13

494 37 2
                                    

"Kenapa kamu juga nggak buru-buru?"

Gadis berkismis itu menoleh menatap Beby yang mengatakan hal tersebut dengan sedikit tersenyum. Seolah mengetahui tatapan itu, Beby buru-buru mengalihkan pandangannya dan menghilangkan senyumnya. Shanju tak bisa menangkap salah tingkah yang dilakukan Beby tadi. Ia hanya kepikiran kata-kata yang barusan di dengarnya.

"Buru-buru?"

"Bukannya kita sudah terlalu lama di luar?"

"Ah! Aku bahkan lupa kalau kita masih sekolah"

"Ya kau melupakan acara pentingmu juga ternyata"

"Ayo kita harus balik"

"Weh jangan tarik-tarik juga dong"

Karena takut anggota yang lainnya ikut mencari, Shanju spontan menarik kerah baju Beby. Kini mereka terlihat seperti majikan dan peliharaannya. Sungguh, Shanju terlihat kejam disini. Untung tak banyak yang melihat mereka.

"Serius mau balik nih?"

"Mikir apa sih?! Nanti banyak yang cari aku tau!"

"Ya itu kan kamu, bukan aku"

"Kamu yang ngajak bolos heh"

Mereka memasuki lubang yang ternyata tertutup oleh batu karena sebelumnya perempuan sok cuek itu menutupnya setelah mereka berhasil keluar dengan aman. Shanju mendahuluinya karena ia merasa sangat terburu-buru lagi. Ia melihat ke arah jam tangannya dan ternyata ia telah pergi selama 30 menit bersama Beby. Beby membersihkan diri sesaat setelah masuk.

"Parah ini dah ku tinggal lama banget"
"Hayoloh, sukurin"

Shanju memelototi Beby yang hanya tertawa kecil karena sebenarnya ia juga agak takut memandangi wajah marah Shanju. Namun, tiba-tiba seseorang berdehem mengagetkan mereka berdua.

"Baru kali ini aku melihat ketua OSIS kita berlaku seceroboh ini"

Itu adalah Daryl, wakilnya yang sedang melipat tangan memandanginya yang sedang bersama Beby. Tak lama, beberapa orang berdatangan untuk melihat apa yang terjadi dengan idola mereka. Gadis berambut pendek tersebut mendapati raut muka Shanju yang nampak ketakutan ketika semuanya mulai menatap mereka dengan pikiran yang berbeda-beda.

"Aku yang mengajaknya"

Beby angkat suara. Penggemarnya pun langsung berteriak kaget dan merasa tidak terima dengan apa yang mereka dengar saat itu juga. Shanju terdiam ketika Beby tiba-tiba berani mengatakan hal seperti itu.

"Kau bahkan tak sadar kelakuanmu telah membuat acara kami berantakan"

"Nyatanya kau sendiri yang membuatnya berantakan"

"Apa kau bilang?!"

"Jujur, bagi seorang pria- kau sama sekali tak bertanggung jawab. Bukankah seharusnya kau yang menjalankan event ini sesuai dengan penjelasan Shania?"

"Kau tak tau apa-apa. Jangan asal bicara"

"Bagaimana aku asal bicara jika itu benar? Malulah. Event penting ini pasti selalu di bahas saat kalian rapat. Dan kau, apa yang kau lakukan sepanjang rapat diadakan?"

Semuanya bungkam. Bahkan perempuan jangkung tersebut tak paham mengapa Beby bisa mengetahui itu tanpa ia pernah cerita sebelumnya. Perkataannya benar dan jika di baca oleh logika, ia memang memakainya. Beby yang misterius tersebut perlahan mulai di kenalinya secara tidak langsung. Daryl memandangnya kesal, lalu ia pergi tanpa sebab.

"Oke. Semoga aja Indira gak begini abis bikin proposal"

Orang yang mengatakan itu adalah Saktia yang disusul oleh teman-temannya. Ia menengok Beby yang malah pergi meninggalkannya setelah mengungkap sikap orang sembarangan tadi. Ia menelan ludah bingung.

"Sak.."
"Kerja bagus, Nju. Bu Haruka bakal bangga banget sama lo"

Setelah mengatakan itu, Saktia ikut pergi bersamaan dengan orang-orang yang melihatnya tadi. Kinal dan Veranda saling melipat tangan memandangnya tak percaya. Kini rumor itu akan benar-benar beredar dengan cepat. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana dengan Beby? Apakah gadis itu menanggapinya? Pertanyaan yang selalu berputar-putar itu semakin membuatnya takut.

*****

Sudah 5 hari berturut-turut setelah event yang besar kemarin dilaksanakan, gosip mengenai hubungan Shanju dan Beby masih saja menjadi topik hangat. Untungnya, mereka tak melihat jalan pintas Beby pada saat tersebut.

"Kenapa woy.. kok lu sekarang jadi bener-bener diem sih?"
"Ya masa ga denger sih orang-orang kayak gimana"

Jam istirahat yang cukup lama membuat perempuan yang mempunyai kismis khas di dekat bibirnya itu bosan. Ia menaruh kepalanya ke atas meja dengan sangat malas. Beby tak ada di kelasnya. Sekarang mereka malah jarang sekali bertemu. Seakan kejadian beberapa hari lalu ia bertemu dengan orang lain. Beby tak lagi membalas pandangannya yang setiap pagi mereka lakukan.

"Betul aja kalo Beby bilang lo maniak fans"
"Ngomong apa kamu, Des?!"
"Wehhh jangan marah dulu dong. Baru juga cerita ini. Lu sebenernya juga mikir pandangan orang-orang sekarang ke lo? Dari awal Beby gak minat dengan itu semua. Sedangkan lo.. kenapa harus sampe segitunya harus tau soal fans Beby?"

Shanju tertegun mendengar ucapan Desy yang memang benar adanya itu. Memang pada awalnya ia kesal kepada Beby yang tiba-tiba merebut fansnya. Tetapi, sekarang ia menginginkan hal lain.

"Aku tau. Cuma, sekarang aku mulai sadar-ini semua ga sesuai sama niat awalku. Kenapa aku malah tertarik sama dia?"

Gadis yang terbiasa tidak istirahat karena alasan yang tidak jelas itu malah memandangi Shanju sembari memicingkan matanya. Shanju yang setelah melontarkan pertanyaannya itu hanya diam dan membalas tatapan tersebut dengan heran. Kemudian, ia baru menyadari apa yang telah ia katakan kepada Desy. Langsung saja matanya melebar saking kagetnya.

"Lo ga takut gue sebar-"

"Astaga ga! Bukan! Wah, salah ngomong aku.."

"Huft, santai aja. Gue bukan tipe yang suka nusuk kok"

"Ya meski bukan tapi kan kamu jadi percaya sama gosip itu"

"Emang dari awal gue udah percaya, 'kan?"

Shanju menepuk dahinya lumayan keras karena ia sangat cepat kehilangan fokus akhir-akhir ini. Namun, ia sangat beruntung karena Desy adalah teman yang cukup baik dengannya.

"Yaudahlah. Terserahlah mau kamu apain berita tadi. Aku dah capek sama semuanya"

Kembali perempuan berambut panjang itu menenggelamkan wajahnya ke meja tanpa mau mendengar penjelasan Desy lagi. Teman-temannya seakan marah padanya karena telah gagal menaruh kepercayaan kepada Shanju dan mereka juga tak percaya ternyata Shanju telah berbohong kepada mereka. Sekarang semuanya terasa memusingkan baginya.

"Santai aja. Lain kali, buat diri lu mengeluarkan identitas yang sebenarnya ya? Ga capek apa senyum-senyum ke orang tapi kenyataannya lo mendam sesuatu"

Desy memang blak-blakan. Makanya semua orang banyak yang menjauhinya. Tapi, Shanju tidak pernah memandang manusia demikian. Jika dilihatnya baik terhadapnya, ia juga akan bersikap baik dan menghargai.

"Dah ah. Aku mau beli minuman dulu"

Izin gadis yang hari-harinya kini di penuhi dengan diam itu. Di jalan menuju kantin, ia melihat Beby yang di kerumuni banyak perempuan yang memperlihatkan wajah sebalnya. Ia berhenti sejenak dan menikmati air muka cuek Beby yang tidak menyadari tatapanya itu. Lalu ia melanjutkan perjalanannya lagi.

Tbc..

Heyyo semwanya!!!
Congrats dengan semua pengumuman lewat online yang di berikan teteh Melody ya❤️❤️❤️
Selamat buat kapten-kapten baru kita juga, Gre, Telin, Mpris.
Semoga ke depannya JKT48 makin sukses di pegang mereka.
Happy Reading!!!

Tell Me What Is LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora