TBIT #12

2.7K 249 69
                                    

“Kak Flo...”

“Hmm.”

“Pulang..”

“Makan dulu.”

“Habis itu pulang?”

“Tidak.”

“Trus?”

“Minum obat.”

“Habis itu pulang?”

“Tidak juga.”

“Kenapa enggak?”

“Tunggu kak Deril dulu.”

“Tapi Alfa gak suka disini kak.”

Di sebuah ruangan VVIP terdapat dua orang yang sedang berdebat, Alfa dan Flora. Rengekan seorang Alfa selalu terdengar setiap menit namun Flora tidak menanggapinya lebih. Flora sangat hafal dengan sikap Alfa, jika menginginkan sesuatu pasti merengek seperti bayi sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

Bagi Flora, Alfa adalah bayi tengil yang manja. Setiap bersamanya, sisi badboy Alfa seakan lenyap dan berubah menjadi bayi tengil yang sangat manja. Kedekatan Flora dengan Alfa sering membuat Deril iri karena perhatian Flora terhadap Alfa melebihi perhatian kepadanya.

“Kak Flo..,” rengek Alfa lagi.

Flora bangkit dari duduknya dan mendekat ke ranjang Alfa. “Makan dulu ya,” ucap Flora lembut.

Alfa menerima suapan Flora tanpa merengek meminta pulang. Tatapan teduh Flora mengingatkannya pada Kanya, perlakuan Flora terhadap Alfa sama persis seperti Kanya. Lembut dan penuh kasih sayang.

Sejak tiga hari lalu, Alfa kembali rumah sakit karena kondisinya drop. Setelah pulang dalam keadaan mabuk dan babak belur kemudian di tambah pertengkarannya dengan Leo membuat Alfa tidak bisa mengontrol diri dan kembali drop. Kondisinya drop karena Alfa juga tidak meminum obatnya secara teratur.

Malam itu, saat Alfa tiba-tiba tidak sadarkan diri dengan nafas yang tidak teratur. Deril segera membawanya kerumah sakit tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan Fanya dan Alfi pada saat itu. Yang ia tahu hanya cepat sampai di rumah sakit agar Alfa cepat mendapat pertolongan.

Setelah sadar hingga saat ini, Fanya dan Alfi tidak di ijinkan datang kerumah sakit untuk menjenguk. Bukan Deril yang melarang tapi Alfa yang melarang mereka untuk datang menjenguknya.

Alfa sedang tidak ingin bertemu dengan Fanya, sedangkan Alfi. Alfa hanya ingin Alfi menjaga mamanya bukan menjaganya karena sudah ada Flora dan juga Deril.

“Ck... pemandangan macam apa ini?” ucap seorang pria yang baru saja masuk ke ruangan Alfa. Pria tersebut tidak lain adalah Deril.

“Sudah selesai mengurus semuanya?” tanya Alfa.

“Hhmm.”

“Gak usah ketus gitu. Kak Flo tetep milik lo,” ucap Alfa.

“Ck.. kalian ini apa sih,” sela Flora.

“Love.. aku lapar,” Alfa menaikkan sebelah alisnya.

“Kalo kamu lapar, makan aja duluan. Tadi Beni membawakan makan, dia bilang kamu yang nyuruh.” Flora melirik makanan yang ada di atas meja. Tawa Alfa pecah mendengar ucapan Flora.

“Yasudah, suapi saja bocah nakal itu.” Deril meletakkan ponselnya kemudian mengambil makanan yang ada di atas meja.

“Ciee.. abang tembok cemburu,” ledek Alfa.

Deril mengacuhkan ucapan Alfa, ia sibuk melahap makanannya.

“Kasian amat abang tembok baby lope lope gak di perhatiin. Duduk.. duduk sendiri, buka.. buka sendiri, makan juga sendiri. Hahahaha.....”

The Boy Is TroublemakerWhere stories live. Discover now