24. Bad Plan

3.2K 514 115
                                    

Malam itu, masih tanggal delapan belas maret. Masih belum terlambat untuk Eun Ra mengucapkan selamat ulang tahun pada temannya yang sedang jauh-Kang Gi Byeol, melalui pesan text.

Sejujurnya Eun Ra hampir melupakan itu, kalau saja Jae Min tidak datang dengan bunga dan surat misterius yang ditujukan pada Gi Byeol.

Melegakan, setidaknya ia tidak tambah memperluas jaraknya dengan Gi Byeol hanya karena ia lupa. Bagusnya lagi, Eun Ra dapat mengalihkan gengsinya sehingga ucapan selamat ulang tahun itu terkirim secara mulus.

Getar handphone di genggamannya kembali menarik perhatian Eun Ra. Sebuah panggilan datang untuk pertama kalinya, walaupun antara kedua orang itu sudah menyimpan nomor telepon masing-masing.

"Halo, Chae Kyung-ssi?"

Eun Ra mulai menguatkan diri. Jika wanita itu menghubunginya dengan alasan si Jae Hyun itu, Eun Ra akan lepas tangan.

Karena ia memang sudah tidak bekerja untuk lelaki itu.

Suara wanita di sebrang sana terdengar gemetar. "T—tolong aku, Choi Eun Ra..."

Kening Eun Ra terpaksa mengerut.

"Apa yang terjadi, Chae Kyung-ssi? Katakan dengan tenang."

"Apartment pribadiku.., sepertinya di luar banyak yang ingin menyakitiku. A—aku tidak tahu harus apa," tuturnya sembari mengendalikan tangis.

Eun Ra yang saat itu sedang berada di kamar, duduk di tepi kasurnya, segera bangkit dan mengambil coat hitam sepaha miliknya. Ia letakkan itu di tangan kiri, kemudian mengambil tas punggung kecil lalu mengenakkannya. Dan beralih pada panggilan yang masih terhubung dengan Chae Kyung.

"Beritahu aku alamatmu," pinta Eun Ra agak berbisik kemudian menurunkan genggaman handphone-nya dari telinga, saat dihadapannya ada Eun So yang datang dengan mengejutkan.

"Mau ke mana?" Eun So memandang penuh selidik.

Tapi Eun Ra tetap bersikap tenang. "Malam ini aku harus pergi ke rumah Gi Byeol. Ada tugas kelompok yang harus di kerjakan," ucapnya santai. Terlebih, penampilannya saat ini begitu meyakinkan, sehingga Eun So berhasil dikelabuhi.

Oppa-nya itu mengangguk dua kali.

"Jam berapa akan selesai? Aku akan menjemputmu."

"Tidak perlu. Sepertinya aku akan menginap, karena hari ini ia berulang tahun." Dan Eun Ra sengaja memakai kenyataan ini sebagai bahan kebohongannya. Ia sangat berharap kesialan tidak menimpahnya sebagai balasan.

"Ya sudah, terserah kau saja," ujar Eun So acuh. Atau, memang seperti itulah dirinya. Tsundere kelas atas.

Eun Ra berjalan cepat sampai depan pagar rumah, lalu mendekatkan lagi handphone-nya yang ia yakini masih terhubung dengan Chae Kyung. "Aku akan ke sana sekarang. Cobalah kendalikan dirimu sendiri sampai aku tiba."

Walaupun Eun Ra belum tahu pasti hal apa yang mengganggu Chae Kyung, tapi karena wanita itu meminta pertolongan, maka akan Eun Ra lakukan.

Biarpun Eun Ra agak merasa ganjal mengapa wanita itu malah menelponnya, bukannya orang lain yang lebih dekat. Jae Hyun misalnya.

Eun Ra turun dari bis dengan coat yang sudah melekat di tubuh, sedikit berjalan mengikuti lokasi yang Chae Kyung tunjukkan.

SREK!

"Eun Ra-ssi, kau di mana sekarang?"

Ringisannya tak dapat dielakkan, Eunra sampai hanya bisa diam membeku. Endapan langkahnya dirasa percuma karena mengenai botol bekas di jalannya, belum lagi suara yang berasal dari sebrang telepon terdengar lebih jelas di malam hari yang sunyi.

[✓] Dear My Bodyguard | JJH ver.Where stories live. Discover now