#24

34K 4.8K 499
                                    

Rose masih menatap suaminya yang daritadi gak mau bangun dari tempat duduk yang terletak di samping ranjang rumah sakit.

Seperti kata Mark, Irene dan Suho mengalami pertengkaran hebat. Mark bilang dia sama sekali gak berani nengahin pertengkaran orang tuanya, karena berantemnya menggunakan fisik.

"Kak Rose." Rose menoleh ke belakang lalu mendapati Mark yang berdiri di ambang pintu ruang rawat inap VVIP Irene ini, lalu ia menginstruksi Rose untuk keluar.

Rose pun ikut keluar seperti kata Mark lalu duduk di kursi panjang yang ada di luar kamar.

"Kak, sorry banget jadi ngerepotin kak Rose kesini. Gue pikir Kak Jaehyun belom sampe Jakarta makanya gue nelfonnya lo Kak." Rose mengangguk-angguk.

"Gue ngerasa bersalah banget sama Kak Jaehyun. Gue gabisa jaga Bunda, dan sekarang yang kerepotan malah kalian." Lanjut Mark yang masih mengusap pipinya yang masih basah karena tadi ia sempat menangis.

"Wajar kok Mark. Gak semua anak bisa nengahin pertengkaran orang tua. Apalagi lo anak terakhir. Kalo Mas Jaehyun sih iya dia kan anak pertama makanya bisa ngelawan." Balas Rose sambil menepuk-nepuk punggung Mark.

"Hah? Enggak Kak, Kak Jaehyun itu anak kedua." Balas Mark.

"Hah masa? Terus kalian punya kakak dong? Kok gue gak pernah liat—

Cklek

Jaehyun yang lesu keluar dari ruang rawat inap lalu mereka berdua sontak berdiri.

"Mas—

BHUG!!

"MARK!" Rose langsung menghampiri Mark yang tersungkur akibat tonjokan keras di wajah Mark oleh Jaehyun.

"Mas kamu apa-apaan sih?!!" Rose membangunkan Mark lalu ia menahan Jaehyun yang hampir menonjoknya sekali lagi.

"Gue naruh keyakinan sama lo Mark. Gue udah bilang, jaga Bunda. Kenapa lo masih ngebiarin Bunda masuk rumah sakit lagi?!! Lo cowok! Lo udah gede! Harusnya lo bisa nengahin Bunda sama bokap lo kalo lagi berantem!" Rose pun menahan Jaehyun yang sedikit memekik karena ini adalah rumah sakit apalagi sudah hampir jam tengah malam.

Mark masih diam menunduk sambil mengelap darah dari luka di bibirnya.

"Mas, tahan Mas astaga! Dia adek kamu!" Pekik Rose sambil mendorong pelan Jaehyun agar dia sedikit menjauh dari Mark.

Sampai beberapa saat kemudian, Jaehyun mengurungkan niatnya untuk menonjok Mark sekali lagi karena seluruh keluarganya sudah datang.

Yang absen hanya Ayahnya.

"Jaehyun, Bunda?" Salah satu lelaki yang tingginya tidak jauh dengan Jaehyun menepuk pundak Jaehyun. Setau Rose, namanya Jongin, sepupu Jaehyun.

Jaehyuh menunjuk ke ruangan tempat Bundanya di rawat lalu seluruh keluarganya masuk ke dalam ruang tersebut.

"Ayo, Rose." Jaehyun menarik Rose menjauh dari lorong koridor rumah sakit, meninggalkan sendirian Mark.

"Sebentar." Rose melepas tangan Jaehyun lalu ia kembali ke Mark yang masih terduduk di depan ruang rawat inap Ibundanya, yang sedang menyandarkan kepalanya ke dinding sambil memejamkan matanya.

"Mark." Panggil Rose.

Mark membuka matanya, lalu menoleh ke Rose.

Rose ngeluarin uang dari tas selempangnya berjumlah seratus ribu lalu di berikan ke pada Mark.

"Nih buat jajan. Tolong jangan ambil hati omongan Mas Jaehyun, dia emang suka gak mikir sebelum bertindak. Oke? Bunda lo gak akan kenapa-napa kok Mark." Ujar Rose yang sedang jongkok menyamai Mark yang terdiam menatap uang seratus ribu.

Kepaksa nikahWhere stories live. Discover now