YTMHA : Bab 2

3.9K 350 77
                                    

Ah gimana kalau kadar kekerenan gue memudar bisa bahaya ini.
-Melvin-

MELVIN sampai di rumahnya dengan hati riang gembira. Ia sudah memberi tanda bahwa gadis yang baru saja diantarnya pulang tadi adalah calon pacarnya. Masalah gadis itu mau atau tidak itu bisa diatur, lagipula gadis mana sih yang mampu menolak pesona seorang Melvin. Tapi omong-omong kenapa tadi ia tak menanyakan nama gadis itu.

Ah gampang lah yang penting gue udah tahu rumahnya di mana.

"Melvin, kebiasaan kamu ya kalau sampe rumah nggak pake salam." Rosa sang Mama yang baru saja muncul dari arah dapur berkomentar.

"Eh iya maaf Mah, Melvin lupa asaalamualaikum Mama cantik."

"Wa'alaikumsalam Melvin ganteng," jawabnya sembari mendekat ke arah Melvin yang hendak naik tangga, namun lelaki itu kembali turun kemudian mencium punggung tangan Rosa. "Itu kenapa wajah kamu dari tadi senyum-senyum terus? Habis dapat doorprizes ya di acara ulang tahun?" Rosa bertanya menyelidik.

"Bukan cuma itu Mah, Melvin ketemu bidadari tadi makanya happy banget nih. Udah ya Mah, Melvin mau tidur. Kali aja nanti di mimpi ketemu lagi sama bidadari cantik." Setelah mencium pipi sang Mama, Melvin melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai dua.

"Bocah gendeng," tukas Rosa sembari geleng-geleng kepala.

"Ada apa toh Mah, Melvin sudah pulang?" tanya sang suami, Daniel.

"Sudah Pah, anaknya sudah ke kamar. Tapi agak gendeng Pah, masa katanya habis ketemu bidadari cantik tadi." Rosa bercerita penuh selidik.

Daniel tersenyum mendengar cerita sang istri. "Mama kayak nggak ngerti cerita anak muda jaman sekarang saja. Itu kan ungkapan mereka saat ketemu dengan cewek cantik." Rosa menganggukkan kepalanya, mencoba mengerti penjelasan sang suami.

"Oh begitu ya Pah, Mama kira Melvin beneran ketemu sama bidadari." Rosa tersenyum lega.

"Ya kali Mah, di bumi ada bidadari. Memangnya waktu belajar bahasa indonesia kemarin Mama nggak ada pembahasan soal makna kiasan?"

"Belajar sih Pah tapi kadang Mama masih lupa, malah Mama belajar banyak bahasa daerah makanya Mama lancar bahasa jawanya."

"Nggak ada ruginya sih karena Mama masih bisa berkomunikasi khususnya dengan Papa," ungkap Daniel sembari tersenyum manis ke arah istrinya. Mereka berdua berjalan menuju kamarnya karena malam semakin larut.

Rosa merupakan wanita asli dari Korea dan menikah dengan Daniel yang berasal dari kota Semarang. Awal pernikahan, mereka masih menetap di Korea sampai Melvin masuk Sekolah Menengah Pertama, barulah Daniel mengajak keluarganya untuk tinggal di Indonesia karena bisnis sang suami kembali berfokus di tanah kelahirannya.

Rosa sudah lancar berbicara bahasa indonesia, namun terkadang masih tidak mengerti dengan ungkapan makna kiasan.

"Mah, kalau besok ke Korea bawain Melvin buah tangan ya!" Melvin merajuk mendekat ke arah sang Mama.

"Ya ampun Melvin, di Korea tuh nggak ada buah tangan adanya buah kesemek kamu kan nggak suka." Melvin membuang napas panjang mendengar jawaban sang Mama.

"Papa sudah kerja banting tulang seharian ini, kenapa Mama masih minta temenin belanja begini sih. Papa kan mau istirahat Mah," keluh Daniel tempo hari di salah satu pusat perbelanjaan di kota Jakarta.

"Papa, ya ampun kenapa kerja sampai banting-banting tulang begitu sih memangnya nggak sakit." Daniel menatap lelah ke arah sang istri.

***

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang