(SWC22) tamu?

38.9K 1.2K 18
                                    

Sama seperti part sebelumnya. 200 vote dulu ya. Maaf typo nya berterbaran. Aku yakin kalian cukup pintar untuk mengerti makna sesungguhnya hehe...
.
.

ARTHA merasa terusik dalam tidurnya. Ia mendengar suara kegaduhan yang entah dari mana. Membuat artha terpaksa membuka kedua matanya yang terasa begitu berat. Artha mengerjabkan mata nya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk

Pertama kali yang artha lihat adalah wajah ataya yang tidur dalam damai. Ataya berubah posisi dengan tidur miring menghadapnya. Artha merasakan ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Saat artha melihatnya ternyata itu adalah tangan ataya. Tangan artha bergerak mengelus puncak kepala ataya. Terlihat ataya bergerak kecil untuk mencari kenyamanan yang lebih. Artha tersenyum kemudian mengecup singkat bibir ataya. Kecupan itu terhenti saat artha kembali mendengar suara gaduh. Suara itu ternyata berasal dari kamarnya

Artha mengerutkan keningnya. Siapa yang ada dikamarnya saat ini? Tidak ada orang lain dirumah ini kecuali dirinya, ataya dan bundanya. Apa ayahnya sudah pulang? Namun apa yang ayahnya lakukan dikamarnya? Itu tidak mungkin. Artha kembali mendengar suara. Kali ini suara tawa. Apa itu hantu? Artha percaya jika ada kehidupan lain didunia ini. Namun artha tidak percaya jika hantu bisa tertawa seperti itu

Tidak ingin terus menerka nerka. Artha memutuskam untuk melihat apa yang terjadi di kamarnya. Perlahan artha melepaskan pelukan ataya diperutnya dan mengganti dengan guling. Artha membenarkan posisi ataya agar nyaman dalam tidurnya. Dengan sangat perlahan artha bangkit dari tidurnya dan turun dari ranjang. Artha mengelus puncak kepala ataya sejenak kemudian melangkah tanpa suara keluar kamar ataya. Artha menutup pintu kamar ataya dengan sangat hati hati

Di depan sini suara itu semakin jelas. Artha mendekati pintu kamarnya. Tangannya perlahan bergerak membuka pintu kamarnya. Saat pintu sudah terbuka, artha langsung membelalakkan matanya. Serasa matanya ingin keluar dari tempatnya. Bagaimana tidak. Kamarnya yang awalnya bersih, wangi dan rapi berubah 180°. Kini kamarnya berubah menjadi sangat berantakan. Ranjang yang berantakan, bungkus makanan berserakan dimana mana dan remahan remahan makanan ringan juga ada dimana mana. Dan terlihat si pelaku sedang sibuk bermain playstation dengan asyiknya dan tak sadar akan kehadiran artha disana

"wah bagus ya lo. Masuk kamar orang tanpa izin pemiliknya terus di acak acak kayak gini" dua orang itu langsung menoleh ke arah artha dan langsung menunjukkan senyum pepsodent nya

" Eh artha. Udah bangun. Mau join? " ceplos digo dengan entengnya

"gilak, lo tidur apa mati suri. Kita udah kesini dua kali dan lo masih molor" ucap dirga tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv

"siapa suruh lo beruda kesini" ucap artha dan berjalan mendekati mereka

"ya karena aku cuma punya hati" ceplos digo. Dirga dan artha langsung menatap digo dengan tatapan bertanya

"dasar lemot. Maksud gue karena kita merasa bersalah mangkannya kita jenguk ataya" jelas digo. Kemudian artha dan dirga mengangguk angguk paham.

"oke, karena kalian cuma punya hati sekarang bersihin kamar gue. Harus bersih seperti awal" ucap artha

"iye bentar nanggung nih" mereka berdua masih sibuk dengan playstation nya. Artha yang merasa geram berjalan cepat ke arah stop kontak dan langsung mencabut semua kabeh yang ada disana.

Kemudian artha berdiri di depan televisi dengan melipat kedua tangan didada

"bersihin sekarang atau ga ada contekan selamanya" ucap artha dengan nada datarnya. Dirga dan digo saling bertatapan. Mereka langsung berdiri dan berjalan cepat keluar kamar artha. Artha tersenyum puas. Ia tau jika dirga dan digo keluar untuk mengambil alat kebersihan. Dan benar kini mereka kembali dengan membawa sapu, kebus dan serok sampah.

1. Secret With COUSINS (END)Where stories live. Discover now