Harusnya tuh belajar"

Cibirnya pelan sembari sedikit demi sedikit mencuri-curi pandang pada bibir indah Beby. Orang itu sangat menawan dengan senyum yang di sertai lesung cantik itu. Hal itu membuat Shanju berpikir, kok dia cowok cantik sih? Aneh.

"Nju? Lu ngapain duduk di meja gue? Gak biasanya"

Suara seorang gadis sontak mengagetkan perempuan dengan kismis alaminya tersebut. Mendengar teguran tersebut, Shanju langsung berdiri di samping meja sambil tersenyum ke arah teman perempuannya, Desy. Dengan rasa was-was dan bingung menjadi satu di dada Shanju sekarang ini. Sejarah sang ketua OSIS yang kehidupannya hanya di dalam perpustakaan itu bisa-bisanya duduk di atas meja.

"Anu.. Des, bisa tukeran tempat gak? Itu-- disini adem. Aku pindah sini ya? Please.."

Desy si pemilik tempat duduk itu memanyunkan mulut melihat tingkah laku gadis famous di depannya ini. Sambil berkacak pinggang, perempuan yang dominan rada tomboy itu mengangguk pelan.

"Tapiii!! Pindahin dulu tuh coklat yang ada di loker bangku lo"
"Udah itu buat kamu aja semuanya. Yang penting aku bisa disini. Makasih Desyyy~"

Eyesmile yang ditunjukan Shanju mengartikan kalau gadis itu benar-benar bahagia ada disana. Sambil melirih Tumben, Desy berjalan cepat menuju bangku yang dulunya milik Shanju itu. Gadis kismis itu melanjutkan aktivitas anehnya lagi.

"H-Hu.. Huwaaaaaaa!!"

Desy menoleh mendengar teriakan mengerikan Shanju.

Tbc..

Hai hai hai!!! Bertemu lagi dengan author yang suka lama updetnya :v (maafin yah😘) kalian pasti udah nonton perform BebNju UZA kan? Mereka keren kan? Iya kan kan kan😂 dasar author rada😐
Jangan lupa Voment kalian ya gais!

Tell Me What Is LoveWhere stories live. Discover now