Suatu saat, kita akan bercerita untuk seseorang. Suatu saat, kita akan berani menyusun kata-kata untuk menghidupi seseorang. Meski raga kita mati, puisi-puisi tidak akan pernah kehabisan nyawa bagi mereka yang membacanya.
// status: finished
featur...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
puisi kelima
duh, Tuhan. terima kasih telah membawakan sepucuk bintang. menyelamatkan penantian ini dari penderitaan.
digambarkan dengan apa? melebihi porsi bahagia, tak selayaknya kenyataan. aku juga kehabisan stok perkataan.
duh, Tuhan. mimpi apa daku semalam? kemeja usangku ditepuk seorang nona rupawan. yang syukur-syukur kantung matanya sudah tidak sepekat malam.
seperti yang kutulis sebelumnya. tumpukan persiapan obrolan kita sudah aku hanguskan. mohon maaf karena aku cuma bisa membalas, "halo!" duh, kikuk sekali di depan orang yang dicinta.
duh, Tuhan. amal macam apa yang sudah kulakukan? awal april disuguhi senyum manis. menular pada bibirku, tameng raguku luluh lantak. perjabatan tangan jadikan pandanganku luruh ke tanah.
"hey, aku gamma. kita belum sempat berkenalan. namamu siapa?" "a-aku.. hyun-hyunjin.." "oh, hai hyunjin. kau tahu, hyunjin? kau tak perlu menatap ke bawah seperti itu." "aku... malu..."
heh! nona malah menertawai. diriku kurang suka berjenaka! pengecualian, kan untuk nona, apa sih yang tidak?
bapak dan anak mencari tempat berteduh. bapaknya mengajak singgah di halte. untuk apa aku mengikuti mereka bernaung di halte? aku tidak menunggu bis. aku tidak menunggu apa-apa lagi semenjak bintang kembali hadir dalam temaram malamku.
duh, Tuhan. sweter kesayangannya dikemanakan? di sini angkasa tiba-tiba menangis. kami langsung lari berpindah haluan.
lampu minmarket minim buat mengusir kerinduan. segelas kopi belum cukup menghangatkan. aku ingin menghalaunya dari kedinginan.
gemetar memakaikannya kemeja hijau kebesaran milikku. wangi, dia bilang begitu. nona memujiku, ya?
berduaan kita basa-basi.
"aku baru aja putus." "pantesan kamu jarang datang ke toko lagi. i'm sorry." kendati diam-diam aku mensyukuri. "but you look like you don't sad at all. you look so damn fine than the last day i saw you." "ugh, don't get it wrong. i've waited all this time for that moment to come." "did he do something bad to you?" "very bad. that's why i always come to the vinyl store. i want to make my soul peace back with some music." "but you didn't buy any vinyl. that's weird." "my ex hates music." "did he even know Sheila On 7?" "he know them but not their songs." "dude, that's suck. no wonder why you so done with him."
hah! apa hwang hyunjin baru saja berkelakar? nona tergelak penuh tawa!
kami beralih tempat berhubung hujan telah mereda. dinding penuh street art mengiringi sepanjang trotoar; berjalan santai, tangan di saku celana, nikmati kesederhanaan yang ada.
"what's your favorite band, hyunjin?" "The Beatles. you?" "same tho. i think we allagree that The Beatles was the best band ever in the world! and what's your favorite song of them? tell me one." "umm.. that's really hard but it would be 'A Day in the Life'" "mine is 'Hello, Goodbye'" "local band? tell me your favorite." "Mocca, of course!" "i'm really happy we like the same type of music!"
sumpah, aku janji. akan buat nona senang sepenuh hati. semalam suntuk akan aku cari cara biar nona tahu, sebesar apa jiwaku ingin berperan jadi pengganti tokoh utama di ceritamu.
oleh, hwhj di bandung. (alun-alun bandung, tepatnya. sehabis hujan-hujanan bersama nona.)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
gamma yang dibikinin puisi gue yg baper gblk.(btw di mulmed ada lagu kesukaan hyunjin ♥)
