#34

33.2K 4.6K 884
                                    

Ramein yuuuu~




Sidang perceraian hari itu selesai. Rose keluar dari ruang sidang dan menunggu Jaehyun yang di bantu dorong kursi rodanya oleh si pengurus sidang.

Lalu, Rose berpamitan dengan Mark yang sedari tadi menunggu persidangan selesai.

"Mark, gue duluan ya?" Ujar Rose sambil menepuk pundak Mark.

"Kak Rose." Mark menahan Rose.

"Lo gak punya hati apa gimana? Lo bisa-bisanya masih sempetin cerai setelah kemarin Bunda gue meninggal—

Tangan Jaehyun menarik Mark agar Mark menjauh dari Rose. Rose masih terdiam, mencerna setiap kata yang di lontarkan Mark.

"Mark, lo apaan sih?" Dumel Jaehyun. Mark hanya diam tidak menatap siapa pun.

"Rose." Panggil Jaehyun, Rose menoleh.

"Kita mau ke mediatornya kapan? Atau mau mediasi sendiri?" Tanya Jaehyun.

"Mediasi sendiri aja dulu. Besok aku kabarin ya?" Jaehyun mengangguk lemah lalu Rose meninggalkan Jaehyun dan Mark di tempat.

Tanpa di ketahui, Rose menahan tangisannya hingga akhirnya Rose memasuki mobilnya. Ia meremas stir mobil dengan kencang, lalu ia menunduk.

"Kenapa gue masih bertekad buat cerai?!" Pekik Rose sambil mengacak rambutnya lalu menangis tanpa bersuara.

Sampai hari ini, ia sangat menyesal sudah mengambil keputusan untuk tetap bercerai. Tapi, dia tidak tahu mengapa naluri di dalam dirinya masih bertekad untuk tetap bercerai.

Rose melihat ke gantungan mobilnya tersebut, mobil yang di belikan Jaehyun ketika masih berstatus pasutri.

Gantungan fotonya dan Jaehyun ketika di Maldives.

Rose menarik gantungan tersebut lalu memasukkan foto tersebut ke dalam tempat sampah mini di mobilnya.

"Shit, what i've done..."

🍆🍆🍆

"Ma, Mamah dimana sih?" Tanya Rose pada sambungan telepon dengan Dara yang belum pulang juga.

"Masih di rumah Mas kamu. Mama kan belum ta'ziyah." Balas Dara yang membuat Rose malah terdiam.

"Sidangnya?"

"Udah selesai dari kemarin-kemarin. Dikasih 3 minggu buat persetujuan akhir. Mau rujuk atau tetep cerai."

"Mama cuma nyaranin aja, jangan nyesel Rose. Mama gak bisa maksa kalian untuk ini itu, tapi tolong Rose cerna apa kata Mama."

"Bukannya Mama gak suka sama Mas Jaehyun?"

"Ya tapi Mama mana tega ngeliat cucu Mama hidup tanpa Ayah? Bayangin kamu hidup cuma sama Mama juga Delon? Enak gak? Itu yang nanti dirasain Navila sama Navier nak.."

"Ma.. Ini keputusan aku sama Mas Jaehyun."

"Emang apa keputusan Mas Jaehyun? Paling juga keputusan sepihan tuh—

"Udah deh! Di lanjut di rumah aja Ma." Dara berdehem lalu Rose mematikan sambungannya dengan Dara.

Rose duduk di tepi ranjang lalu menatap kedua anaknya yang tertidur lelap di atas kasur Rose. Apalagi saat melihat Navier, totally similar with Jaehyun, itu kata batinnya Rose.

"Maafin Mama ya?" Gumam Rose sambil mengelus pucuk kepala bayinya.

Sudah hampir 3 hari sejak hari sidang perceraian, Rose belum juga menelepon Jaehyun untuk melanjutkan mediasi.

Kepaksa nikahDove le storie prendono vita. Scoprilo ora