Do You Love me?[End]

4.2K 359 67
                                    

Perjuangan adalah bukti jika kita mencintai seseorang.
Berhasil atau tidak, itu tergantung dengan keyakinan dan seberapa besar kita mencintainya.

Mencintai seseorang tak slamanya harus memiliki.
Terkadang kita harus merelakan sesuatu yang berharga dan membiarkannya dimiliki orang yang lebih mampu menjaganya.

---UntukMu---

~~~

Kubuka mataku, kepalaku masih terasa sangat sakit, aku terdiam memperhatikan langit-langit ruangan.

"Oppa? syukurlah Oppa sudah sadar" kudengae suara adik tersayangku, aku melirik kearahnya, Lisa. Dia nampak menangis.

"lisa. "lirihku..

"Oppa, sebenarnya apa yang terjadi kenapa Oppa pulang dengan keadaan babak belur dan kepala yang terluka? " tanya nya dengan isak.

"Diam lah biarkan Oppamu ini tenang sebentar, baru juga aku sadar dasar adik bodoh"lirihku sedikit terkekeh.

Lisa ikut terkekeh dan menghapus air matanya.

"Aku benar-benar khawatir bodoh! Kupikir kau akan mati karna kau kehilangan banyak darah!"ucapnya

"Benarkah? Terus siapa yang memberikan ku darah skarang?" tanyaku,

"Aku lah lihatlah gara-gara Oppa skarang wajah ku pucat " Lisa berucap dengan begitu menggemaskan.

"Dasar adik durhaka, jika kau tak rela memberikan darah mu berikan saja darah kucing padaku."ucap ku terkekeh,

"Haha kau ini, tapi syukurlah Oppa sudah sadar"ucapku

"Berapa lama aku tak sadarkan diri Lisa?" Tanyaku,

" 3 hari, kupikir kau taakan bangun lagi"ucapnya sedih

"Sudahlah skrangkan aku sudah sadar..."ucapku

Lisa mengangguk, dia memelukku dengan perlahan, aku tersenyum dengan perlahan ku kecup pipi adikku ini, kuusap pelan rambut Lisa,

" aku sangat menyayangimu Oppa, cepatlah sembuh" Lisa berucap, dia melepas pelukan lantas tersenyum kearahku,

"Hm tentu saja, aku lebih menyayangimu Lisa, mendeketlah " Lisa mendekatkan dirinya padaku lantas ku kecup keningnya sedikit lebih lama.

Lisa-ya, apa kau akan baik-baik saja tanpa aku nanti? Maaf karna oppa mu ini sungguh tidak berguna.

Ku lepas ciumanku pada keningnya,

" Lisa, aku lapar belikan aku makanan"ucapku, Lisa tersenyum,

"Tunggu aku akan membelinya," dia berucap lalu pergi keluar.

Hah...apa semua sudah berakhir?

Aku memejamkan mataku, yatuhan kenapa semua nya menjadi sangat rumit? Sekarang Chaeyoung benar-benar sudah sangat membenciku,

Aku mengambil ponsel ku perlahan yang berada disampingku, Lisa memang pintar dia slalu menyimpan ponselku disampingku jika aku dirawat seperti ini.

Aku melihat beberapa panggilan tak terjawab dari sahabat-sahabat ku dan Minju, aku terdiam kaget saat Minju menelponku terus menerus, aku menekan kontak ponsel Minju, sedikit ragu namun akupun menelponnya.

"Lim!!!! kau dimana kenapa kau baru angkat telponku?...."

"Aku dirumah..."ucapku, meski dusta itu lebih baik.

Dear Lim [END]Where stories live. Discover now