YTMHA : Bab 6

2.1K 230 86
                                    

Astaga, kenapa aku harus ketemu makhluk absurd seperti ini.
-Krystal-

MELVIN berniat menemui Krystal di tempat kerjanya, karena ia yakin gadis itu sedang berada di sana selepas jam sekolah. Namun ia kesal setengah mati. Semua rencananya batal, karena Melvin mendapatkan panggilan dari Widhy yang mengharuskan dirinya agar pergi ke kampus.

"Ngapain sih manggil gue?" tanya Melvin dengan nada sengit setibanya di kampus. Ketiga temannya sedang duduk di atrium kampus, sembari mengerjakan tugas-tugas mereka dengan setumpuk modul dan draft yang sedang diketik.

"Ya kuliah cumi," sahut Ansell gemas.

"Lo udah empat kali bolos di mata kuliah Bu Heni, Vin. Sebagus apapun nilai ujian lo nanti kalau kehadiran cuma sepuluh persen, lo nggak akan lulus di kelas dia. Memangnya lo mau ngulang di semester depan?" Widhy menjelaskan dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Loh kan gue nitip absen selama ini sama lo," sahut Melvin santai.

"Nggak berhasil Vin, Bu Heni tuh selalu manggil lagi setiap mahasiswa yang udah absen. Dengan begitu dia tau mana mahasiswa yang hadir dan mana yang cuma nitip absen."

"Bilang aja orangnya lagi ke toilet." Lagi-lagi Melvin menyahut, sikapnya masih tak acuh ketika menanggapi ucapan Widhy.

"Ya kali tiap mata kuliah Bu Heni, lo ke toilet mulu. Dikira lo punya masalah pencernaan yang ada." Widhy berkomentar sekenanya, lalu ia duduk di dekat Aldric yang sibuk mengetik.

"Terus ini lagi pada ngerjain apa?" tanya Melvin akhirnya ingin tahu.

"Ini tadi Bu Heni ngasih kuis, kerjain Vin! Lumayan buat nambah nilai, katanya kalau ngumpulin kuis ini bisa jadi pertimbangan buat nutupin absensi lo yang bolong-bolong itu."

"Jadi gue harus ngerjain kuis?" Ketiga temannya mengangguk sebagai tanda jawaban. "Btw, Bu Heni itu mata kuliah apa ya?"

"Astaga udah semester enam masih aja lo nggak tau," cibir Ansell seraya bibir tertarik ke depan.

"Manajemen Media Massa Vin," timpal Widhy. "Vin, lo udah mulai harus peduli deh sama kuliah. Memangnya lo mau jadi mahasiswa abadi?"

"Ya nggak mau lah Wid," cicit Melvin lesu. Kemudian ikut duduk di sebelah Ansell.

"Ya makanya pikirin, lo harus semangat kuliah. Jangan bolos terus kerjaannya, kalau orang tua lo tau bisa kecewa mereka." Lagi-lagi Widhy menasihati. Di antara yang lain sifat Widhy memang terkenal bijaksana dan lebih dewasa, tak heran cowok itu sering menjadi tempat curhat bagi anak Walkman lainnya.

"Gue juga pengin rajin kuliah, tapi kenapa ya bawaannya males gitu tiap mau berangkat." Melvin beralasan.

"Cari penyemangat," cicit Aldric yang sedari tadi menutup mulut karena masih fokus menatap layar laptop.

"Nah iya, biasanya penyemangat lo cewek Vin." Ansell menimpali sambil menggerakkan telunjukknya, seolah ia  mendapatkan sebuah ide.

"Jangan! Nanti kalau patah hati bisa-bisa mogok kuliah," ujar Widhy.

"Sewajarnya aja guys," timpal Aldric bijak.

You Took My Heart AwayWhere stories live. Discover now