Falling In Love?

2.3K 322 28
                                    

Pagi ini jantung ku terus berdebar bukan karna apapa tapi karna aku takut Lim benar-benar kesini, aku takut karna Taehyungpun akan menjemputku, ya tuhan bagaimana ini?

aku tak henti hentinya melihat kearah gerbang, tak lama ku lihat pak Lucky membuka gerbang, aku menghela nafasku lega, kulihat mobil Taehyung memasuki rumahku, aku segera keluar dan menghampirinya, tak lupa aku melihat arah luar gerbang, hah....untung saja Lim tidak datang.

Taehyung mengecup keningku, dia selalu melakukan itu jika bertemu denganku  dan sudah menjadi kebiasaannya selama 2 tahun ini. Dan seperti biasa dia membukakan pintu mobil untukku, perlakuan manis nya ini yang membuatku sangat menyukainya.

Aku memasuki mobil  dan tak lama Taehyung juga masuk  lalu ia melajukan mobilnya perlahan, saat mobil Taehyung mulai keluar dari gebang rumahku, aku melihat kearah luar melalui kaca mobil dan betapa sangat terkejutnya aku saat melihat Lim yang berada disebrang jalan.

ia berdiri sambil tersenyum melihatku pandangan kami bertemu, namun aku segera mengalihkan pandanganku  kearah lain, jantungku berdebar saat melihatnya, aku menghela nafasku, entalahlah, aku merasa bersalah saat melihat Lim tadi.

Saat sampai disekolah, aku berjalan menuju kelas namun saat berjalan, seseorang menggenggam tanganku, membuat ku spontan menghempaskan tangan itu dan melihat kearahnya.

“slamat pagi Chaeng,”ucap nya dengan senyum bodoh yang terpancar di wajahnya.

“berisik”ucapku, lalu meninggalkannya,

arrgghh melihatnya aku menjadi gugup, saat ini aku tak mau melihatnya, dengannya benar-benar membuatku salah tingkah.

“hei Chaeyoung, kenapa kau malah pergi”ucapnya dari belakang, dapat ku dengar langkahnya yang mulai mendekatiku, Aku segera mempercepat langkah ku  namun dia berhasil memegang tanganku.

“apa mau mu? “sentakku

“kau ini kenapa? astaga apa kue buatan ku membuatmu sensitif seperti ini”ucapnya

“aku tak mau melihatmu, jadi pergilah “ucapku lalu menghempaskan tangannya.

“tentu saja aku tidak mau, aku akan terus ada di hadapanmu. “ucapnya lalu tersenyum bodoh,

arggghh senyumnya, yatuhan mengapa senyumnya membuat jantungku berdebar sangat cepat, biasanya aku jijik melihat senyumnya tapi ini....cih!!!

“aishh, hentikan senyum bodoh mu ituuu, “ucapku

“siapa kau melarangku untuk tersenyum, senyum itu ibadah  dan kau juga seharusnya banyak tersenyum bukannya menunjukan wajah yang menyeramkan ,dan membuat orang takut padamu”ucapnya sembari tertawa,

“diam kau bodoh, aku tidak gila seperti mu, yang slalu tersenyum sendiri  dan itu sangat menjijikan”ucapku kesal.

“hahaha astaga, hei Chaeng jangan terlalu membenci senyumku, nanti jika aku berhenti tersenyum kau pasti akan merindukannya.“ucapnya dengan nada meledek diiringi tawa yang membuat ku semakin kesal.

“jangan mimpi! Jika aku akan rindu senyum bodohmu itu  dan akan lebih baik jika kau berhenti tersenyum atau hilang dari hidupku.”ucapku, dia berhenti tertawa  dan menatapku serius, ahh astaga apa perkataanku tadi keterlaluan?....

Dia mendekatakan wajahnya padaku lalu berbisik padaku...

“aku akan hilang dari hidupmu dan itu tidak lama lagi”ucapnya

“baguslah , lebih cepat lebih baik”ucapku, aku sedikit mejauhkan tubuhku darinya, aku benar-benar gugup saat dia sangat dekat denganku.

“hahaha memangnya kau yakin mau aku benar-benar hilang? lagipula aku taakan pernah hilang dari hidupmu “ucapnya terkekeh, seakan tadi dia hanya mempermainkan ku saja.

Dear Lim [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora