(SWC21) kurang ikhlas

45.4K 1.3K 22
                                    

KEN baru saja tiba disekolah. Namun tidak seperti biasanya yang akan langsung pergi ke kantin. Kali ini ia masih berdiam diri di parkiran,  duduk di atas motornya. Menunggu seseorang

"ken!! " panggil suara cempreng dengan sangat melengking. Ken langsung memutar bola matanya jengah. Cewek itu berlari kecil ke arah ken

"pagi kennnnn..... " ucap bianca dengan senyum sok manis

"ngapain lo disini? " tanya ken

"nemuin kamu lah"

"oh.  Tapi gue ga pengen ketemu lo" jawab ken seenaknya sendiri. Membuat bianca memajukan bibir bawah nya dengan sok imut. Ken mengerutkan keningnya melihat ekspresi bianca

"ngapain tuh bibir kayak gitu?  Lo pikir bagus? Apa lo berharap kayak di  sinetron sinetron yang kalau cewek nya ngambek trus cowok nya bakal nyium gitu? " bianca langsung melipat kedua tangannya didada. Ken sangat menyebalkan

"tunggu,  kok kamu tau kalau film sinetron kayak gitu? Wah jangan jangan kamu suka film sinetron ya?  Dan tadi apa?  Cewek?  Cowok?  Wah kamu ngakuin aku sebagai cewek kamu?  Astaga aku seneng banget" bianca melompat lompat kegirangan. Ken menghela nafasnya. Ia memang salah bicara tadi

Kemudian datanglah seseorang dengan motor sportnya dan helm full face warna hitam dengan gambar matahari itu.  Siapa lagi jika bukan surya,  alias artha surya

Ken tersenyum melihat kehadiran artha. Berbeda dengan bianca yang langsung berlari meninggalkan tempat itu. Ya, bianca merasa takut pada artha.

Artha memarkirkan motornya tepat di sebelah ken. Senyum ken hilang saat tidak melihat adanya ataya di boncengan artha. Artha melepas helm full face nya kemudian turun dari motornya.  Ken celingak celinguk kesana kemari mencari keberadaan ataya. Artha tau sebenarnya apa yang dilakukan oleh ken. Namun artha bersikap seolah dia tidak peka dan tidak peduli. Tanpa menoleh,  melirik apalagi berkata sepatah kata pun artha berjalan meninggalkan parkiran itu.  Namun tiba tiba artha mendengar

"woi kakak ipar... Eh artha!!" langkah artha terhenti. Ia tau siapa yang memanggilnya. Artha membalik badannya. Ken berlari ke arah artha dan berdiri didepannya. Saat sampai dihadapan artha ken langsung menunjukkan senyuman dua jari nya. Sedangkan artha tetap memasang wajah datar

"lo tadi manggil gue apa? " tanya artha.  Ken langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"artha!  Emang lo mau gue panggil apa? " ucap ken. Artha tak peduli kemudian ia melanjutkan langkahnya lagi menuju kelas. Ken menyusul artha dan langsung menghadang jalan artha. Membuat langkah artha kembali terhenti

"gue males ribut sepagi ini" ucap artha masih dengan nada datarnya

"ah elo tha. Masak kalau gue ngomong sama lo selalu ngajakin ribut. Enggaklah.. " ken menepuk nepuk sebelah bahu artha dengan sok akrab dan senyum nya. Artha melirik tajam bahunya yang ditepuk oleh ken. Membuat ken langsung mengangkat tangannya

"langsung to the point" ucap artha. Ken menghela nafasnya. Cowok satu ini memang tak bisa bersikap ramah padanya

"gini. Gue ga mau ngajak ribut kayak hobi kita biasanya. Gue cuman mau tanya. Adek lo mana? " tanya ken

"ga masuk"  jawab artha

"loh kenapa? " tanya ken. Namun artha sudah melangkah meninggalkannya dengan lewat jalan lain. Ken terdiam ditempatnya. Jadi gini rasanya dicuekin. Menyakitkan.

************

"bunda ataya udah kenyang" ucap ataya menahan sendok berisi bubur ayam yang akan disuapkan bundanya

"yaudah. Kamu minum obatnya dulu" ataya menerima obat itu dan segera meneguknya dengan segelas air putih.
"nah sekarang ataya tidur ya. Semalam katanya ga bisa tidur" ucap bundanya sambil menata bantal untuk ataya dengan senyaman mungkin

1. Secret With COUSINS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang