YTMHA : Bab 16

1.3K 161 42
                                    

Cinta butuh pengorbanan. Jadi kalau bukan kamu yang berkorban, yah bersiaplah untuk jadi korban.
-Vigo-

KRYSTAL sudah duduk di samping Intan menunggu penjelasan yang akan disampaikan oleh sang bunda malam ini.

"Seseorang?" ulang Krystal.

"Iya." Intan mengangguk lesu. "Seseorang itu adalah Nenek kamu," ucapnya dengan napas sesak. Intan selalu merasa sakit bila harus kembali mengingat kejadian di masa lalu.

"Nenek? Maksud Bunda gimana, aku masih nggak ngerti." Krystal menatap Intan yang terlihat sulit untuk menceritakan kenangan pahitnya itu. Kendati demikian, Intan harus bercerita karena Krystal pantas untuk tahu kenyataan yang sebenarnya.

"Nenek kamu yang meminta Ayah untuk menikah lagi," ucapnya seraya menatap Krystal. "Dan Bunda memilih untuk dicerai daripada harus dimadu."

Dahi Krystal mengernyit, masih mencoba memahami apa yang baru saja sang bunda katakan.

"Bunda dan Ayah sudah berpacaran sejak masih kuliah." Intan terlihat menarik napas panjang sebelum melanjutkan ceritanya. "Dan kami menikah setelah lulus kuliah. Memang saat itu kami terlalu terburu-buru mengambil keputusan, setelah menikah Ayah kamu sulit mendapat pekerjaan. Sampai akhirnya Nenek kamu, Ibunya Ayah meminta temannya untuk merekomendasikan Ayah di perusahaannya. Dan ternyata anak dari teman Nenek itu suka pada Ayah, meski dia sudah menikah."

"Kok bisa, Bunda?"

"Itu karena perempuan itu mengalami pernikahan politik. Mereka dijodohkan dan mengaku tidak mencintai suaminya. Tapi yang Ibu tahu, suaminya mau berjuang untuk pernikahan mereka karena sudah punya dua anak."

"Terus kenapa Ayah bisa menikah sama perempuan itu?"

"Itu karena keluarga perempuan itu sudah banyak membantu Nenek kamu. Sejak awal Nenek memang nggak menyukai Bunda, makanya setelah perempuan itu masuk ke kehidupan Ayah kamu, Nenek selalu saja membanggakannya bahkan sering mengajak perempuan itu main ke rumah."

"Kenapa Bunda dan Ayah nggak pergi aja dari sana dan hidup bahagia?"

"Nenek kamu punya penyakit jantung, Kak. Ditambah orangtua yang Ayah punya ya tinggal Ibu, dan Ayah nggak mau jadi anak durhaka yang melupakan orangtua satu-satunya."

Krystal mencelos hatinya, ia berpikir betapa sakit hati sang bunda mendapat perlakuan seperti itu.

"Lalu apa yang membuat Ayah menikah sama perempuan itu Bun?" tanya Krystal masih ingin tahu kejadian sesungguhnya.

"Saat itu jantung Nenek kamu sudah sangat lemah dan mengalami gagal jantung, kita harus segera melakukan transplantasi jantung karena pada saat itu pihak rumah sakit sudah menemukan pendonor yang tepat. Tapi tahu sendiri biayanya nggak sedikit Kak, saat itu kita nggak punya uang." Mata Intan mulai berkaca-kaca saat mengatakannya. "Dan perempuan itu menawarkan bantuan pada kami dengan syarat, Ayah kamu harus menikahinya." Krystal langsung memeluk sang Bunda. Pasti saat itu hati Intan sangat hancur. Mengingat sang suami harus menikahi perempuan lain. "Karena tidak ada pilihan lain dengan terpaksa Ayah menyetujuinya."

"Dan Ibu memilih bercerai?" Intan mengangguk lemah. "Tapi Ayah kamu nggak pernah melupakan kalian. Ayah juga sering membantu keuangan Bunda, tapi setelah perempuan itu tahu kalau Ayah masih sering menghubungi Bunda. Perempuan itu selalu mengancam keselamatan kalian, dan setelah itu Ayah kamu benar-benar hilang dari hidup kita."

Kalau begini keadaannya, Krystal tidak bisa menyalahkan dari sudut pandang sang Ayah saja. Toh semua ini memang tidak bisa dicegah, apalagi permintaan itu datang dari orangtua yang sudah mengandungnya. Dari cerita sang bunda juga, Krystal tidak mendengar sedikitpun penyudutan terhadap Ayahnya.

You Took My Heart AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang