XI

1K 254 7
                                    

puisi kesebelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

puisi kesebelas

mei malam biasa yang ringan.
terjaga bersama sahabatku,
atap rumah sakit dingin yang membeku tanpamu.
jisung memberi satu botol yogurt berperisa bluberi.

"kau tetap tampan walau bersedih juga,"
"oh, ya? bukannya dulu kita bertengkar karena kamu tidak terima kalau aku punya banyak penggemar di sekolah?"
temanku memakai tudung sweternya merasa malu. "tetap saja aku yang punya kecengan paling banyak."
"hahaha..."
"giliran sekalinya kamu naksir cewek, malah kamu suruh dia ngejauh. kenapa? dia cinta pertama kamu, 'kan?"
"kayaknya lebih baik begitu. lagian hidupku ga-"
"HYUNJIN! kubilang aku benci mendengarnya. optimislah sedikit, harapan tidak benar-benar hilang sampai kamu yakini begitu."
"kalau dengan optimis bisa memastikan hidupku akan lebih lama lagi, pasti akan kulakukan juga, jis."

kami berakhir membuka lembar demi lembar buku kahlil gibran serta rupi kaur.
agenda 2019; mengkhatamkan buku-buku yang sudah kami pilih saat awal tahun.
semuanya sempurna
sebelum momen itu menghantam tepat pada angan-angan.

tubuh jisung bersandar pada lantai semen di sini.
mengangkat tangannya menggengam buku berjudul, "the sun and her flowers".
mata dibalik kacamata itu sedikit berang, ciri tenggelam dalam imaji. rambutnya jatuh sempurna, wangi pula.
pantas jika pacarnya merasa bangga.

"kamu gimana sama pacarmu?"
"baik-baik aja untungnya. dia kadang suka tiba-tiba ngidam soto."
"hah? pacarmu hamil?"
"ASTAGA HWANG HYUNJIN! YA ENGGAK, LAH!"

temaram lampu kota menuai tawa,
beri sanksi hwang hyunjin atas dukanya.
bagiku,
jisung teman terbaik di segala kondisi.

"apa kita tidak dikira homo tiap malam berdua seperti ini di rooftop rumah sakit?"
malah dia duduk tegap mencubitku yang duduk di kursi roda.
"aku kadang nggak suka sama pikiranmu. suka macem-macem aja mikirnya."

sungguh,
sedaritadi tatapanku menerus terpaku akan kedua kaki.

"jis, terima kasih banyak."
"buat?"
"udah mau jadi temanku."

oleh,
hwhj di bandung. (sedang di atap rumah sakit bersama jisung sambil dengar lagu pakai walkman-ku)

 (sedang di atap rumah sakit bersama jisung sambil dengar lagu pakai walkman-ku)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

6 bab lagi beres guySs,, 🤡🤡🤡omg xixixixixixix

Kalimat Tak Butuh RumahWhere stories live. Discover now