Jelaous

2.3K 292 17
                                    

Pagi ini aku bersiap-siap untuk segera pergi menuju sekolah, Tentunya aku ingin bertemu dengannya, Aku melihat diriku dikaca, kurapihkan rambutku agar aku terlihat sempurna didepan Chaeyoung, aku terdiam sejenak ketika melihat luka memar diwajahku.

"OHHH SHITT! aku lupa jika aku di skorr!" aku memekik kaget, sial. Bagaimana bisa aku lupa!

Sekarang bagaimana? Kau memang bodoh Lim! Vernon bangsat jika bukan karna bertengkar dengannya aku tidak akan diskors, hah...ku pikir aku harus menjemputnya saja dan mengantarkan Chaeyoung untuk pergi kesekolah, bagaimanapun aku adalah kekasihnya. Meski itu hanya pura-pura.

Aku segera mengambil jaketku, ku ambil kunci motorku laantas aku segera menaiki dan melajukan motorku untuk segera sampai menuju rumah Chaeyoung.

Sesampainya disana aku segera memarkirkan motorku di sebarang rumah Chaeyoung, ku lihat Gadis itu baru saja keluar gerbang, ia nampak melihat kearahku, ku tunjukan senyumaanku, sungguh? Dia benar-benar melakukan janjinya, tanpa menunggu lama aku segera berlari kearah Chaeyoung.

"Slamat pagi masa depan!" aku menyapa lantas kutunjukan senyuman manis ku padanya.

"Pagi, ayo pergi mana motormu?" Ida berucap tanpa melihatku. Selalu dingin seperti biasa.

"Untuk hari ini dan seterusnya kita akan berjalan menuju sekolah!"ucapku dengan mantap.

"Apa kau gila!" dia berucap sedikit menekan lantas menatap ku tajam.

"Chaeyoung, jangan banyak protes, kau masih ingat kesepakatan kita kaan? " aku berucap dengan tatap sedikit menggoda. Membuatnya mendengus kesal.

"Aisshhh, baiklah! Ayo pergi"ucapnya mulai meninggalkanku, Aku haanya tersenyum, dan mengejar untuk berjalan sejajar dengannya.

Hening begitu terasa, hiasa perjalanan kami yang begiru sunyi, hanya langkah kaki yang terdengar dan angin yang berhembus, Tak ada percakapan lebih antara aku dan dia, kami hanya saling terdiam, terlebih dia masih menunjukan wajah kesalnya.

meski aku tak suka melihat ekspresinya itu, tapi aku senang jika berjalan berdua seperti ini, entah kenapa jika bisa aku ingin selalu seperti ini, berjalan disampingnya, menatap manis wajahnya dari samping ditemani angin yang berhembus perlahan, meski sunyi terasa namun nyaman aku rasa.

Sejujurnya aku sangat tidak suka berdua seperti ini dengannya,
Aku terus terdiam dan tak ingin melihatnya, kenapa? Tentu saja wajah Lim membuatku Muak dan amarahku selalu meledak-ledak jika dia berada didekatku.

Ketika aku hampir akan sampai sekolah, dia berhenti seketika, kulirik dia hanya tersenyum padaku dan melambaikan tangannya.
Apa yang dilakukan sibodoh itu?

Aku melanjutkan langkahku tak memperdulikannya.

Tin Tin Tin.

Suara klakson mobil memberhentikan langkahku, aku melihat kearah mobil itu yang berhenti tepat di depan Lim,
Aku sedikit terkejut saat seorang gadis dengan seragam sama denganku turun dan memeluknya.

Si bodoh itu hanya tersenyum di peluk gadis itu, entah kenapa aku begitu kesal melihatnya, kenapa sibodoh itu tak menolak? Brengsek! Dengan kekesalanku, aku melanjutkan langkahku cepat untuk segera masuk kedalam sekolah.

Ketika sampai dikelas aku segera duduk dibangku, ada apa denganku? Bangsat! Aku benar-benar tak suka melihatnya dipeluk seperti itu! Sial. Bukan apa-apa ini masih kawasan sekolah kenapa gadis itu begitu berani memeluk Lim? Dasar Jalang, siapa dia sebenarnya!

Dear Lim [END]Where stories live. Discover now