Quality Time

5.9K 699 110
                                    

Taeil sibuk mengepak bajunya ke dalam koper. Sesekali menghitung jumlahnya, memastikan agar tidak kurang. Lalu ia beralih ke alat mandinya. Memasukkan semua yang ia butuhkan, lalu kembali menata ke dalam koper. Ia juga menyiapkan beberapa lensa tele dan tripod. Pergerakan dalam mengepak keperluannya sedikit lambat, karena Doyoung tidak mau melepas backhugnya. Ia terus saja menempel pada punggung Taeil yang sedang sibuk melipat baju.

"Hyung, kau tau tiga minggu itu lama." Kata Doyoung di sela pelukannya.

"Aku tau."

"Apa kau benar-benar harus pergi selama itu?"

"Ya." Taeil masih sibuk melipat bajunya.

"Bagaimana jika nanti aku merindukanmu?"

"Kau masih bisa telepon. Dunia sudah canggih, jangan memaksa diri untuk kembali ke zaman purba."

Doyoung memajukan bibirnya,

"Bagaimana jika nanti aku ingin kecupan? Pelukan sebelum tidur? Morning kiss?"

Taeil menutup kopernya dan berbalik, memandang kekasihnya yang sedang cemberut.

"Kau masih ingin makan?" Tanyanya. Doyoung mengangguk cepat.

"Kalau kau masih ingin makan, biarkan aku mencari uang untuk memberimu lebih banyak makanan."

Doyoung semakin memajukan bibirnya. Taeil yang melihat itu menjadi gemas. Ia mencubit bibir Doyoung dengan jarinya. Yang dicubit meronta, meminta agar bibirnya dilepaskan. Taeil tertawa melihat tingkah kekasihnya itu.

"Hey, bukankah ini sudah resiko? Ini pekerjaanku. Dengan ini aku akan menghasilkan banyak uang untuk terus memberimu makan."

"Berjanjilah untuk kembali dengan sehat."

"Aku tidak pergi sebagai prajurit perang, sayang. Aku hanya jurnalis."

"Tetap saja. Kau harus menjaga dirimu baik-baik."

"Aku janji." Taeil mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Doyoung, lalu menariknya dalam sebuah dekapan hangat.

"Hyung.."

"Hm?"

"Aku mencintaimu."

"I love you more, sweetie." Balas Taeil sambil mengecup pipi Doyoung.

.

.

.

.

Dua minggu penuh Taeil berkutat dengan wawancara, menulis berita, dan memotret tiap kejadian yang penting. Pekerjaan ini menuntutnya untuk bergerak dan berpikir cepat. Waktunya juga selalu dihimpit oleh deadline. Ia tidak ingin dimarahi oleh editor hanya karena sedikit lambat. Bahkan dalam dua minggu ini ia hampir tidak pernah menyentuh ponselnya. Taeil menyempatkan untuk membaca pesan Doyoung lewat tengah malam, saat kekasihnya sudah terlelap.

Tapi apakah kalian tau, Taeil mendapat banyak sekali semangat dari Doyoungnya. Setiap hari Doyoung mengiriminya pesan spam yang membuat Taeil gemas dan ingin cepat-cepat kembali menemui kekasihnya.

Punyaku🐰

Hyungiiee

Hyung!

Sudah makan?

Jangan lupa makan!

Aku tdk ingin melihatmu semakin kurus!

FOKUS!!!

SEMANGAT SAYANGKU

Oh tidak, aku merindukanmu :(

[Oneshoot] Ilyoung ✔Where stories live. Discover now