(SWC58) tukar cincin

26K 988 25
                                    

Vote baru baca terus kasih komentar ya. Jangan pelit pelit. Aku nulis sepanjang ini aja ga pelit. Masak kalian ngasih vote sama komentar pelit banget. 😁😁
.

.

Artha memandangi pantulan dirinya di cermin. Sederhana saja. Hanya mengenakan celana panjang hitan dan kemeja putih berlengan pendek. Namun mampu membuatnya terlihat tampan.

"bro!!" artha terkejut. Ia membalik badannya dan melihat digo yang tersenyum tanpa dosa

"widih... Udah keren aja lo" ucap digo memperhatikan penampilan artha.

"lo sama dirga kan?"

" sama dirga kok terus. Gue sama cewek gue lah. Dirga nanti kesini tapi dia masih jemput kakak ipar" artha menganggukkan kepalanya.

"artha kamu udah siap? Eh ada dirga kapan datang" ucap bundanya yang baru saja tiba di kamar artha

"digo tante. Barusan kok"

"eh digo ya. Maaf tante masih sulit membedakan kalian."

"hehe... Gapapa tante. Udah biasa kayak gitu"

"cewek kalian bisa bedain kalian kan? Nanti jangan jangan ketuker lagi"

"ya bisa lah bun. Dirga otaknya masih bener dan yang ini agak miring" ucap artha sambil membenarkan tatanan rambutnya. Digo nendelikkan matanya pada artha. Namun artha tak peduli. Bundanya hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja

"artha kalau sudah cepat kamu keluar. Barang kali ada tamu yang udah datang. Kamu temuin dulu. Bunda masih nyiapin ataya."

"iya bun"

"digo kamu temenin artha ya"

"siap tante" bundanya tersenyum kemudian kembali ke kamar ataya.

Artha dan digo pun keluar dari kamar artha. Mereka berjalan menuju halaman belakang rumah yang sudah di dekor sebagai tempat berlangsung nya pertunangan mereka. Tidak mewah. Sederhana saja yang penting berkesan. Itulah yang diminta oleh ataya.

Awalnya bunda dan ayahnya akan menyewa sebuah gedung untuk pertunangan mereka namun ataya menolak. Ia meminta pertunagannya dilakukan di halaman rumahnya yang cukup luas dan bertema garden party saja. Ataya juga tidak mau memesan gaun khusus untuk acara ini. Semuanya serba sederhana. Artha? Ia hanya menurut saja. Karena artha  tau bukannya ataya tidak minat untuk merayakan momen ini tapi memang ataya tipe orang yang sederhana. Tidak suka sesuatu yang terlalu mewah.

Artha dan digo sudah berada di halaman belakang rumahnya. Mereka memperhatikan keadaan disini. Masih banyak pekerja yang menyiapkan makanan atau pun bunga bunga dimeja. Belum ada yang datang karena memang acara akan dimulai dua jam lagi.

"enak ya lo, nikah sama ataya. Tipe cewek yang enggak macem macem. Hemat kan lo jadinya. Duit awet di didompet"

Ceplos digo dan langsung mendapat tatapan sengit dari artha. Digo menelan ludahnya susah payah. Kemudian ia menunjukkan cengiran kudanya

"ga semua yang sederhana itu murah. Contohnya cincin. Coba lo cek ke toko cincin yang paling simple, pasti itu yang harganya paling mahal. Begitu juga dengan ataya. Dia cewek yang sederhana dan apa adanya. Namun butuh perjuangan besar agar gue bisa selalu sama dia" ucap artha. Digo bergidik ngeri

"sejak kapan lo jadi puitis mr.artha surya" ucap digo. Artha tertawa kecil

"hai!!" artha dan digo langsung menoleh ke arah sumber suara. Dan ternyaya itu adalah dirga dan denada. Denada langsung memeluk artha dan mengucapkan selamat

"selamat buat pertunagan kamu. Aku turut bahagia" ucap denada

"thanks. Semoga lo cepet nyusul" ucap artha. Dirga yang mendengarnya tertawa kecil. Denada melirik dirga

1. Secret With COUSINS (END)Where stories live. Discover now